2.2 Rosela Hibiscus sabdariffa L.
2.2.1 Karakteristik Rosela Hibiscus sabdariffa L.
Tanaman rosela Hibiscus sabdariffa L. merupakan tanaman dari genus hibiscus
yang banyak ditemukan di wilayah tropis. Rosela termasuk ke dalam anggota famili Malvaceae yang dapat tumbuh baik di daerah beriklim tropis dan
subtropis. Habitat asli rosela terbentang dari India hingga Malaysia Maryani dan Kristiana 2005. Gambar 2 dapat dilihat gambar rosela yang tumbuh di Indonesia.
Gambar 2 Tanaman rosela Maryani dan Kristiana 2005. Klasifikasi ilmiah rosela Hibiscus sabdariffa L. menurut Widyanto dan
Nelistya 2009: kelas : Plantae
ordo : Malvales famili : Malvaceae
genus : Hibiscus spesies : H. sabdariffa L.
Tanaman rosela berbentuk semak yang berdiri tegak dengan tinggi 3-5 m. Ketika masih muda, batang dan daunnya berwarna hijau. Ketika beranjak dewasa
dan masih berbunga, batangnya berwarna cokelat kemerahan. Batang berbentuk silindris dan berkayu, serta memiliki banyak percabangan. Batang terdapat daun-
daun yang tersusun berseling, berwarna hijau, berbentuk bulat telur dengan pertulangan menjari dan tepi meringgit. Ujung daun ada yang runcing atau
menguncup. Tulang daunnya berwarna merah. Panjang daun dapat mencapai 6-15
cm dan lebar 5-8 cm. Akar yang menopang batangnya berupa akar tunggang Widyanto dan Nelistya 2009.
2.2.2 Pemanfaatan Rosela Hibiscus sabdariffa L. dalam Masyarakat
Penelitian tentang rosela sebagai tanaman obat tradisional dalam bentuk sediaan teh merah untuk pengobatan berbagai jenis penyakit sudah dilaporkan
oleh Khosravi et al. 2009. Sedangkan efek rosela dalam melawan tetra-butyl hydroperoxide
yang memiliki toksisitas pada hati juga sudah dilaporkan sebelumnya oleh Wang et al. 2000.
Tanaman Rosela Hibiscus sabdariffa L. dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional untuk mengobati berbagai kasus penyakit seperti hipertensi,
infeksi saluran perkemihan, dan kardioprotektif Wang et al. 2000; Odigie et al. 2003; Olaleye 2007, sebagai antioksidan dan memiliki efek hepatoprotektif pada
berbagai hewan Amin dan Hamza 2005. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Rostinawati 2008, ekstrak etanol rosela mempunyai aktivitas terhadap
Mycobacterium tuberculosis galur H37Rv dan Mycobacterium tuberculosis galur
Labkes-026 multi-drug resisten. Rosela masih belum banyak dimanfaatkan di bidang kedokteran Indonesia.
Minuman berbahan rosela beberapa tahun terakhir mulai banyak dikenal sebagai minuman kesehatan. Bahan minuman dari rosela seperti sirup dan teh juga sudah
dapat diperoleh di pasar swalayan. Pemanfaatan dan khasiat rosela dalam dunia pengobatan sudah tidak asing lagi di negara-negara lain Maryani dan Kristiana
2005. Penduduk di Meksiko termasuk juga Afrika dan Asia, telah memanfaatkan tanaman ini untuk berbagai keperluan pengobatan herbal dengan memanfaatkan
berbagai bagian dari tanaman ini Khosravi et al. 2009.
2.2.3 Komposisi Kimia Rosela Hibiscus sabdariffa L.