pengelolaan Situs Ratu Boko antara lain, pengembangan dan perbaikan potensi sumber daya Situs Ratu Boko dan kawasan sekitarnya, perencanaan
pengembangan kawasan yang mendukung keberlanjutan Situs Ratu Boko, pengembangan aktivitas dan fasilitas wisata, penataan lahan di dalam kawasan
yang terintegrasi dengan lanskap sekitar, perbaikan sistem pengelolaan wisata dan situs sejarah, pengembangan kerjasama antar pemerintah dan pengelola swasta
untuk keberlanjutan situs dan sekitarnya, peninjauan sistem pengelolaan wisata dan situs sejarah, dan meningkatkan perlindungan kawasan situs sejarah.
Konsep yang diusulkan adalah pelestarian kawasan Situs Ratu Boko untuk membentuk suatu kesatuan lanskap yang berkelanjutan, baik dari aspek sejarah,
sosial, dan wisatanya. Implementasi strategi pelestarian berupa usulan zonasi pelestarian yang merupakan perbaikan atau revisi dari zonasi pelestarian yang
telah ditetapkan oleh BP3. Zona inti dan zona pengembangan pada kawasan Situs Ratu Boko mengacu seluruhnya terhadap zonasi yang ditentukan BP3.
Sedangkan, pada zona penyangga perlu ada perubahan yaitu perluasan ke sebelah selatan. Perluasan ini mencakup area persawahan sampai jalur sirkulasi menuju
kawasan.
6.2 Saran
Berikut beberapa saran yang diusulkan untuk menjadi pertimbangan bagi pemerintah, pengelola situs, dan masyarakat sekitar dalam pengembangan situs,
yaitu: 1.
Mengimplementasikan strategi zonasi pelestarian dan pengembangan yang diusulkan dalam studi ini.
2. Perlu adanya rencana detail tata ruang kawasan Situs Ratu Boko untuk
melindungi dan melestarikan kawasan. 3.
Perlunya sosialisasi pelestarian Situs Ratu Boko serta implementasi yang nyata oleh pemerintah, pengelola swasta, dan masyarakat.
4. Meningkatkan integrasi antar pemerintah dan pengelola swasta dalam
mengelola, mengembangkan, dan memperbaiki kawasan agar tetap menjadi kawasan sejarah yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Adams R. 1990. Borobudur in Photographs Past and Present. University of Leiden.
Anonim. 2012. Borobudur. [terhubung berkala]: http:id.wikipedia.orgwikiBorobudur [26 Feb 2012]
Arifin HS, N Arifin HS. 2000. Pemeliharaan Taman. Jakarta: Penebar Swadaya. Ayuati MS, Gatut EN. 2003. Menapak Jejak Kepurbakalaan Ratu Boko.
Yogyakarta: Laporan Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. [BAPPEDA] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman.
2007. Yogyakarta: Kecamatan Prambanan Dalam Angka. [BAPPEDA] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman.
2008. Yogyakarta: Kabupaten Sleman Dalam Angka. [BAPPEDA] Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman.
2008. Yogyakarta: Rencana Detail Tata Ruang Kecamatan Prambanan. Behrend TE. 1989. Kraton and Cosmos in Traditional Java. [thesis]. Madison:
Wisconsin University. [BP3] Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala. 1995. Yogyakarta: Rencana
Pengembangan Kawasan Ratu Boko. David F. 2005. Strategic Management. Di dalam; Dewi NK, editor. Nature of
Strategy Analysis and Choice. [terhubung berkala]:
http:akusukamenulis.wordpress.com. [7 Jan 2012]. Departemen Pariwisata Pos dan Telekomunikasi Direktorat Jendral Pariwisata
Proyek Pengembangan Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta. 1996. Yogyakarta: Laporan Awal Rencana Detil Teknis Kawasan Ratu Boko.
Geldern H. 1968. The Cosmological Foundation of South Asian Architecture. Singapore: Journal of The Historical Society University of Singapore.
Goodchild PH. 1990. Some Priciples For The Conservation of Historic Landscape. Draft Document for Discussion Purpose. Canada: Icomos UK
Historic Gardens and Landscape Comittee.
Harris CW, Dines NT. 1988. Time Saver Standards for Landscape Architecture. New York: Mc Graw Hill, inc.