Model Regresi Logistik Metode Analisis

33 sangat menentukan perkembangan dari industri yang dapat menjadi competitif adventage dari industri alas kaki. Interaksi antar faktor tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.2 Gambar 3.2 Bagan Interaksi dari Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Daya Saing dalam Model Diamond Porter

3.3.2 Model Regresi Logistik

Analisis regresi logistik merupakan bagian dari analisis regresi, regresi logistik adalah persamaan matematik yang menggambarkan hubungan antara variabel tak bebas dengan sejumlah variabel bebas. Pada model regresi logistik variabel tak bebasnya bersifat biner, yakni memiliki nilai diskontinu 1 dan 0. Menurut Juanda 2009, regresi logistik merupakan suatu model dimana respon variabel terikat Y bersifat memihak kepada 1 dari 2 atau lebih pilihan yang ada. Model logit juga menggambarkan bagaimana peluang atau kemungkinan terpilihnya salah satu dari sejumlah pilihan yang tersedia, variabel terikat Y dibuat dalam bentuk dummy 0,1,2,3,... Nilai variabel tak bebas dari model logistik antara 0 dan 1, bentuk fungsi dari model logistik adalah 1 − = + � + � ………………………. 3.1 P adalah nilai peluang dari variabel tak bebas yang nilainya biner, yaitu 0 dan 1. Nilai P diperoleh dari : = �� = 1 = 1 1+ − + � +� ………….. 3,2 34 Sebaran peluang digunakan dalam fungsi logit adalah sebaran logistik, sehingga nilai harapat bersyarat Y jika diketahui X adalah E Y ⃒X = π X = − �� 1+ �� dengan gX = � 1 −� ……………………..... 3.3 Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel respon adalah kelimpahan informasi information spillovers yang datanya biner menggambarkan bentuk data “Memperoleh Informasi atau Tidak Memperoleh Informasi”. Menurut Marshall 1920 dalam Priyarsono 2007 perusahaan cenderung berkelompok di lokasi tertentu. Lebih lanjut Marshall mengemukakan terdapat 3 sumber aglomerasi yang salah satunya adalah kelimpahan informasi yang didapatkan oleh perusahaan alas kaki. informasi yang cepat dan tepat ini berguna untuk menentukan kebijakan sebuah perusahaan alas kaki baik dari sisi pembelian input, produksi, model dan pemasaran. Informasi yang menentukan kebijakan usaha alas kaki yaitu informasi tentang harga baik input maupun produk dan model yang berlaku saaat ini. Berdasarkan hipotesis, faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap perolehan informasi pada sebuah perusahaan adalah kondisi persaingan baik persaingan model maupun harga, lama tahun dengan konsumengrosir setia dibandingkan dengan lama usaha, lama usaha, jumlah tenagakerja dan ada tidaknya promosi yang dilakukan. Dengan demikian model yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah: � � = 1 1+ − 0+ 1 1+ 2 2+⋯+ 5 5 ………………………………………. 3.4 Setelah ditransformasikan kedalam logit menjadi: LogitP i = 0 ± 1 1 ± 2 2 ± 3 3 ± 4 4 ± 5 5 ± � ………… 3.5 Dimana LogitP i = Peluang responden perusahaan alas kaki memperoleh informasi yang dapat menentukan kebijakan perusahaannya. bernilai “1” untuk yang memperoleh dan berni lai ”0” untuk yang tidak memperoleh β0 = Intercept β0 = Konstanta β1-β5 = Koefisien konstanta dan parameter yang akan diestimasi logits 35 X1 = Kesehatan Persaingan 1-4 Sangat buruk, buruk, baik, sangat baik X2 = Perbandingan antara lama loyalitas konsumen tahun terhadap lama usaha yang berjalan tahun X3 = Lama Usaha Tahun X4 = Tenagakerja yang digunakan Orang X5 = Promosi 1,0 1-Dilakukan, 0-Tidak Dilakukan ε = Galat Menurut juanda 2009, perlu dilakukan uji signifikasi model regresi logitik dugaan dan uji signifikansi masing-masing variabel independent untuk memeriksa apakah model secara statistic signifikan, serta variabel independent apa saja yang berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Hipotesis dari masing-masing variabel independent yaitu: 1. Persaingan berpengaruh positif terhadap kelimpahan informasi. Semakin baik persaingan antar perusahaan, maka perolehan informasi semakin mudah. 2. Kerjasama dengan konsumengrosir berpengauh positif terhadap kelimpahan informasi. Semakin baik kerjasama yang dijalin sebuah perusahaan dengan konsumen, maka perolehan informasi semakin mudah 3. Lama usaha berpengaruh positif terhadap kelimpahan informasi.semakin lama sebuah perusahaan berdiri, maka perolehan informasi semakin mudah 4. Jumlah tenagakerja berpengaruh positif terhadap kelimpahan informasi. Semakin banyak perusahaan menggunakan tenagakerja, maka perolehan informasi semakin mudah. 5. Promosi berpengaruh positif terhadap kelimpahan informasi. jika perusahaan melakukan promosi atas produknya, maka perolehan informasi menjadi mudah. Nilai Odds Ratio Rasio Odd merupakan rasio peluang terjadi pilihan-1 terhadap peluang terjadi pilihan-0 juanda,2009. Koefisien bertanda positif menunjukan nilai rasio odd yang lebih besar dari satu, hal tersebut mengindikasikan bahwa peluang kejadian sukses lebih besar dari peluang kejadian tidak sukses. Untuk koefisien 36 bertanda negatif mengindikasikan bahwa peluang kejadian tidak sukses lebih besar dari peluang kejadian sukses.

3.4 Definisi Operasional Variabel