membahas penanggulangan bencana asap pada Bulan April tahun 1999 ASEAN 2003. Penerapan kebijakan ini dilakukan untuk usaha perkebunan, kehutanan
serta sektor lainnya pada sektor usaha komersil, sedangkan untuk masyarakat kecil kemungkinan penggunaan teknik ini sulit dilakukan karena keterbatasan
peralatan dan anggaran. Zero burning dilakukan dengan memanfaatkan teknologi mekanis serta perlakuan lainnya yang menggunakan obat
–obatan.
2.4. Sikap dan perilaku manusia
Sikap dalam psikologi sosial seringkali dikaitkan dengan proses terjadinya perilaku. Pengertian mengenai sikap sendiri terus berkembang mulai dari
penekanan terhadap pentingnya proses belajar aspek kognitif dari masa lalu, motivasi dan emosional masa sekarang, serta teori tiga komponen sikap kognitif,
afektif dan perilaku Sears et al. 2004. Azwar 1995 mengemukakan tiga kerangka pemikiran besar dari pengertian sikap yang dibangun mulai tahun 1928,
meliputi kerangka pengertian pertama yang diwakili Louis Thorstone, Rensis Likert dan Charles Osgood yang memberikan pengertian bahwa sikap adalah
suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan. Pengertian ini menjelaskan bahwa sikap merupakan hal yang mendukung atau memihak maupun perasaan tidak
mendukung atau tidak memihak. Pemikiran ke dua diwakili oleh Chave, Bogardus, LaPierre, Mead dan Allport yang memberikan pengertian tentang sikap
yang lebih komplek yang merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara
–cara tertentu. Pemikiran ketiga, melalui tokoh Secord dan Backman, yang berorientasi kepada skema triadik triadic scheme yang
memberikan pengertian bahwa sikap merupakan konstelasi komponen kognitif, afektif dan konatif yang saling berinteraksi dalam memahami, merasakan dan
berperilaku terhadap suatu objek. Hal senada disampaikan Walgito 2003 yang menyimpulkan tentang pengertian sikap sebagai organisasi pendapat, keyakinan
seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar kepada orang tersebut untuk membuat
respon dan berperilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya. Beberapa pengertian tersebut, menjadi dasar berpikir dalam penelitian ini bahwa sikap dibangun dari
tiga komponen yaitu kognitif, afektif dan konatif.
III. METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi dan waktu penelitian
Untuk menjawab tujuan penelitian ini maka desa yang dipilih sebagai lokasi penelitian harus memenuhi kriteria berikut :
a. Desa yang berada dalam Kabupaten Batanghari dan Tanjung Jabung Barat
yang merupakan wilayah Daerah Operasi Manggala Agni Muara Bulian Jambi;
b. Desa yang mempunyai sejarah kebakaran hutan dan lahan;
c. Desa yang mempunyai perkebunan yang dimiliki dan dikelola oleh
masyarakat; d.
Desa yang mempunyai komposisi masyarakat lokal dan pendatang; e.
Desa yang berada di sekitar kawasan konservasi. Berdasarkan kriteria tersebut maka ditetapkan enam desa yang menjadi
lokasi penelitian Tabel 2. Penelitian dilaksanakan selama enam bulan, mulai dari bulan Februari sampai Juli 2012.
Tabel 2 Dasar penentuan lokasi dan Lokasi desa penelitian
No Dasar penentuan
Lokasi
1. Lokasi kejadian kebakaran 2009
–2011, lokasi adanya
perkebunan masyarakat,
informasi keberadaan
masyarakat pendatang
dan masyarakat lokal, kemudahan akses
Desa Serdang Jaya, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
2. Lokasi kejadian kebakaran 2009
–2011, lokasi adanya
perkebunan masyarakat,
informasi keberadaan
masyarakat pendatang
dan masyarakat lokal, kemudahan akses
Desa Pematang Lumut, Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjung Jabung
Barat
3. Keberadaan perkebunan masyarakat, keberadaan
masyarakat pendatang transmigran, lokasi keberadaan Kawasan Konservasi CA Durian
Luncuk yang merupakan tupoksi pengamanan Manggala Agni
Desa Jangga Baru, Kecamatan Batin XXIV, Kabupaten Batanghari
4. Keberadaan masyarakat lokal tradisional Suku
Anak Dalam SAD, keberadaan perkebunan masyarakat, lokasi Kawasan Konservasi berupa
Taman Hutan Raya Tahura Senami Desa Jebak, Kecamatan Muara
Tembesi, Kabupaten Batanghari
5. Keberadaan perkebunan masyarakat, informasi
keberadaan masyarakat lokal dan pendatang, lokasi yang dekat dengan Kantor Seksi II BKSDA
Jambi Desa Bajubang Laut dan Sungai
Baung, Kecamatan Muara Bulian, Kabupaten Batanghari