Definisi Film Tinjauan Umum Film

unsur-unsur budaya yang terdapat di dalam lapisan masyarakat. Ataupun sebaliknya, realitas yang ditampilkan dalam film kemudian menjadikan sebuah bentukan „budaya‟ yang diikuti oleh penonton. Seperti halnya karya sastra, film adalah karya seni budaya yang terbentuk dari berbagai unsur. Secara umum struktur film sama dengan struktur karya sastra yaitu terbentuk oleh unsur-unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Oleh karena itu, untuk dapat memahami segala pesan yang disampaikan dalam film kita harus mampu menganalisis atau mengkaji berbagai unsur-unsur pembangun film tersebut. Mengkaji unsur intrinsik artinya kita dapat menganalisis satu demi satu secara objektif dengan totalitas berbagai unsur yang terkandung di dalam karya tersebut. Lalu, yang dimaksud dengan totalitas yakni bahwa berbagai unsur yang dianalisis dan diurai satu persatu tadi tetap saling dihubungkan dalam rangka mendapatkan makna dan pesan yang utuh dari keseluruhan karya. Sedangkan mengkaji unsur ekstrinsik artinya kita dapat menghubungkan makna dan pesan yang telah diperoleh dari unsur intrinsik dengan berbagai hal yang berada di luar karya yang dinilai memiliki bubungan erat dengan penciptaan dan penyerapan informasi atau pesan dalam sebuah film menjadi lebih komprehensif dan lengkap. Dalam kajian semiotika, film adalah salah satu prodak media massa yang menciptakan atau mendaur ulang tanda untuk tujuannya sendiri. Caranya adalah dengan mengetahui apa yang dimaksudkan atau direpresentasikan oleh sesuatu, bagaimana makna itu digambarkan dan mengapa ia memiliki makna sebagaimana ia tampil. Pada tingkat penanda, film adalah teks yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Pada tingkat petanda, film merupakan cermin kehidupan metaforis. Jelas bahwa topik film menjadi sangat pokok dalam semiotika media karena di dalam genre film terdapat sistem signifikasi yang ditanggapi orang-orang masa kini dan melalui film mereka mencari reaksi, inspirasi, dan wawasan pada tingkat interpretasinya. 7 Untuk dapat memahami film secara utuh, kita harus memahami unsur- unsur pembentuk film terlebih dahulu. Secara umum, unsur pembentukan film terbagi menjadi dua macam, yakni unsur naratif dan unsur sinematik.

1. Naratif

Unsur naratif film berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Unsur ini meliputi tokoh, masalah, konflik, lokasi, dan waktu. a. Tokoh Dalam film cerita, terdapat dua tokoh penting, yakni tokoh utama dan tokoh pendukung. Tokoh utama acapkali diistilahkan sebagai protagonis, sedangkan tokoh pendukung biasa disebut dengan tokoh antagonis yang biasanya bertintak sebagai pemicu konflik. b. Masalah dan Konflik Masalah di dalam film dapat diartikan sebagai penghalang yang dihadapi oleh tokoh protagonis dalam meraih tujuannya. Permasalahan ini yang kemudian memicu konflik konfrontasi fisik atau batin dari luar ataupun dari dalam diri tokoh protagonis konflik batin. 7 Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media, h. 134. c. Lokasi Tempat atau lokasi di dalam film biasanya berfungsi sebagai pendukung narasi di dalam skenario. Pemilihan lokasi dapat membangun cerita sehingga cerita dapat menjadi lebih realistis. d. Waktu Waktu dalam narasi film merupakan salah satu aspek penting dalam membangun cerita. Pagi, siang, sore, dan malam hari dalam film memiliki makna sendiri sebagai pembangun suasana narasi film.

2. Sinematik

Adapun unsur sinematik meliputi aspek-aspek teknis dalam produksi sebuah film. Seperti mise en adegan scene, sinematografi, editing, dan suara.

a. Mise en Scene

Segala hal yang berada di depan kamera. Tujuannya untuk menimbulkan efek dramatis tertentu. Empat elemen pokok Mise en Scene yaitu, setting atau latar, tata cahaya, kostum dan make-up, serta acting dan pergerakan pemain.

b. Sinematografi

Sinematografi berasal dari bahasa Yunani “kinema” yang berarti gerakan dan “graphein” yaitu merekam. Artinya, pengaturan pencahayaan dan kamera ketika merekam gambar fotografis untuk suatu sinema. Sinematografi sangat erat hubungannya dengan seni fotografi tetap. Perlakuan terhadap kamera dan filmnya serta hubungan kamera dengan objek yang diambil. 8 8 Himawan Pratista, Memahami Film, Yogyakarta: Homerian Pustaka, 2008, h. 107. 1 Jarak Dalam sinematografi terdapat beberapa teknis sudut pengambilan gambar serta ukuran gambar dalam sebuah frame. Salah satu aspek Framing yang terdapat dalam sinematografi yaitu jarak kamera terhadap objek type of shot, diantaranya: a Extreme Long Shot Extreme Long Shot merupakan jarak kamera yang paling jauh dari objeknya. Wujud fisik manusia nyaris tidak tampak. Teknik ini umumnya menggambarkan sebuah objek yang sangat jauh yang memperlihatkan panorama yang luas. b Long Shot Pada teknik long shot tubuh fisik manusia telah tampak jelas namun latar belakang suatu tempat masih dominan. Teknik ini seringkali digunakan sebagai establishing shot, yakni shot pembuka sebelum digunakan shot-shot yang berjarak lebih dekat. c Medium Long Shot Dengan menggunakan teknik Medium Long Shot, tubuh manusia terlihat dari bawah lutut sampai ke atas. Tubuh fisik manusia dan lingkungan relaitif seimbang. Sehingga semua terlihat netral. d Medium Shot Pada jarak ini kamera memperlihatkan gambar tubuh manusia dari pinggang ke atas. Gesture serta ekspresi wajah mulai tampak. Sosok manusia mulai dominan dalam frame.