menjelajahi dunia. Seorang diri, ia mengarungi samudra dan menjelajah daratan demi sebuah tujuan mulia.
Pada hari keberangkatannya, ayahnya memberikan kuda, emas, dan doa untuk Ibnu Battutah, sedangkan ibunya memberikan pakaian ihram.
Perjalanan ke Mekah ini merupakan awal dari perjalanannya menempuh jarak ribuan mil dimulai dari Tangier, Maroko, Damaskus, dan kemudian Madinah
hingga ke Mekah. Medan yang dilalui cukup berbahaya dan sangat rawan gangguan keamanan. Ia melintasi Gurun Sahara, pegunungan, dan sungai Nil.
Di tengah-tengah perjalanan di gurun pasir, Ibnu Battutah bertemu dengan sekelompok perampok. Ketika diserang oleh beberapa perampok Ibnu
Battutah sempat melakukan perlawanan. Namun, berhubung ia hanya seorang diri, ia akhirnya tumbang juga. Kemudian ia kembali melanjutkan
perjalanannya, rintangan datang bertubi-tubi kepadanya. Namun ia tetap berserah diri kepada Allah. Ibnu Battutah percaya apa yang pernah dikatakan
oleh seorang musafir: “Bahaya mengintai disetiap kesempatan dalam perjalanan menuju
Mekah. Namun aku percaya orang yang berani menghadapi bahaya terbesar, akan mend
apat ganjaran terbesar dari Allah.”
4
Kondisi inilah yang membuat Ibnu Battutah memilih untuk berjuang di jalan Allah jihad fi sabilillah. Film ini, secara implisit mengisahkan ulang
tentang perjuangan yang ditempuh oleh Ibnu Battutah. Perjuangan tersebut, kemudian menjadikan Ibnu Battutah tetap dikenal hingga saat ini. Sebuah
perjalan besar yang tercatat dalam sebuah memoar yang berjudul rihlah Ibnu Battutah
.
4
terdapat pada durasi 08:12.
Tim Produksi Film Journey to Mecca
Director : Bruce Neibaur
Producer : Dominic Cunningham-Reid, Taran Davies, Jonathan
Barker Executive Producer
: Jake Eberts Line Producer
: Daniel Ferguson Co-Producer
: Al Zain Al Sabah Supervising Producer
: Diane Robert Original Music
: Michael brook Sinematografi
: Afshin Javadi Ghasem Ebrahimian
Rafey Mahmood Editorial Film
: Jean-Marie Drot Penulis Naskah
: Carl Knutson, Bruce Neibaur, dan Tahir Shah. Pemain
: Chems Eddine Zinoune sebagai Ibnu Battutah Hassam Ghancy sebagai Highwayman penyamun
Nabil Elouahabi sebagai Hamza Nadim Sawalha sebagai Ibnu Mustapha
Produced by : SK Films, National Geographic, Derest Door Productions,
Cosmic Pictures, Eagle VisionMedia Group Budget
: 13 million
5
5
Jouney to
Mecca 2009
crew, diakses
dari http:moviespictures.orgmovieJourney_to_Mecca_2009
, Rabu 27 April 2014, pukul 4:45.
54
BAB IV TEMUAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Adegan dalam film Journey to Mecca
Film yang diteliti oleh penulis berjudul Journey to Mecca. Film ini secara umum bercerita tentang perjalanan haji Ibnu Battutah pada abad ke 14. Di
dalam film yang berdurasi 45 menit ini, terdapat beberapa tampilan adegan perjalanan Ibnu Battutah dalam menghadapi kerasnya tantangan alam dan
tentu saja tantangan dari berbagai macam ujian yang dihadapinya. Banyak
adegan yang terdapat dalam film ini yang berkenaan langsung dengan fokus penelitian. Sebelum itu peneliti juga akan meneliti adegan-adegan penting
yang berhubungan dengan adegan utama, yaitu tentang perjuangan Ibnu Battutah dalam menjalankan rukun Islam yang ke-5 yakni berhaji di mana
dikatakan dalam agama, haji sebagai pilar penting dalam Islam. Berawal dari mimpi, perampokan, badai gurun pasir, lembah neraka, sampai pada akhirnya
Ibnu Battutah melaksanakan prosesi haji di Mekah. Namun, peneliti membatasi penelitian ini pada perjalanannya.
Peneliti kemudian mencoba menarasikan dan mendeskripsikan alur cerita film dengan menyertakan komponen analisis film dan sedikit unsur semiotika.
Dari sini selanjutnya barulah secara detail akan dipaparkan bagaimana unsur film dan semiotika menjadi sesuatu yang naratif. Sebagai salah satu media
penelitian, narasi film biasanya muncul di dalam skenario dan percakapan yang dilakukan oleh para pemain di dalam film. Adapun berikut ini
merupakan pengantar adegan yang akan diteliti.
1. Adegan 1 Awal Mula Perjalanan Ibnu Battutah
Adegan 1 memperlihatkan situasi ketika Ibnu Battutah menjelaskan kepada sahabatnya, Hamzah, mengenai mimpi yang ia alami. Dalam
mimpinya itu, ia seakan merasakan terbang di atas sayap burung raksasa menuju Kairo. Kemudian perjalanan dilanjutkan melewati berbagai macam
tempat, termasuk melewati Laut Merah menuju Mekah. Setelah itu, ia bertekad untuk merealisasikan mimpi itu dengan melaksanakan ibadah haji ke
Mekah. Pada bagian awal adegan Ibnu Battutah bergegas melaksanakan
perjalanannya seorang diri, Sutradara menghadirkan beberapa shot yang berhubungan dengan keyakinan dan tekad kuat mengapa Ibnu Battutah sangat
bersikukuh melanjutkan mimpinya tersebut. Dimulai dari visualisasi perjalanan yang akan ia tempuh, memperlihatkan gambaran peta abad 14.
Pada zaman dahulu, orang-orang melakukan perjalanan hanya untuk membuat peta sebagai petunjuk rute terbaik untuk menempuh perjalanan ke Mekah.
Namun, Ibnu Battutah melakukan perjalanan bukan hanya untuk membuat rute ke Mekah saja. Hal ini yang menyebabkan konteks perjalanan yang
dilalui menjadi lebih luas. Selanjutnya memperlihatkan adegan ketika Hamzah berpesan kepada
Ibnu Battutah untuk menemui Ibnu Muzaffar seorang alim ulama yang tidak lain merupakan kerabatnya. Dalam adegan ini, waktu plot yang digunakan
sangat pendek dan ringkas sangat berbeda dengan cerita aslinya yang ada di Rihlah
. Alur narasi yang divisualisasikan cenderung linier, di mana plot disusun berdasarkan kronologis peristiwa yang sebenarnya.
Sejak kecil Ibnu Battutah dibesarkan oleh keluarga yang taat menjaga tradisi Islam. Untuk itu dalam Islam diajarkan bagaimana seorang anak
menghormati orang tuanya. Terlebih, ketika sang anak ingin meminta izin melakukan perjalanan jauh. Itu pula yang dilakukan oleh Ibnu Battutah ketika
berpamitan kepada orangtuanya, yakni dengan cara mencium tangan keduanya. Ketika diberi restu oleh kedua orangtuanya, kemudian Ibnu
Battutah menunaikan ibadah hajinya yang pertama, tepat pada tanggal 14 Juni 1325. Di dalam film, sang Ayah membekalinya dengan emas, kuda dan sedikit
uang. Dan Ibunya memberikan sepasang baju Ihram untuk dikenakan Ibnu Battutah ketika menjalani prosesi haji kelak. Ibnu Battutah divisualisasikan
dengan berbagai atribut simbolik. Begitu juga aksi yang ditampilkan, sebagai representasi agama.
Tabel 1.4. Adegan Awal mula Perjalanan Ibnu Battutah
Adegan Visualisasi Verbal dan Non verbal
Pemain Interpretasi Simbolik
1
Ibnu Battutah
Mimpi yang didasari dari sebuah pergolakan
batin sampai
menghantarkannya kepada niat mulia.