Studi literatur Observasi lapangan

IV. KONDISI UMUM LOKASI Wilayah kerja Daops Manggala Agni Muara Bulian dalam tugas pokok dan fungsinya terdiri dari tiga wilayah kawasan konservasi yaitu Cagar Alam Durian Luncuk II seluas 41.37 Ha, Taman Hutan Raya Tahura Senami seluas 5 000 Ha serta sebagian wilayah Taman Nasional Bukit Dua Belas TNBD di wilayah Kabupaten Batanghari. Namun demikian, dalam struktur kerja Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Jambi, wilayah kerja tersebut ditambah dengan kawasan di luar kawasan konservasi yang meliputi dua kabupaten yaitu Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Gambar 2 Peta administratif Provinsi Jambi sumber: Bappeda Jambi 2012

4.1. Kabupaten Batanghari

Kabupaten Batanghari terletak antara 1°15ˈ LS dan 2°2ˈ LS, antara 102° 30ˈ BT dan 104°30ˈ BT. Kabupaten ini terdiri dari 8 kecamatan, 13 kelurahan dan 100 desa, dengan luas wilayah 5 800 m 2 . Batas wilayah kabupaten sebagai berikut : Utara : Kabupaten Tebo dan Kabupaten Muaro Jambi Lokasi Penelitian Timur : Kabupaten Muaro Jambi Selatan : Provinsi Sumatera Selatan, Kabupaten Sarolangun dan Kabupaten Muaro Jambi Barat : Kabupaten Tebo Kawasan terluas berada pada dataran rendah dengan ketinggian 11 –100 dpl 92.67. Suhu rata – rata harian pada tahun 2009 antara 25.7°–27.2 º C dengan suhu paling tinggi pada bulan Juli setinggi 32.9 ºC. Curah hujan untuk tahun 2009, berkisar antara 56 –431 mm Gambar 3 dengan jumlah hari hujan antara 4- 16 hari. Gambar 3 Curah hujan mm Kabupaten Batanghari tahun 2009 BPS Batanghari 2010 Jumlah penduduk pada tahun 2009 sebesar 230 164 jiwa dan meningkat pada tahun 2010 menjadi 241 334 jiwa. Angkatan kerja pada tahun 2009 tercatat sebanyak 61.45 bergerak pada sektor pertanian BPS Batanghari 2010. Selama tahun 2011 telah terdeteksi sebanyak 15 titik hotspot Dit. PKH 2012. Lokasi penelitian di wilayah Kabupaten Batanghari yang dipilih adalah Desa Jangga Baru, Jebak, Sungai Baung dan Bajubang Laut. Desa Jangga Baru memiliki luas wilayah 15 km 2 , luas perkebunan karet yang ada di Jangga Baru seluas 1 125 Ha, sedangkan luas perkebunan kelapa sawit hanya seluas 16 Ha. Masyarakat desa Jangga Baru merupakan transmigran yang mulai menempati daerah tersebut pada tahun 1982 sebagai transmigran untuk keperluan perkebunan 269 375 431 274 203 56 84 197 96 142 256 247 Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des karet pemerintah. Komoditas yang diusahakan adalah karet yang awalnya merupakan pembagian jatah sebagai transmigran. Keunikan Desa Jebak adalah adanya masyarakat SAD yang menghuni wilayah kampung Bor 6 dan 8. Di wilayah ini terdapat kurang lebih 75 KK masyarakat SAD yang sudah hidup menetap. Masyarakat hidup dalam rumah kayu sederhana dan belum ada fasilitas listrik. Desa Sungai Baung dan Bajubang Laut merupakan desa di sekitar ibu kota kabupaten Muara Bulian, di pinggir Sungai Batanghari.

4.2. Kabupaten Tanjung Jabung Barat

Kabupaten Tanjung Jabung Barat terle tak antara 0°53ˈ LS dan 1°41ˈ LS, antara 103°23ˈ BT dan 104°21ˈ BT. Kabupaten ini mempunyai luas 5 009.82 km 2 . Batas administratif Kabupaten Tanjung Jabung Barat sebagai berikut : Utara : Provinsi Riau Selatan : Kabupaten Batanghari Barat : Kabupaten Batanghari dan Kabupaten Tebo Timur : Selat Berhala dan kabupaten Tanjung Jabung Timur Secara administratif, kabupaten ini terdiri dari 13 kecamatan dan 70 desa kelurahan. Jumlah penduduk pada tahun 2000 tercatat sebanyak 206 870 jiwa, sedangkan pada tahun 2009 jumlah tersebut bertambah menjadi 255 952 jiwa, yang berarti antara tahun 2000 –2009 terjadi pertambahan penduduk dengan laju pertambahan sebesar 2.39 tahun. Tahun 2009, angkatan kerja masyarakat di kabupaten ini sebanyak 65 638 jiwa atau sebanyak 54 di sektor pertanian. Jenis tanah yang di kabupaten ini sebagian besar merupakah tanah podzolik dengan kelas lereng rata –rata 0–2. Kawasan kabupaten ini paling luas mempunyai ketinggian 25 –500 m dpl. Curah hujan rata – rata pada tahun 2009 sebesar 186.54 mm dengan jumlah hari hujan 8.75 hari BPS Tanjung Jabung Barat 2010, disajikan dalam Gambar 4.