Lighting Semiotik dalam Adegan “Perjalanan dari Kairo”
budaya positif yang membawa seseorang bisa diangkat derajatnya di mata manusia
dan di mata Tuhan.
Berserah diri kepada Allah ketika mengalami kesusahan.
Ibnu Battutah Menyandarkan diri dan takdir dengan
sungguh-sungguh kepada
Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki
orang mukmin. Orang mukmin, yakni manusia yang memiliki sisi keimanan
yang mendalam serta mampu melihat kekuasaan
Allah. Karena
Allah menciptakan semua peristiwa dengan
tujuan ilahiyah. Cara berterima kasih kepada
orang lain. Ibnu Battutah
Manifestasi terkait hubungannya dengan sesama manusia. Kebaikan seseorang
dalam wujud rasa terima kasihnya kepada sesama
merupakan ukuran
tingkat syukurnya seorang hamba.
Cara bersyukur. Ibnu Battutah
Anggota tubuh melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dalam hal ini anggota
badan dijadikan sebagai sarana untuk taat kepada Allah dan mencegah dari maksiat
kepada-nya.
Ibnu Battutah
justru merepresentasikan
rasa syukurnya
dengan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekah dan berkurban di sana.
Cara berbusana. Ibnu Battutah
Dalam hal ini Ibnu Battutah ingin menampilkan kebudayaan khas dari
Maroko dengan tampilan yang ia kenakan. Busana yang dikenakannya
merepresentasikan
sosok seorang
manusia pemberani, kuat, dan memiliki solidaritas yang tinggi.
Cara melukiskan perasaan. Ibnu Battutah
Dalam hal
ini, Ibnu
Battutah mengutarakan
isi hatinya
akan kekaguman
sebuah wilayah
dan keajaiban Tuhan dengan sajak yang
indah.