Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
3
profesional dalam mendidik peserta didiknya agar menjadi manusia-manusia yang unggul, bermatabat, berbudi luhur berakhlakul karimah dan berkarakter mulia,
berprestasi dan memberi kontribusi bagi dunianya. Guru di Indonesia diharapkan punya empat kompetensi dalam menjalankan
profesinya, yaitu kompetensi pedagogi, kompetensi kepribadian kompetensi profesionalisme, dan kompetensi sosial.
Kompetensi pedagogi adalah kemampuan mengelola pembelajaran siswa yang meliputi pemahaman terhadap siswa, perancangan dan pelaksanaan
pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi yang dimilikinya. Lebih terperinci, kompetensi
pedagogi diuraikan sebagai: 1. Memahami karakteristik siswa.
2. Memahami karakteristik siswa dengan kelainan fisik, sosial, emosional, dan intelektual yang membutuhkan penanganan khusus.
3. Memahami latar belakang keluarga dan masyarakat untuk menetapkan kebutuhan belajar siswa dalam konteks budaya yang beragam.
4. Memahami cara dan kesulitan belajar siswa. 5. Mampu mengembangkan potensi siswa.
6. Menguasai prinsip-prinsip dasar belajar mengajar yang mendidik. 7. Mengembangkan kurikulum yang mendorong keterlibatan siswa dalam
pembelajaran. 8. Merancang aktivitas belajar mengajar yang mendidik.
9. Melaksanakan aktivitas belajar mengajar yang mendidik. 10. Menilai proses dan hasil pembelajaran yang mengacu pada tujuan utuh
pendidikan. Kompetensi kepribadian adalah kemampuan kepribadian yang mantap,
stabil, dewasa, arif, dan berwibawa yang akan menjadi teladan bagi peserta didik serta berakhlak mulia.
Kompetensi profesional adalah penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam sehingga guru dapat membimbing siswa memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan. Kompetensi ini meliputi:
4
1. Menguasai secara luas dan mendalam substansi dan metodologi dasar keilmuan.
2. Menguasai materi ajar dalam kurikulum. 3. Mampu mengembangkan kurikulum dan aktivitas belajar mengajar secara
kreatif dan inovatif. 4. Menguasai dasar-dasar materi kegiatan ekstrakurikuler yang mendukung
tercapainya tujuan utuh pendidikan siswa. 5. Mampu menilai dan memperbaiki pembelajaran melalui penelitian
tindakan kelas. Sementara itu, yang dimaksud dengan kompetensi sosial adalah kemampuan
pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif di antara peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtuawali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Dengan demikian, apapun kondisi yang dihadapi pemerintah dan terutama
setiap guru tidak boleh berhenti membangun program-program peningkatan kualitas guru. Hal yang terpenting dalam program peningkatan kualitas tersebut
adalah niat dan kemauan guru untuk kreatif dan bertanggung jawab terhadap
keberhasilan pekerjaannya.
6
Guru adalah pemimpin di kelas. Guru mesti memberikan contoh yang baik kepada siswa di kelas. Akhlak guru memancar menjadi inspirasi pembentukan
karakter peserta didik di kelasnya. Tak hanya itu, guru harus bisa memberikan motivasi bagi siswa di kelas. Sebagai tenaga pendidik seorang guru harus benar-
benar mampu memberikan teladan yang baik, karena guru adalah seorang yang di gugu dan ditiru.
Disinilah peran kita sebagai orang tua maupun guru untuk mengembalikan ruh pendidikan kepada rel yang sebenarnya agar anak-anak kita tumbuh menjadi
dirinya yang unik sesuai talenta bawaannya, sehingga anak-anak kita mampu memainkan peranannya sesuai keunikannya dalam memberikan kontribusi bagi
dunia dan kehidupannya.
6
Munif Chatib, Gurunya Manusia: Menjadikan Semua Anak Istimewa dan Semua Anak Juara, Bandung: Kaifa, 2012, Hal. 28-29
5
Peran pendidikan terutama orang tua dan guru adalah menggali, mengenali, melatih, mendidik dan mengembangkan potensi-potensi yang bersifat potensial
tersebut menjadi kekuatan personal bagi peserta didik itu sendiri, sehingga ia menjadi dirinya sendiri yang mandiri untuk orang lain dan kehidupannya serta
menjadi manusia-manusia unggul berkarakter mulia, berprestasi dan memberi kontribusi bagi dunianya.
7
Dari uraian diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam pembentukan karakter pada siswa, semua orang harus berperan, seperti; keluarga,
sekolah, dan lingkungan. Oleh karena itu maka pelaksanaan pendidikan disekolah harus dilakukan secara intensif terutama dalam pendidikan karakter.
Bertitik tolak pada persoalan di atas, maka penulis tertarik untuk membuat skripsi dengan judul:
“Penerapan Pendidikan Berbasis Karakter di SDIT Nurul Amal Pondok Cabe Ilir
Pamulang”