14
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Konsep dan Teori
2.1.1 Definisi Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Industri kecil menurut Biro Pusat statistik BPS tahun 1997 adalah sebuah perusahaan industri yang memiliki jumlah tenagakerja 5-19 orang,
termasuk pekerja yang dibayar, pekerja pemilik dan pekerja keluarga yang tidak dibayar. Perusahaan yang memiliki pekerja kurang dari 5 orang diklasifikasikan
sebagai industri rumah tangga atau kerajinan rakyat. Perusahaan yang memiliki pekerja antara 20-99 orang termasuk industri menengah. Adapun definisi dari
usaha kecil dan menengah UKM. Ditinjau dari berbagai peraturan, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Berdasarkan Undang-Undang No. 9 tahun 1995, usaha kecil didefinisikan
sebagai kegiatan ekonomi rakyat yang bersekala kecil serta memenuhi kriteria-kriteria sebagai berikut:
a. Memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 200.000.000,- dua ratus juta
rupiah. Tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, b.
Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- satu miliar rupiah
c. Milik warga negara Indonesia
d. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahan
yang dimili, dikuasai, atau berafiliasi, baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah atau usaha besar.
e. Bentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum atau
badan usaha yang berbaddan hukum, termasuk koperasi. 2.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 316KMK.0161994 tanggal 27 Juni 1994, usaha kecil didefisikan sebagai perorangan atau badan usaha
yang telah melakukan kegiatan atau usaha yang memiliki penjualanomset pertahun setinggi-tingginya Rp. 600.000.000,- atau asetaktiva maksimal
Rp.600.000.000,- di luar tanah dan bangunan yang ditempati terdiri dari: a.
Badan usaha CV, PT dan koperasi
15 b.
Perorangan pengerajinindustri rumah tangga, petani, peternak, nelayan, perambah hutan, penambang, pedagang barang dan jasa dan
lain-lain 3.
Definisi usaha menengah bedasarkan Undang-Undang No. 9 Tahun 1995 didefinisikan sebagai kegiatan ekonomi yang memiliki kriteria kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan usaha kecil. Biasanya memiliki aset Rp.10.000.000.000,- sepuluh miliar rupiah, tidak termasuk tanah, bangunan
tempat usaha dan omset tahunan Rp. 5.000.000.000,- lima miliar rupiah. 4.
Berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.250KMK041995 perusahaan menengah adalah perusahaan yang memiliki penjualan bersih dalam setahun
tidak melebihi Rp. 5.000.000.000,- lima miliar rupiah. Selain ketentuan diatas. Usaha kecil dan menengah dapat pula dibedakan
berdasarkan jumlah tenagakerja yang dipekerjakaan. Oleh Badan Pusat Statistik BPS.1994 dikatakan usaha kecil jika jumlah tenagakerja yang dimiliki antara 5
sampai 19 orang, sedangkan usaha menengah mempekerjakan antara 15 sampai 99 orang. Dan lebih dari itu dikategorikan sebagai usaha besar.
2.1.2 Definisi Informasi dan Faktor yang Memengaruhinya