Penentuan waktu Teknik–teknik pelaksanaan pembakaran
Gambar 8 Distribusi titik panas tahun 2009
– 2011 Kabupaten Tanjung Jabung Barat sumber : Dit PKH 2012
Gambar 8 memperlihatkan kecenderungan yang hampir sama untuk wilayah Kabupaten Tanjung Jabung Barat walaupun terlihat titik panas meningkat mulai
pada bulan Juli namun titik panas sudah mulai ada pada bulan Januari sampai dengan Desember. Pada periode bulan Juli
–Oktober, menurut hasil pengamatan cuaca di Stasiun Sulthan Thaha Jambi, memperlihatkan bahwa curah hujan untuk
tahun 2009 –2011 mulai dari 58 mm sampai 325 mm dengan kejadian hujan di
setiap bulan sumber data: Stasiun Klimatologi Sulthan Thaha Jambi 2012. Hal ini menunjukkan bahwa, masyarakat beradaptasi dengan iklim, dengan
memanfaatkan hari tanpa hujan untuk melakukan pembakaran dan tidak terlalu kaku dalam penentuan bulan mulai membakar.
Pemilihan waktu harian
Masyarakat yang melakukan pemilihan hari secara tradisional untuk pembakaran adalah masyarakat SAD di Desa Jebak dan masyarakat pendatang
Melayu di Desa Jangga Baru. Perhitungan hari berdasarkan fenomena alam tersebut disebut sebagai hari angin, api, air, tanah dan gajah. Pemilihan hari,
pertimbangan dan penjelasannya, disajikan dalam Tabel 4.
10 20
30 40
50 60
70 80
Jan Feb
Mar Apr
Mei Jun
Jul Agt
Sep Okt
Nov Des
2009 2
3 4
4 22
72 10
1 2010
3 3
1 2
6 2
5 4
8 7
1 2
2011 1
5 1
2 4
3 7
36 34
2 3
Ju m
lah h
o tsp
o t
Tabel 4 Pemilihan hari dalam pembakaran
No Nama hari
Pertimbangan Masyarakat Penjelasan ilmiah
1. Hari api
Dipilih karena panas optimal, bahan bakar lebih kering, angin bertiup kencang, api
lebih cepat besar dan cepat menyebar sehingga pekerjaan lebih cepat selesai
Penjalaran api cepat, nyala lebih panjang, memerlukan penjagaan
lebih untuk mengurangi risiko api loncat
2. Hari angin
Tidak dipilih karena faktor keamanan, angin besar, tidak aman terhadap pembakar
maupun rawan api meloncat ke arah kebun tetangga
Zona nyala api lebar karena angin, kemungkinan terjadi api
loncat besar
3. Hari air
Tidak dipilih karena adanya hujan dan angin sehingga api tidak dapat membakar
bahan bakar Api tidak bisa menyala karena
bahan bakar
basah, apabila
dipaksakan akan menimbulkan asap yang tebal
4. Hari gajah
Dipilih karena faktor keamanan, angin bertiup agak kencang, api tidak terlalu besar
Penjalaran api
lebih mudah
dikendalikan sehingga lebih aman 5.
Hari tanah Tidak dipilih karena api tidak akan
menyebar, bahan bakar basah, mendung Kelembaban tinggi, api tidak
dapat menyala optimal sehingga dapat menimbulkan asap yang
berbahaya
Saat ini, masyarakat SAD mempunyai pemilihan hari yang berbeda, dengan pertimbangan masing
– masing. Masyarakat SAD dari generasi tua dan muda memberikan keterangan yang berbeda dalam menyebutkan urutan hari. Perbedaan
pernyataan ini mengindikasikan terjadinya pemahaman yang berbeda atau kemungkinan juga pemahaman lintas generasi yang mulai hilang. Di sisi lain,
perbedaan pemilihan hari menyebabkan pembakaran tidak dilakukan serentak sehingga meburangi peluang terjadinya kebakaran hutan dan lahan serta bencana
asap dalam skala besar akan semakin berkurang. Masyarakat Melayu di Desa Jangga Baru yang mengetahui, memahami
perhitungan hari tersebut dan menerapkannya, berasal dari generasi tua generasi transmigran awal. Terkait dengan budaya perhitungan hari secara tradisional,
pertukaran informasi dan adopsi antara masyarakat Melayu dengan SAD sangat mungkin terjadi.
Pemilihan waktu harian dalam pembakaran dilakukan dengan beberapa pertimbangan Tabel 5 :
Tabel 5 Pilihan waktu harian dalam pembakaran
No Pilihan waktu
Pertimbangan Penjelasan
1. Jam 12.00
– 15.00 Api
cepat membesar
dan menyebar
sehingga pekerjaan lebih cepat selesai. Bahan bakar yang kering mengurangi asap
Penyinaran matahari
maksimal, suhu meningkat, kelembaban menurun, kadar
air bahan bakar menurun 2.
Jam 15.00 – 18.00
Keamanan karena api lebih mudah dikontrol angin tidak terlalu besar
sehingga api, suhu tidak terlalu panas
Tabel 5 Lanjutan
No Pilihan waktu
Pertimbangan Penjelasan
3. Pagi hari dibawah
jam 10.00 Tidak dipilih karena bahan bakar masih
basah karena
terkena embun,
sulit menyalakan dan menimbulkan asap
Kelembaban tinggi, kadar air bahan bakar tinggi
4. Malam hari
Pernah dipilih karena faktor keamanan dari patroli petugas, tidak dipilih lagi karena
tidak aman dari serangan satwa liar dan api lebih mudah dideteksi petugas di pos jaga
karena nyala api terlihat dari jarak jauh Biasanya
patroli tidak
dilakukan pada malam hari
Fakta menunjukkan bahwa saat ini masyarakat lebih fleksibel dalam pemilihan waktu baik bulan, hari maupun jam. Tabel 5 menunjukkan bahwa
pemilihan waktu pembakaran ditetapkan berdasarkan kondisi pada saat bahan bakar sudah dianggap kering, tidak ada hujan dalam beberapa hari terakhir dan
dianggap aman dari patroli.