27
2.3 Kerangka Pemikiran Penelitian
Dari data sekunder penelitian, industri UMKM memiliki potensi memberikan kontribusi PDB Indonesia kemudian UMKM yang memberikan
kontribusi ke tiga dalam PDB indonesia adalah adalah industri pengolahan. Kabupaten bogor memiliki banyak industri pengolahan salah satu industri
pengolahan yang potensial di Kabupaten Bogor adalah industri alas kaki. industri alas kaki tersebar di lima kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor dengan salah
satu Kecamatan Ciomas dengan Desa Mekarjaya sebagai sentra alas kaki. Berdasarkan studi terdahulu, upaya pengembangan UMKM alas kaki di
Kabupaten Bogor menghadapi permasalahan-permasalahan yang terkait dengan faktor internal seperti modal dan sumberdaya manusia, dan faktor eksternal seperti
iklim usaha yang belum kondusif. Masalah ini mengakibatkan belum optimalnya daya saing industri alas kaki didesa Mekarjaya tersebut.
Kesulitan dalam pencarian modal baik dalam bentuk kredit maupun bentuk modal usaha lainnya diperlukan strategi untuk menyelesaikannya. Menurut
studi sebelumnya, biasanya modal ini didapatkan dari para pengecergrosir yang memesan alas kaki maupun dari keluarga dan lembaga non keuangan lainnya.
Kemudian strategi selanjutnya adalah perusahaan alas kaki menciptakan aglomerasi pada suatu tempat kasus di Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas yang
telah dulu eksis di Kota Bogor, aglomerasi disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Marshall, ada tiga sebab terbentuknya aglomerasi yaitu kemudahan
mendapatkan informasi, input lokal tidak diperdagangkan dan tenagakerja terampil. Dalam penelitian ini kelimpahan informasi sebagai faktor yang diteliti
dimana dengan informasi dapat memengaruhi kebijakan perusahaan. Analisis yang mengkaji keragaan unit usaha alas kaki di Desa Mekarjaya
menggunakan analisis deskriptif kualitatif dalam melihat keragaan dan karakteristik masing-masing perusahaan alas kaki yang beraglomerasi.
Karakteristik digambarkan dari lama usaha, pindidikan terakhir responden, tenaga kerja yang digunakan, input dan omset yang diperoleh.
Analisis selanjutnya untuk mengklarifikasi faktor yang memengaruhi kelimpahan informasi dalam perusahaan yang aglomerasi di Desa Mekarjaya
menggunakan anlisis kuantitatif, Analisis kuantitatif menggunakan regresi logit
28 untuk menguji signifikansi antar variabel dimana variabel dependennya adalah
kelimpahan informasi dalam aglomerasi perusahaan yang ada di Desa Mekarjaya. Setelah
mengetahui variabel
yang signifikan
dalam mempengaruhi,
direkomendasikan peningkatkan aglomerasi tersebut untuk memecahkan perolehan modal dengan cara meningkatkan penghematan industri alas kaki baik
skala maupun cakupan. Analisis yang memenentukan tingkat daya saing menggunakan metode
diamond porter dengan memperhitungkan kekuatan daya saing dari industri alas kaki. Metode diamond porter menunjukan bahwa ada beberapa faktor kekuatan
daya saing di Desa Mekarjaya Kecamatan Ciomas. yaitu faktor input, faktor permintaan, faktor industri terkait, faktor strategi perusahaan struktur dan
persaingan, Analisis tingkat daya saing menggunakan analisis deskriptif dalam melihat masing-masing faktor daya saing tersebut. Untuk jelasnya kerangka
pemikiran diilustrasikan ke dalam Gambar 2.4
Gambar 2.4 Kerangka Penelitian
Banyak UMKM industri di Kabupaten Bogor berkumpul dan berpotensi
dikembangkan salahsatunya alas kaki Aglomerasi Industri Alas
Kaki
Daya Saing Industri Alas Kaki
Analisis Deskriptif Daya Saing Diamond Porter
Rekomendasi Memaksimalkan Faktor Aglomerasi yang berdayasaing
Pembahasan dan Kesimpulan Terjadi masalah internal dan
eksternal dan permasalahan Aglomerasi
Perusahaan Alas Analisis Regresi Logit
Kelimpahan Informasi Karakteristik Usaha
Alas Kaki Analisis Deskriptif
Kualitatif
29
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih untuk digunakan sebagai tempat penarikan sampel hanya satu desa yaitu Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor.
Pemilihan desa ini dikarenakan Desa Mekarjaya merupakan salah satu dari tiga besar desa yang memiliki industri alas kaki di Kecamatan Ciomas. Kecamatan
Ciomas dipilih karena kecamatan selain Kecamatan Ciomas tidak memiliki data industri alas kaki selengkap Kecamatan Ciomas. Untuk periode waktu penelitian
sekitar bulan Juli sampai September 2012 dengan melakukan metode wawancara terstruktur dan observasi. Dengan melihat perilaku dan perkembangan perusahaan
alas kaki di Desa Mekarjaya yang dipengaruhi oleh faktor musiman.
3.2 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang utama digunakan dalam penelitian,
Metode pengumpulan data primer yang digunakan peneliti ialah metode wawancara kepada responden yang dipandu dengan kuisioner penelitian dan
observasi lapang. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen milik lembaga-lembaga publikasi pemerintah, seperti
Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bogor, Kecamatan Ciomas, hasil studi literatur dan referensi lainnya
berupa berbagai buku, artikel, hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diambil dilihat pada Tabel 3.1
3.3 Metode Pengambilan Sampel
Menurut Juanda 2010 metode wawancara ini merupakan alat yang baik untuk digunakan karena :
1. Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi
2. Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan
3. Cocok sebagai kriterium terhadap data hasil observasi, kuesioner dan lain-lain
4. Dapat dilaksanakan sambil observasi.