Lighting Semiotik dalam Adegan “Perjalanan dari Kairo”

budaya positif yang membawa seseorang bisa diangkat derajatnya di mata manusia dan di mata Tuhan. Berserah diri kepada Allah ketika mengalami kesusahan. Ibnu Battutah Menyandarkan diri dan takdir dengan sungguh-sungguh kepada Allah merupakan ciri khusus yang dimiliki orang mukmin. Orang mukmin, yakni manusia yang memiliki sisi keimanan yang mendalam serta mampu melihat kekuasaan Allah. Karena Allah menciptakan semua peristiwa dengan tujuan ilahiyah. Cara berterima kasih kepada orang lain. Ibnu Battutah Manifestasi terkait hubungannya dengan sesama manusia. Kebaikan seseorang dalam wujud rasa terima kasihnya kepada sesama merupakan ukuran tingkat syukurnya seorang hamba. Cara bersyukur. Ibnu Battutah Anggota tubuh melaksanakan ketaatan kepada Allah. Dalam hal ini anggota badan dijadikan sebagai sarana untuk taat kepada Allah dan mencegah dari maksiat kepada-nya. Ibnu Battutah justru merepresentasikan rasa syukurnya dengan melaksanakan ibadah haji ke tanah suci Mekah dan berkurban di sana. Cara berbusana. Ibnu Battutah Dalam hal ini Ibnu Battutah ingin menampilkan kebudayaan khas dari Maroko dengan tampilan yang ia kenakan. Busana yang dikenakannya merepresentasikan sosok seorang manusia pemberani, kuat, dan memiliki solidaritas yang tinggi. Cara melukiskan perasaan. Ibnu Battutah Dalam hal ini, Ibnu Battutah mengutarakan isi hatinya akan kekaguman sebuah wilayah dan keajaiban Tuhan dengan sajak yang indah.

D. Interpretasi

Film Journey to Mecca merupakan film yang menceritakan tentang kisah luar biasa dari sosok Ibnu Battutah. Film yang sarat akan pesan dan filosofi ini merupakan film bergenre dokumenterdramatic adventure. Bruce Neibaur selaku sutradara film, secara khusus membuat film ini dalam format IMAX yaitu layar yang berukuran 21,5 meter x 29,3 meter. Baginya, hal ini merupakan sebuah visusalisasi pengakuan dunia kepada sosok Ibnu Battutah atas prestasi perjalannya dengan menempuh jarak 73.000 mil pada tahun 1325 M dengan melintasi 44 negara menurut peta dunia pada saat ini. Pesan yang coba disampaikan dalam film ini adalah hikmah dari sebuah pengorbanan dan perjuangan. Pengorbanan dan perjuangan yang dimaksud adalah pengorbanan harta, waktu, perjuangan fisik, keikhlasan hati, kekhusuan beribadah, kesabaran terhadap diri sendiri, sabar kepada sesama, dan tentunya yang paling utama yaitu sabar kepada Allah SWT. Jika dilihat dari kontennya, film ini mencoba merepresentasikan sebuah bentuk jihad yang dilakukan setulus hati dan tanpa paksaan dari pihak manapun. Ini mengindikasikan bahwa sebaiknya dalam melaksanakan perintah Allah harus dengan hati yang ikhlas walaupun banyak kendala yang dihadapi dalam menjalankannya. Ibnu Battutah divisualisasikan sebagai seseorang yang konsisten dan pantang menyerah. Penonton seolah diajak melintasi padang pasir yang tandus dan panas menyilaukan. Menyaksikan peribadatan menakjubkan saat tiga juta manusia dari seluruh dunia setiap tahun mengelilingi Hajar Aswad. Film ini khususnya, telah membangun sebuah dimensi yang berbeda dalam kegiatan jihad fi sabilillah . Dominasi tokoh dalam film ini, memberikan sebuah stimuli agar sebaiknya berjuang di jalan Allah harus sepenuh hati melibatkan seluruh jiwa raga.