3.5 Metode pengumpulan data
Pengumpulan data dan informasi dilakukan dengan beberapa metode, yaitu : studi literatur, wawancara dan observasi lapangan.
3.5.1 Studi literatur
Studi literatur dengan berbagai sumber pustaka baik dalam bentuk jurnal, buku dan media online. Studi literatur dilakukan untuk memperoleh informasi
tentang sejarah kebakaran hutan dan lahan di Indonesia, penggunaan api oleh masyarakat di berbagai daerah baik di Indonesia maupun negara lain, perilaku api,
dampak kebakaran hutan dan lahan serta teori –teori tentang sikap dan perilaku
manusia. Studi literatur juga dilakukan dengan mengumpulkan dan menganalisa aturan perundangan yang terkait dengan pengendalian kebakaran hutan dan lahan.
3.5.2 Wawancara
Wawancara dengan responden dilakukan untuk memperoleh informasi praktek
– praktek pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat, pengukuran sikap dan faktor
– faktor yang melatar belakangi terbentuknya sikap, dilakukan di kebun dan rumah masyarakat. Wawancara dengan informan dilakukan di kantor
informan secara langsung, menggunakan email dan telepon. Wawancara dengan informan dilakukan untuk memperoleh informasi tentang kejadian karhutla di
lokasi penelitian, kecenderungan sikap dan perilaku masyarakat terhadap karhutla dan informasi tentang masyarakat SAD.
3.5.2.1 Wawancara Semi Terstruktur
Wawancara dilakukan dengan dibantu dengan panduan pertanyaan yang telah disusun dengan jawaban terbuka. Wawancara ini ditujukan untuk menggali
sebanyak mungkin informasi praktek penyiapan lahan dengan pembakaran yang dilakukan oleh masyarakat. Panduan wawancara pada lampiran 1 dan 2, hanya
digunakan untuk memberikan panduan tentang butir –butir pertanyaan yang dapat
digunakan untuk menggali informasi yang dibutuhkan. Wawancara lebih banyak dilakukan hanya menggunakan alat perekam suara, hal ini dilakukan agar
responden lebih nyaman dalam sesi wawancara sehingga informasi yang
didapatkan lebih banyak dan masyarakat lebih terbuka dalam memberikan informasi.
3.5.2.2 Wawancara terstruktur
Wawancara dengan panduan yang disiapkan dengan pilihan jawaban. Metode wawancara ini dilakukan dalam pengukuran sikap. Pengukuran sikap
menggunakan metode rating yang dijumlahkan atau pengukuran sikap model Likert. Walgito 2003 mengelompokkan pengukuran sikap model Likert ini pada
metode pengukuran sikap secara langsung yang terstruktur. Metode ini dilakukan dengan wawancara menggunakan model pernyataan yang didesain agar jawaban
– jawaban dari responden dapat diskalakan dan dibuat skor. Pernyataan yang dibuat
adalah pernyataan yang sudah dipilih berdasarkan tujuan sehingga mampu mengungkapkan sikap Azwar 1995. Kategori persetujuan dibagi menjadi lima
kategori, yaitu Sangat tidak setuju STS, Tidak Setuju TS, Ragu-ragu R, Setuju S, dan Sangat Setuju SS.
Sikap positif menunjukkan sikap setuju S dan sangat setuju SS, sikap negatif menunjukkan tidak setuju TS dan sangat tidak setuju STS, sedangkan
sikap ragu menunjukkan sikap keragu –raguan R. Desain perhitungan sikap
memodifikasi model perhitungan yang dilakukan dalam penelitian Isa 1986 dengan menggunakan persentase.
�� �� ��� ���
� � =
� �ℎ
+ � �ℎ
� �� �
�ℎ 100
�� �� ��� ���
� � =
� �ℎ
� + �
�ℎ � �� �
� �ℎ
100
�� �� ��� ��� �
= �
�ℎ ��
� �ℎ
100