Pemanfaatan Rosela Hibiscus sabdariffa L. dalam Masyarakat Komposisi Kimia Rosela Hibiscus sabdariffa L.

chrysanthenin dan delphnidin juga teridentifikasi dalam jumlah kecil Wang et al. 2000. Menurut Maryani dan Kristiana 2005, secara umum komposisi kelopak bunga rosela dapat dilihat pada Tabel 1 yang disajikan sebagai berikut. Tabel 1 Kandungan gizi dalam 100 g kelopak segar bunga rosela Zat Jumlah Zat Jumlah Kalori 44 kal Besi 3.8 mg Air 86.2 Betakaroten 285 mg Protein 1.6 g Asam askorbat 14 mg Lemak 0.1 g Tiamin 0.04 mg Karbohidrat 1.1 g Riboflavin 0.6 mg Serat 2.5 g Niasin 0.5 mg Abu 1.0 g Sufida - Kalsium 160 mg Nitrogen - Fosfor 60 mg Sumber: Maryani dan Kristiana 2005 Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa rosela memiliki kadar air yang tinggi dan 2.5 kandungannya ialah serat yang sangat dibutuhkan tubuh dalam proses pencernaan. Sedangkan hasil pengujian fisikokimia kelopak bunga rosela dapat dilihat pada Tabel 2 di bawah ini. Tabel 2 Hasil uji fisikokimia dalam 100 g kelopak segar bunga rosela Nama Senyawa Jumlah Campuran asam sitrat dan asam malat 13 Antosianin yaitu gossypetin dan hisbiscin 2 Vitamin C 0.004-0.005 Protein 14.6 Sumber: Maryani dan Kristiana 2005 Tabel 2 menunjukkan bahwa bunga rosela memiliki kandungan asam sitrat yang cukup tinggi. Menurut Fasoyiro et al 2005, asam sitrat diketahui memiliki kemampuan mengikat logam dan membentuk komplek dengan protein. Kandungan vitamin C atau asam askorbat pada rosela lebih tinggi dari pada jeruk dan mangga. Sedangkan pengujian terhadap kadar senyawa aktif yang terkandung dalam kelopak bunga rosela dapat diperoleh dari hasil uji fitokimia yang tersajikan pada Tabel 3 berikut. Tabel 3 Hasil uji fitokimia ekstrak kelopak bunga rosela Nama sampel Parameter uji Hasil Satuan Teknik analisa Ekstrak kelopak bunga Rosela Fitokimia Alkaloid Wagner positif - kualitatif Meyer positif - kualitatif Dragendorf positif - kualitatif Hidroquinon negatif - kualitatif Tanin positif - kualitatif Flavonoid positif - kualitatif Saponin positif - kualitatif Steroid negatif - kualitatif Triterpenoid negatif - kualitatif Ket: Hasil pengujian fitokimia ekstrak kelopak bunga Rosela, Pusat Studi Biofarmaka LPPM IPB No. sertifikat 008I3.11.8LUB-CAXI2010 [18 November 2010]. Berdasarkan Tabel 3 yang disajikan di atas dapat diketahui senyawa aktif yang paling berpengaruh dalam penelitian. Fitokonstituen yang ditemukan dalam ekstrak bunga rosela berupa flavonoid, polisakarida, dan asam organik, berpengaruh terhadap aktivitas farmakologinya Husaini et al. 2004. Bunga rosela diketahui memiliki asam sitrat, tanin, dan glukosida seperti delfinidin-3- monoglukosida dan delfinidin yang pada konsentrasi tinggi bersifat toksik bagi jaringan hewan dan manusia Ojokoh 2002. Tanin merupakan senyawa fenol dimana derajat hidroksilasi dan ukuran molekulnya dapat membentuk komplek dengan protein Ojokoh 2006. Menurut Aletor 1993, asam sitrat memiliki kemampuan mengikat logam, membentuk komplek dengan protein. Penelitian sebelumnya dilaporkan bahwa glukosida sianogenik secara umum bersifat menghambat proses katalisis enzim.

2.3 Mencit Mus musculus

Mencit Mus musculus merupakan hewan rodensia yang cepat berkembangbiak, mudah dipelihara dalam jumlah banyak, variasi genetiknya cukup besar, serta sifat anatomis dan fisiologis terkarakterisasi dengan baik Malole dan Pramono 1989. Mencit telah digunakan sebagai subyek penelitian sejak abad ke-19. Hingga kini, mencit menjadi hewan penelitian yang paling banyak dipakai untuk mempelajari teratologi, genetik, gerontologi, toksikologi, dan karsinogenitas. Alasan penggunaan mencit sebagai hewan coba yaitu memiliki potensial reproduksi yang tinggi, masa kebuntingan yang singkat, jangka hidup yang pendek, berukuran kecil, dan harga relatif murah Sirois 2005. Gambar mencit disajikan pada Gambar 2. Gambar 3 Mencit strain DDY Laboratorium Patologi FKH IPB. Mencit di atas memiliki sistem taksonomi sebagai berikut Besselsen 2004 : kingdom : Animalia filum : Chordata subfilum : Vertebrata kelas : Mamalia subkelas : Theria ordo : Rodensia famili : Muridae genus : Mus spesies : Mus musculus Mus musculus sering dijadikan sebagai hewan percobaan. Berbagai macam strain mencit yang dapat digunakan inbred maupun outbred dengan karyotipnya yang telah diketahui. Pada kenyataannya, susunan genom mencit telah banyak diketahui dari pada spesies lain. Oleh karena itu mencit banyak digunakan sebagai hewan coba mengenai genom mencit Wolfensohn dan Lloyd 1998. Menurut Malole dan Pramono 1989, pemilihan hewan percobaan untuk kepentingan diagnosis harus mempertimbangkan spesies dan kondisi

Dokumen yang terkait

Efek Antidiabetes dari Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L) terhadap Mencit yang Diinduksi Streptozotocin

7 63 129

Studi Perbandingan Efektivitas Infus Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa Linn.) yang Segar dan Kering terhadap Kadar Kolesterol Serum Darah Marmut

0 33 62

Formulasi Sediaan Lipstik Dengan Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) Sebagai Pewarna

84 349 74

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS MANITOL

0 11 19

Efek Radioprotektif Ekstrak Tanaman Rosela (Hibiscus sabdariffa L) Terhadap Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik Berulang: Studi Diferensiasi Sel Leukosit Darah Perifer Mencit (Mus musculus).

1 14 160

Efek Radioprotektif Ekstrak Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) terhadap Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik Berulang: Studi Gambaran Eritrosit Darah Perifer Mencit (Mus musculus).

1 17 133

Studi Histopatologi Potensi Radioprotektif Ekstrak Kelopak Bunga Rosela (Hibiscus sabdariffa L.) dalam Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik Berulang pada Lambung Mencit (Mus musculus

0 6 156

Studi In-vitro dan In-vivo Efek Radioprotektif Rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn.) terhadap Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik Berulang

1 30 356

Studi Histopatologi Respon Organ Testis Mencit (Mus musculus) Terhadap Potensi Radioprotektif Tanaman Rosela dalam Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik

0 1 35

Studi In vitro dan In vivo Efek Radioprotektif Rosela (Hibiscus Sabdariffa Linn) terhadap Radiasi Ionisasi Radiodiagnostik Berulang

0 5 190