mengalami  penurunan  dibandingkan  dengan  radiasi  8  minggu.  A: kelompok K, B: kelompok P, C: kelompok R, dan D: kelompok
RP. Pewarnaan hematoksilin-eosin HE dengan perbesaran 400x.
4.2 Rataan Jumlah Kripta Duodenum
Basal  kripta  usus  tersusun  atas  stem  sel  yang  bertanggung  jawab  atas regenerasi  epitel  vili  Wong  2004.  Menurut  Radtke  dan  Clevers  2005,  usus
halus  tersusun  atas  epitel  selapis  yang  dibentuk  di  bagian  kripta  usus.  Rataan jumlah kripta duodenum pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel  6  Hasil  analisis  rataan  jumlah  kripta  pada  duodenum  sel  dihitung  dalam luas lapang pandang 58 987 µm
2
Kelompok Jumlah kripta pada Duodenum Mean± SD
Setelah 8 minggu radiasi 5.3 mSv
Setelah 4 minggu pemulihan dari radiasi
tanpa perlakuan
Kontrol K 7.93 ±  1.34
ba
9.38 ±  2.84
ba
Primer P 12.26 ±  2.13
a
9.40  ±  2.72
ba
Rosela R 7.97 ±  2.38
ba
8.88 ±  2.07
ba
Radiasi-Rosela RP 6.20 ±  1.13
ba
9.25 ±  2.27
ba
Ket:
1.
angka yang diikuti dengan huruf superskrip yang sama pada satu kolom pada masing-masing minggu menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf 5
2.
kelompok yang disertai  merupakan kelompok yang diberi paparan radiasi selama 8 minggu
Analisis  statistik  terhadap  rataan  jumlah  kripta  duodenum  pada  minggu ke-8  setelah  diberi  radiasi  menunjukkan  nilai  yang  tidak  berbeda  nyata  p0.05
antar  kelompok  perlakuannya.  Kelompok  perlakuan  P  menggambarkan peningkatan  jumlah  kipta  usus  yang  signifikan  jika  dibandingkan  dengan
kelompok K, R, dan RP. Hal ini diduga karena adanya inisiasi kerusakan dari radiasi sinar-X. Kerusakan akibat radiasi dengan dosis rendah per dua hari sekali
mengakibatkan  kripta  berproliferasi  untuk  meregenerasi  epitel  vili  pada  bagian puncak. Selain itu dapat pula dihubungkan dengan adanya respon inflamasi pada
usus  maupun  sebagai  bentuk  kompensasi  usus  terhadap  paparan  radiasi  yang diterima.
Menurut  Macfarlane  2000,  paparan  radiasi  sebagai  agen  fisik  dapat menyebabkan kerusakan sel. Berdasarkan penelitian Potten dan Hendry 1995 di
dalam  Martin  et  al.  1998,  pemberian  radiasi  ionisasi  dosis  tinggi  yakni  14  Gy 140 mSv selama 4 hari pada mencit perlakuan akan memberikan efek kematian
yang  cepat pada sel  yang  berada pada  basal kripta  melalui  mekanisme apoptosis atau  penghentian  proses  pembelahan  sel  baik  sementara  atau  selamanya.  Nilai
depopulasi jumlah kripta dan efisiensi jumlah sel klonogenik pada kripta menjadi parameter apakah hewan tersebut dikatakan bertahan terhadap respon radiasi dosis
tinggi. Menurut  Li  et  al.  1994,  setiap  kripta  memiliki  beberapa  stem  sel,
regenerasi  kripta  dapat  mengakibatkan  beberapa  stem  sel  yang  ada  steril  secara reproduktif.  Pemberian  agen  sitotoksik  dosis  tinggi  seperti  radiasi  dapat
mengakibatkan  beberapa  sel  klonogenik  kripta  mati,  dan  diantara  stem  sel  yang mampu bertahan akan melakukan repopulasi kripta dan epitel dengan pembelahan
sel  dan  pembelahan  kripta.  Berdasarkan  penelitian  Potten  dan  Hendry  1985, terjadi  peningkatan  jumlah  kripta  yang  berasal  dari  regenerasi  stem  sel  yang
mampu bertahan saat diberi radiasi dosis tinggi. Hal ini dievaluasi setelah 14 hari perlakuan  dengan  teknik  pengukuran  mikrokoloni  kripta  atau  the  crypt
microcolony  assay  technique .  Fokus  regenerasi  dimana  jumlah  kripta  meningkat
diduga berasal dari pembelahan biner dan pembelahan ganda kripta. Menurut  Somosy  Z  2000,  tingkat  dan  pemulihan  perubahan
mikromorfologi  sel  yang  diinduksi  radiasi  bergantung  pada  tipe  sel  dan  dosis radiasi  yang  diberikan.  Pemberian  radiasi  pada  kelompok  P  sangat  nyata
berpengaruh  terhadap  persentase  kerusakan  epitel  vili  duodenum  namun cenderung tidak begitu berpengaruh terhadap kripta Lieberkühn pada bagian basal
duodenum.  Diperlukan  pengamatan  lebih  lanjut  untuk  mengetahui  penyebab peningkatan  jumlah  kripta  kelompok  P.  Menurut  Martin  et  al.  1998,  pada
mencit  dewasa  sifat  klonogenik  sel-sel  kripta  Lieberkühn  cenderung  akan mengadakan  regenerasi  sebagai  akibat  respon  regenerasi  daripada  pengaruh
pertumbuhan sel secara fisiologis. Selain  itu  menurut  Hauchen,  George,  Sturmoski,  dan  Cohn  1999,
restorasi  struktur  bangun  epitel  normal  usus  pada  tikus  yang  mengalami kerusakan  akibat  beberapa  agen  berbahaya  seperti  bahan  kimiawi,  infeksi,
radiasi,  dan  peradangan  memiliki  berbagai  tahap  yang  dapat  mengubah dinamika  polpulasi  stem  sel  epitelial.  Stem  sel  akan  berproliferasi  untuk
meningkatkan jumlahnya dan untuk memenuhi populasi sel transit enterosit, sel
goblet,  dan  sel  enteroendokrin  yang  dibutuhkan  secara  cepat.  Sel  transit  yang berada  di  dalam  kripta  akan  berhenti  bereplikasi  setelah  pemberian  radiasi
ionisasi.  Namun  sel-sel  tersebut  tetap  bermigrasi  keluar  dari  kripta  menuju apikal  vili.  Sejalan  dengan  itu  apabila tidak  ada  stem  sel  kripta  yang  bertahan
hidup  maka  kripta  akan  menghilang.  Jika  satu  atau  lebih  stem  sel  klonogenik bertahan  hidup  dari  radiasi  maka  kripta  akan  berproliferasi  dan  dengan  cepat
meningkat untuk menjadi kripta regeneratif. Setelah  pemberian  radiasi  maka  akan  ada  dua  mekanisme  untuk
perbaikan usus  halus  yang  rusak.  Pertama,  perbaikan  pada  sel  rusak  yang  non- letal.  Kedua,  melakukan  proliferasi  terhadap  sisa  stem  sel  yang  ada  pada
kripta.  Mekanisme  kedua  merupakan  tahap  yang  sangat    penting  dalam perbaikan  kondisi  saluran pencernaan setelah pemberian radiasi. Stem sel mulai
berproliferasi  segera  setelah  24-48  jam  pemberian  radiasi.  Pemberian  radiasi menyebabakan  peningkatan  jumlah  stem  sel  kripta  yang  mengalami  apoptosis
sehingga sebagai kompensasinya dilakukan hiperproliferasi Li et al. 2005. Kelompok  K,  R,  dan  RP  memiliki  jumlah  kripta  yang  tidak  jauh
berbeda.  Jumlah  kripta  pada  kelompok  R  dan  RP  yang  tidak  jauh  berbeda diduga karena rosela  membantu  menjaga regenerasi kripta dengan  baik  sehingga
jumlah  kripta  tidak  berbeda  dengan  kelompok  K.  Selain  itu  pengaruh  radiasi pada  kelompok  RP  diduga  cenderung  tidak  berpengaruh  besar  pada  jumlah
kripta  Lieberkühn.  Sel-sel  pada  bagian  kripta  Lieberkühn  secara  fisiologis  akan beregenerasi  kembali  3  hingga  8  hari  untuk  selanjutnya  bermigrasi  ke  bagian
apikal vili. Gambar  fotografi  mikro  kripta  Lieberkühn  pada  keempat  kelompok
perlakuan setelah 8 minggu  radiasi disajikan pada Gambar 19.
Gambar 19 Fotografi mikro kripta Lieberkühn pada duodenum mencit setelah 8 minggu  radiasi  5.3  mSv.  Lumen  kripta  ditunjukkan  dengan  tanda
panah  hitam.  Dapat  dilihat  bahwa  jumlah  kripta  pada  kelompok  P lebih  banyak  dibandingkan  dengan  kelompok  K  dan  kelompok
perlakuan yang lain. A: kelompok K, B: kelompok P, C: kelompok R,  dan  D:  kelompok  RP.  Pewarnaan  hematoksilin-eosin  HE
dengan perbesaran 400x.
Regenerasi  epitel  vili  dapat  memperbaiki  sel-sel  permukaan  vili  secara cepat  sebagai  respon  kerusakan  akibat  proses  radiasi  Ross  2004.  Menurut
Fajardo et al. 2001, kripta Lieberkühn berfungsi mensekresikan ion-ion dan air, serta  menghantarkan  immunoglobulin  A  IgA  dan  peptide  antimikrobial  ke
lumen  usus.  Peranan  kripta  tersebut  bertujuan  untuk  menjaga  permukaan  epitel dan  peningkatan  lapisan  penyerapan  nutrisi  di  usus.  Saat  permukaan  vili  atau
bagian  apikal  vili  rusak  maka  kripta  usus  melakukan  kompensasi  dengan meningkatkan  jumlah  sehingga  perannya  dalam  penyerapan  nutrisi  dapat  tetap
terjaga.
C B
A
D
Menurut  Cosentino  L,  Shaver-Walker  P,  dan  Heddle  JA  1998, perbandingan  jumlah  kripta  Lieberkühn  pada  mencit  BALBc  lebih  banyak
daripada jumlah vilinya. Perbandingan atau rasio jumlah kripta terhadap vili usus pada duodenum sebesar 14:1, akan menurun menjadi 6:1 pada bagian ileum. Hal
ini  juga  di  laporkan  oleh  Li  et  al.  1994,  bahwa  setiap  vili  tersusun  oleh  6-14 kripta  yang  tersebar  pada  bagian  basalnya.  Jumlah  kripta  yang  ditemukan  pada
bagian  basal  vili  akan  bervariasi  berdasarkan  letaknya  sepanjang  usus  halus  dan setiap kripta biasanya mendistribusikan sel-sel proliferasinya untuk dua vili.
Sementara  analisis  statistik  terhadap  jumlah  kripta  Lieberkühn  kelompok perlakuan  4  minggu  masa  pemulihan  menunjukkan  nilai  tidak  berbeda  nyata
p0.05.  Rataan  jumlah  kripta  pada  ketiga  kelompok  perlakuan  mendekati jumlah rataan kripta pada kelompok K. Hal ini diduga karena adanya regenerasi
sel dari derivat stem sel pada bagian basal kripta. Stem sel yang menyusun kripta Lieberkühn  akan  berdeferensiasi  menjadi  epitel  vili,  sel  enteroendokrin,  dan  sel
paneth.  Sel-sel  tersebut  akan  diregenerasi  dalam  waktu  4  minggu  dan  akan digantikan  oleh  deferensiasi  sel  di  sebelahnya  Ross  et  al.  2002.  Sel
enteroendokrin  akan  bermigrasi  bersamaan  dengan  sel  absorptif  dan  sel  goblet. Berbeda  dengan  sel  paneth  yang  tidak  mengalami  migrasi  menuju  ke  apikal  vili
akan  tetapi  akan  tetap  berada  pada  bagian  basal  kripta.  Menurut  Fajardo  et  al. 2001,  sel  paneth  memiliki  peran  sebagai  inisiator  imunitas  mukosa  untuk
melawan infeksi bakterial dengan produksi protein antimikrobial. Setelah  8  minggu  perlakuan  jumlah  rataan  kripta  duodenum  tertinggi
terjadi  pada  kelompok  primer.  Namun  peningkatan  jumlah  kripta  tidak  disertai kualitas  sel-sel  kripta  yang  baik.  Pada  pengamatan  fotogarafi  mikro  dengan
perbesaran  400  kali  dapat  dilihat  sel-sel  kripta  mengalami  apoptosis  yang ditunjukan  dengan  adanya  badan  apoptosis  pada  sel  kripta.  Empat  minggu
pemulihan  setelah  8  minggu  perlakuan  rataan  jumlah  kripta  mengalami peningkatan  jumlah  dan  kualitas  sel-sel  kripta.  Pada  kelompok  primer  jumlah
kripta telah sama seperti kelompok kontrol. Gambar  fotografi  mikro  kripta  Lieberkühn  pada  keempat  kelompok
perlakuan setelah 4 minggu pemulihan dari radiasi disajikan pada Gambar 20.
Gambar  20  Fotografi  mikro  kripta  Lieberkühn  pada  duodenum  mencit  setelah  4
minggu  pemulihan  dari  radiasi.  Lumen  kripta  ditunjukkan  dengan panah hitam. Dapat dilihat bahwa jumlah kripta pada semua kelompok
K, P, R dan RP  hampir  sama.  A: kelompok K, B: kelompok P,  C:  kelompok  R,  dan  D:  kelompok  RP.  Pewarnaan
hematoksilin-eosin HE dengan perbesaran 400x.
4.3 Rataan Jumlah Sel Goblet Duodenum