Area Sakral Studi Tatanan Lanskap Situs Ratu Boko, Daerah Istimewa Yogyakarta dan Upaya Pelestariannya

permukaan tanahnya relatif rata. Elemen sejarah yang terdapat di area pribadi antara lain, Pendapa, batur Pringgitan, miniatur candi, kompleks kolam, dan Keputren. Jika dilihat dengan seksama, bentuk dari elemen-elemen yang ada pada area pribadi ini juga hampir sama, antara lain bentuk dari batur Pendapa dan batur Pringgitan. Bentuknya yaitu persegi panjang dan memanjang dari utara ke selatan. Bangunan Pendapa ini diduga mengahadap ke arah barat dilihat dari gapura masuknya yang ada di sebelah barat berjumlah dua buah berbeda dengan gapura yang terletak di sisi lainnya yang hanya berjumlah satu. Selain itu, pada gapura masuk Pendapa ini terdapat hiasan Ratna yang juga ada pada Gapura Utama di area transisi. Berbeda dengan bentuk batur pada kompleks Pendapa, bentuk batur Keputren yaitu persegi empat yang berjumlah dua buah dan berdampingan utara- selatan. Diduga orientasi dari bangunan Keputren ini juga menghadap ke arah barat. c.2.1.Pendapa Pendapa adalah bangunan yang digunakan sebagai tempat tinggal raja. Adapula yang mengatakan bahwa Pendapa adalah tempat berkumpulnya anggota kerajaan Miksic,1994. Pendapa ini terletak di bagian barat Kelompok Tenggara dengan batas dinding bukit pada utara, lalu lereng di sebelah barat dan selatan, dan di sebelah timur dibatasi oleh talud yang membatasi kompleks Pendapa dengan kolam. Pendapa terletak di teras yang paling tinggi di antara kompleks Keputren dan kolam. Bangunan Pendapa disusun dari batuan andesit pada bagian baturnya, sedangkan pada bagian atasnya tersusun dari batu putih. Tinggi batur ini sekitar 1,5 m dan dikelilingi oleh tembok yang memiliki hiasan berbentuk ratna di bagian atasnya. Bangunan Pendapa dapat dilihat di Gambar 30. Tembok yang mengelilingi Pendapa mempunyai bentuk persegi panjang dengan ukuran 3,6 x 40 m. Bahan dasar pembangunan tembok ini adalah batu andesit, tetapi pada bagian tengah terdapat susunan batu putih. Pada bagian atas tembok dihiasi dengan kemuncak yang yang mengelilingi tembok. Pada tembok ini juga terdapat tiga buah gapura masuk Gambar 31, yaitu terletak di sebelah utara Gapura 1, barat Gapura 2, dan selatan Gapura 3. Gapura masuk yang terletak di dalam tembok juga terbuat dari batuan andesit dan berbentuk paduraksa. Gapura yang terletak di sebelah barat tembok keliling Pendapa berjumlah dua buah. Kedua gapura menghadap ke arah barat. Pada saat ini, sebagian besar bentukan gapura sudah runtuh, yang tersisa hanya pondasi dan sebagian kecil tubuh gapura. Lebar lorong gapura ini kurang lebih 2 m. Pada masing-masing gapura dilengkapi tangga naik dan terdapat hiasan kalamakara di bagian tangan tangga. Konstruksi pembuatan tangga ini dibuat dengan konstruksi tempel, yaitu tidak menyatu dengan baturnya. Selain itu, ditemukan juga saluran air berbentuk jaladwara yang terletak di dasar tembok dan mengelilingi tembok tersebut. Ada enam buah saluran air di sebelah selatan, lima buah di sebelah barat, dan empat buah di sebelah utara. Pada masing- masing ujung tembok ditemukan saluran air semu, yaitu saluran air yang tidak memiliki lubang saluran. Elemen lain yang ditemukan adalah tiga buah batur, yaitu batur Pendapa, batur pringgitan, dan bale-bale. Kedua batur ini terletak di dalam tembok keliling Pendapa. Batur Pendapa terbuat dari batu andesit dan berdenah bujur sangkar Gambar 32. Ukuran dari batur ini adalah 20 x 20 m dan tinggi 1,25 m. Batur ini juga memiliki tangga yang di sisi barat, utara, dan timurnya dengan lebar masing- masing tangga 1,25 m. Di dalam kompleks Pendapa ini juga ditemukan sejumlah umpak yang diperkirakan berfungsi sebagai landasan tiang penyangga. Jumlah umpak-umpak ini sekitar 20 buah dengan susunan berderet mengikuti denah batur. Batur lainnya atau yang disebut dengan pringgitan, terletak di sebelah selatan batur Pendapa. Pringgitan adalah ruang antara Pendapa dan bagian rumah utama http:www.artikata.com, 14 juli 2011. Pringgitan ini berdenah persegi panjang dan memiliki ukuran 20 x 6 m dengan tinggi 1,25 m. Tersusun dari batu andesit dan bentuknya memanjang arah timur barat. Yang menghubungkan antara batur Pendapa dengan pringgitan adalah semacam selasar yang memiliki panjang 4 m dan lebar 2 m. Di sisi kanan dan kiri selasar terdapat tangga. Bale-bale merupakan salah satu bentukan batur lainnya. Bale-bale ini terletak di sebelah timur tembok keliling Pendapa. Bangunan yang berdenah persegi panjang ini mengarah utara selatan dengan ukuran 38 x 7 m dan tinggi 1,15 m. Batur ini memiliki tangga di bagian barat dengan lebar 1,25 m. Ada beberapa bekas sekat di lantai batur yang mencirikan bahwa pernah ada ruang yang bersekat-sekat di atas batur ini. Terdapat beberapa batur lain dengan ukuran yang lebih kecil dan letaknya di sebelah selatan bale-bale. Salah satu baturnya terdapat candi kecil atau miniatur candi Gambar 33. Miniatur candi ini terletak di sebelah selatan bale-bale atau di bagian tenggara tembok keliling Pendapa. Berjumlah tiga buah dan masing- masing candi memiliki tangga masuk pada sisi barat. Miniatur candi utama memiliki ukuran 1,30 x 1,30 m dengan tinggi 1,48 m. Bagian atap candi utama ini sudah hilang. Sedangkan ukuran dua candi lainnya yaitu 1 x 1 m dengan tinggi 1,58 m. Puncak atap candi ini juga sudah hilang. Di depan miniatur candi terdapat bak air. Bak air ini memiliki bentuk persegi panjang dengan ukuran 1,90 x 1,26 m dan kedalaman 1,25 m. Batuan andesit merupakan bahan yang digunakan dalam membuat bak air ini. Di sebelah utara bale-bale, terdapat sebuah kolam yang berbentuk bujur sangkar. Kolam ini langsung dipahat pada batuan induk, tetapi bagian atasnya diperkuat dengan batuan putih. Kolam lain terdapat di sebelah utara tembok keliling Pendapa. Berbeda dengan kolam di atas, kolam ini berbentuk bulat dan masih tertimbun tanah. Kolam ini juga dibuat dengan langsung memahat batuan induk. Kompleks Pendapa ini dilengkapi dengan saluran air. Saluran air ini berada di sepanjang sisi luar sebelah barat dasar talud dan di sebelah selatan Pendapa. Saluran air yang terletak di sebelah utara dan sebelah selatan Gapura 1 memiliki sistem saluran terbuka. Saluran ini mempunyai lebar 60 cm dan dibuat dengan cara langsung memahat pada batuan induk. Saluran ini juga diperkuat dengan batu putih pada dinding dan lantai saluran. Saluran lainnya, yaitu yang terletak di sebelah selatan Gapura 2. Saluran ini memiliki sistem saluran tertutup dan merupakan kelanjutan saluran air tertutup yang berada di sebelah barat Pendapa. Di sebelah barat saluran air ini terdapat sebuah pagar. Namun, disayangkan pagar ini sudah runtuh dan yang tersisa hanya pondasinya saja. Pagar ini memanjang dari utara ke selatan, sejajar dengan saluran air.