24.1 Land preparation practices with burning by communities in the area of Daops Manggala Agni, Muara Bulian, Jambi Province

awal pembangunan perkebunan sekitar tahun 1980-an. Pengetahuan masyarakat lokaltradisional baik yang diturunkan oleh orang tua mereka ataupun dari pengalaman akan membentuk pemahaman bahwa membakar merupakan cara yang praktis, mudah serta murah. Begitu juga dengan pendatang, pertukaran pengetahuan yang didapat dari pergaulan dengan penduduk lokaltradisonal maupun yang dipelajari dari mandor perkebunan, membentuk pemikiran bahwa pembakaran merupakan cara yang efektif dalam penyiapan lahan, sedangkan cara –cara lain misalnya mekanis dengan penggunaan traktor dianggap lebih mahal. Pengetahuan inilah yang banyak membentuk sikap positif setuju-sangat setuju dengan praktek penyiapan lahan dengan membakar. Proses pembentukan pengetahuan salah satunya adalah dari pendekatan belajar. Pendekatan belajar dalam teori pembentukan sikap mengungkapkan bahwa sikap terbentuk melalui proses asosiasi, penguatan dan imitasi Sears et al. 2004. Dalam proses asosiasi, pengetahuan dan perasaan dapat timbul karena adanya asosiasi, pergaulan dengan masyarakat desa, pertukaran informasi antara penduduk lokal dengan pendatang yang dapat menjadi proses belajar yang sangat efektif terutama pada masyarakat desa yang tidak banyak keluar dari desanya karena akses yang tidak mudah seperti Desa Jangga Baru yang memerlukan waktu sekitar 2 –3 jam dalam kondisi jalan baik untuk keluar dari desanya menuju kota. Pergaulan dengan tetangga lebih banyak dilakukan sehingga peluang terjadinya proses saling belajarpun lebih besar. Proses penguatan kognisi terutama terjadi pada saat suatu pengetahuan timbul dari pengalaman. Pengalaman dari pelaksanaan pembakaran yang terbukti menyebabkan meningkatnya kesuburan tanah akan semakin kuat setelah terjadi pengulangan atau pengalaman serupa dari beberapa orang. Pengetahuan ini akan terus diturunkan dan ditularkan mulai dari keluarga serta orang –orang terdekat. Proses imitasi tersebut akan semakin kuat ketika seorang yang dipandang dalam masyarakat desa melakukan hal tersebut, misalnya ketua atau tokoh adat. Masyarakat SAD yang masih sangat kuat lembaga adatnya, akan lebih mencontoh apa yang dilakukan oleh tokoh adatnya. Sumber pengetahuan berupa media massa dan fasilitas elektronik seperti TV dan radio di beberapa desa masih sulit didapatkan. Jarak dengan kota yang jauh