tentang ada tidaknya aturan desa, norma adat serta dilakukan crosscheck dengan laporan kejadian kebakaran dari Manggala Agni.
3.5.2 Analisa pengukuran sikap
Pengukuran sikap diolah dari hasil skoring jawaban hasil wawancara. Pada skala Likert makin tinggi skor yang diperoleh seseorang menjadi indikasi bahwa
orang tersebut sikapnya makin positif pro terhadap objek sikap demikian juga sebaliknya Walgito 2003. Hasil pengukuran dituangkan dalam tabel dan
dideskripsikan. Identifikasi faktor –faktor yang melatarbelakangi pemilihan sikap
dianalisis secara deskriptif dari hasil wawancara dengan responden, observasi lapangan dan wawancara para pihak.
Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk melihat dan membuktikan data yang didapatkan tepat dan memiliki keterpercayaan tinggi.
a Validitas data diuji dengan menghitung korelasi skor setiap item intsrumen
dengan total skor yang didapatkan. Item yang valid harus memenuhi kriteria nilai korelasinya “positif” dan “lebih besar atau sama dengan nilai r
tabel
”. Uji validitas menggunakan program Microsoft Office Excel 2007. Hasil uji
validitas disajikan dalam lampiran 4. b
Reliabilitas data ditunjukkan dengan nilai koefisien reliabilitas. Pendekatan yang dilakukan menggunakan pendekatan konsistensi internal dengan
formula Spearman-brown dan Alpha-cronbach Azwar 1995. Formula Spearman
–brown digunakan untuk item pernyataan dengan jumlah yang dapat dibelah dua ganjil
–genap secara seimbang, sedangkan untuk item yang tidak dapat dibelah secara seimbang digunakan formula Alpa-
cronbach. Formula Spearman-brown :
r
xx
=
2 r 1 2 1+r 1 2
r
xx
: koefisien reliabilitas r
y1y2
: koefisien korelasi belahan y1 ganjil dan y2 genap
Formula Alpha-cronbach : α =
−1
1-
�
2 2
α : koefisien reliabilitas Alpha-cronbach k : banyaknya item pernyataan
s
2 j
: varian skor pernyataan s
2 x
: varian skor total Perhitungan dalam uji reliabilitas menggunakan program Microsoft Office Excel
2007 dengan menguji reliabilitas tiga sikap yang diukur. Hasil uji ini menunjukkan bahwa ketiga sikap sudah reliable r
xx
≥ 0,6 yang berarti data tersebut dapat dipercaya. Sikap 1 sikap masyarakat tentang praktek penyiapan
lahan dengan membakar mempuyai nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.836, sikap 2 sikap masyarakat terhadap munculnya dampak negatif dari praktek
penyiapan lahan dengan membakar mempunyai nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.872, dan sikap 3 sikap masyarakat terhadap aturan terkait pengendalian
kebakaran hutan dan lahan mempunyai nilai koefisien reliabilitas sebesar 0.629, hasil perhitungan dalam lampiran 4.
3.5.3 Content analysis
Content analysis digunakan untuk menganalisa dokumen tertulis seperti laporan, surat, transkrip wawancara dan bentuk tertulis lainnya Handerson 1991
dan Krippendorff 1980, diacu dalam Pratiwi 2008. Dalam metode ini, analisa dilakukan untuk mendapatkan pesan dari dokumen yang diteliti. Dokumen berupa
peraturan perundangan formal yang dianalisis meliputi undang –undang dan
peraturan pemerintah yang saat ini berlaku. Undang –undang dan peraturan
pemerintah tersebut merupakan aturan formal yang berkaitan dengan karhutla. Walupun tidak secara khusus mengatur tentang karhutla, namun aturan
–aturan tersebut sangat berhubungan dengan kejadian kebakaran yang terjadi di hutan
maupun di lahan serta timbulnya pencemaran lingkungan akibat kejadian karhutla. Content analysis yang dilakukan bertujuan untuk melihat sejauh mana
peraturan perundangan memberikan aturan terkait kebakaran hutan dan lahan dan seberapa besar kaitannya dengan masyarakat terutama peluang bagi masyarakat
untuk melakukan pembakaran terkendali. Kalimat yang ada dalam aturan –aturan