Penataan lahan di dalam kawasan yang terintegrasi dengan lanskap
pengelolaan PT. Taman Wisata dan BP3. Area ini mencakup kawasan inti situs di sebelah barat dan area fasilitas wisata di sebelah timur. Dimulai dari gerbang
utama dari area penerimaan formal dan area penerimaan alternatif lalu ke sebelah barat sampai gapura utama dan elemen-elemen serta bangunan sejarah yang ada di
sebelah timur kawasan. Zona inti ini dikhususkan sebagai area wisata sejarah dengan fasilitas-fasilitas dan aktivitas yang sesuai dengan karakter situs serta tidak
mengancam keberlanjutan situs. Wisata sejarah ini meliputi interpretasi kawasan agar pengunjung dapat memahami makna dan fungi Situs Ratu Boko. Elemen-
elemen sejarah yang menjadi media interpertasi sejarah kawasan terletak di kawasan inti situs tepatnya di sebelah timur. Kawasan inti situs sejarah ini dibagi
menjadi tiga area berdasarkan konsep filosofisnya, yaitu area profan, area transisi, dan area sakral. Area Profan yang dimulai dari struktur jalan menuju teras kedua,
tepatnya letak struktur jalan ini berada pada teras pertama, sampai dengan area sakral area ibadah dan area pribadi yang dibatasi oleh Gua dan Keputren. Semua
kelompok dan elemen sejarah termasuk ke dalam zona inti, antara lain area profan yang terdiri dari struktur jalan, talud, pagar, dan saluran air, selanjutnya area
transisi yang di dalamnya terdapat kelompok Gapura Utama Gapura Utama I, Gapura Utama II, Candi Batu Putih, Candi Pembakaran, talud, kolam, saluran air,
dan pagar, Kelompok Paseban paseban, lantai, dan umpak-umpak, dan area terakhir yang termasuk ke dalam zona inti perlindungan adalah area sakral yang
terdiri dari dua area, yaitu area ibadah Kelompok Gua dan area pribadi Kelompok Pendapa dan Kelompok Keputren. Di dalam zona inilah terdapat
semua elemen sejarah yang harus dilindungi dan dijaga kesakralannya. Selain itu, zona inti juga menjadi kawasan utama wisata. Tindakan pelestarian, pengelolaan,
dan pengembangan wisata yang akan dilakukan oleh pengelola dan pemerintah harus mendukung dan selaras dengan keberadaan situs serta lanskap di dalamnya.
Untuk pelestarian lanskap kawasan Situs Ratu Boko pada zona inti dapat berupa tindakan konservasi, preservasi, dan interpretasi. Konservasi ditujukan
untuk menjaga kelestarian dan meningkatkan nilai sejarah yang terkandung pada situs serta mempertahankan karakter situs yang unik. Kegiatan konservasi ini
tujuannya adalah untuk mencegah bahan dan teknologi artefak dari proses pelapukan dan kerusakan. Bentuk-bentuk kegiatan konservasi antara lain restorasi,