Sambirejo, Kecamatan Prambanan. Saat ini Situs Ratu Boko telah dijadikan sebagai kawasan wisata sejarah oleh pemerintah. Sejauh ini, karakter yang terlihat
dari kawasan situs adalah keraton atau kerajaan. Namun, sebagian besar pengunjung menyebut situs ini sebagai candi karena komplek situs ini terdiri dari
bangunan-bangunan yang berasal dari batu, biasa disebut dengan candi. Elemen yang ada di kawasan ini bukan hanya candi tetapi juga bangunan-bangunan yang
diduga sebagai tempat tinggal, gapura, pagar, dan kolam. Karena eskavasi yang belum menyeluruh serta penelitian yang kurang mendalam menyebabkan karakter
dan fungsi situs belum diketahui secara pasti. Media interpretasi yang disediakan pengelola juga masih kurang memadai dalam mengnyampaikan sejarah, makna,
dan fungsi kawasan. Hal inilah yang menjadi kendala dalam memahami fungsi dan makna Situs Ratu Boko, serta menyebabkan hubungan antara satu ruang
dengan ruang lainnya di dalam kawasan Situs Ratu Boko dinilai kurang kuat. Aksesibilitas yang sulit untuk mencapai kawasan merupakan masalah lain yang
perlu diperhatikan dalam studi ini. Akibat dari akses yang sulit ini, ketertarikan wisatawan untuk mengunjungi Situs Ratu Boko dan mengenal sejarahnya akan
rendah. Keberadaan Situs Ratu Boko terkait dengan keberadaan candi-candi di
sekitarnya. Situs ini berkaitan dengan Candi Prambanan di sebelah utara dan Candi Kalasan sebelah barat. Hal tersebut dilihat dari hubungan sejarah dan
hubungan ruang antara situs dan candi-candi tersebut. Oleh karena itu, perlu dilakukan studi tatanan lanskap Situs Ratu Boko agar
dapat mengidentifikasi karakteristik kawasan dan dapat mengembangkan potensi wisata sejarah serta fungsi dari kawasan ini. Selain itu, hasil studi ini juga dapat
ditindaklanjuti untuk menyusun langkah-langkah pelestarian yang harus dilakukan terhadap Situs Ratu Boko.
1.2 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini antara lain : a.
Mengidentifikasi dan menganalisis tatanan lanskap dan elemen pembentuk lanskap Situs Ratu Boko.
b. Menganalisis pemanfaatan kawasan sebagai kawasan wisata.
c. Memberikan usulan konsep pelestarian lanskap sesuai dengan potensi
pemberdayaannya.
1.3 Manfaat
Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah : a.
Memberikan informasi mengenai tatanan lanskap Situs Ratu Boko. b.
Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah dan perencana dalam melakukan perencanaan, pelestarian, dan pengembangan kawasan.
1.4 Kerangka Pikir
Situs Ratu Boko merupakan salah satu situs sejarah yang terletak di Kabupaten Sleman, DIY. Situs ini telah dijadikan sebagai objek wisata sejarah
oleh pemerintah. Dari aktivitas wisata, pengunjung tidak mendapatkan interpretasi tentang lanskap kawasan situs dan maknanya. Informasi tentang tatanan lanskap
sangat penting dalam menginterpretasikan kawasan Situs Ratu Boko secara menyeluruh. Maka perlu dilakukan studi mengenai tatanan lanskap. Tatanan
lanskap Situs Ratu Boko dapat diidentifikasi melalui analisis data dari aspek lanskap alami, aspek lanskap situs, dan aspek sosial-budaya. Dalam aspek lanskap
alami, data landform, hidrologi, iklim, vegetasi, dan view menjadi hal yang dinilai perlu dipertimbangkan. Sedangkan tata ruang, orientasi situs, serta elemen dan
tata letaknya merupakan data-data yang perlu diketahui dari aspek lanskap sejarah. Dari aspek sosial budaya, data yang diperlukan adalah sejarah
perkembangan hindu-budha dan sejarah berdirinya Situs Ratu Boko. Selain itu dilihat juga segi filosofi dibangunnya Situs Ratu Boko tersebut. Dari data yang
diperoleh berdasarkan ketiga aspek tersebut, yaitu aspek lanskap alami, aspek lanskap sejarah, dan aspek sosial budaya maka dapat diidentifikasi tatanan
lanskap situs. Kondisi tatanan lanskap seperti keutuhankeaslian dan makna serta
informasinya akan mempengaruhi interpretasi. Sedangkan kondisi keberlanjutan tatanannya sangat dipengaruhi oleh aspek pengelolaan, pelestariannya, serta
pengaruh dari luar kawasan peran mayarakat, pemerintah dan landuse sekitar kawasan. Hal yang perlu diperhatikan dalam aspek pengelolaan, antara lain
peraturan yang mendukung keberadaan situs, pihak pengelola, sistem pengelolaan
dan pelestarian yang diterapkan, pemanfaatan kawasan sebagai objek wisata, pengaruh landuse sekitar terhadap situs, dan aksesibilitas internal dan eksternal.
Melalui analisis keberlanjutan tatanan laskap dapat dihasilkan upaya-upaya yang harus dilakukan untuk melestarikan dan menciptakan keberlanjutan lanskap.
Upaya pelestarian tersebut dapat menjadi bahan pertimbangan dalam mengelola dan meningkatkan kualitas lanskap Situs Ratu Boko. Kerangka pikir dapat dilihat
pada Gambar 1.
Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian
Upaya Pelestarian Situs Ratu Boko, DIY
Lanskap Alami:
b. Landform
c. Hidrologi
d. Iklim
e. View
Lanskap Situs: a.
Tata ruang b.
Orientasi c.
Elemen dan Tata Letak
Aspek Sosial- Budaya:
a. Sejarah
b. Filosofi
Tatanan Lanskap Kawasan Situs Ratu Boko Analisis Keberlanjutan Situs Ratu Boko
Pengelolaan: a.
Peraturan Aspek LegalRTRW
b. Pengelola
c. Sistem Pengelolaan
Pelestarian d.
Pemanfaatan sebagai Objek Wisata
e. Landuse sekitar
f. Aksesibilitas
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Lanskap Budaya dan Lanskap Sejarah