Metode Analisis Deskriptif Metode Analisis

31 yang secara empiris jumlah responden yang dapat memberikan ragam untuk sampel stabil sebagai pendugaan ragam populasi Walpole 1997. Penetapan ukuran contoh seperti ini agar mudah menggunakan analisis statistika yang standar karena menurut teori limit pusat, dugaan rata-rata akan mendekati sebaran normal. Penambahan responden dilakukan dengan asumsi bahwa semakun banyak jumlah responden maka data yang diperoleh semakin baik dan menggambarkan ragam populasi, penambahan ini mempertimbangkan kemampuan penulis. Menurut Kantor Kecamatan Ciomas, 2009, klasifikasi unit usaha alas kaki yang berdasarkan tenagakerja BPS, 1997 ada 3 golongan. Unit usaha mikro sebanyak 53 usaha atau 43 persen, unit usaha kecil Sebanyak 58 usaha atau 47 persen, dan unit usaha menengah sebanyak 10 usaha atau 10 persen. Dasar inilah klasifikasi dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini dimana usaha mikro 43 persen atau 15 unit usaha, usaha kecil 48 persen atau 17 unit usaha dan usaha menengah 9 persen atau 3 unit usaha. Klasifikasi reponden tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Klasifikasi Responden Penelitian Alas Kaki di Desa Mekarjaya Klasifikasi Responden Unit Usaha Persentase Mikro 15 43 Kecil 17 48 Menengah 3 9 Total 35 100

3.3 Metode Analisis

Metode analisis yamg digunakan dalam penelitian adalah analisis deskriptif dan analisis regresi logit. Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan karakteristik responden unit usaha alas kaki dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi daya saing industri alas kaki di Desa Mekarjaya. Analisis regresi logistik digunakan dalam menganalis faktor-faktor yang memengaruhi kelimpahan informasi suatu perusahaan dalam aglomerasi.

3.3.1 Metode Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah analisis statistik yang menjelaskan atau memaparkan data hasil pengamatan tanpa melakukan pengujian statistik. Analisis 32 ini bertujuan untuk menggambarkan karakteristik dari sebuah sampel atau populasi yang teramati dan dapat digambarkan lewat Tabel dan gambar. Sebagaimana diketahui bahwa analisis deskriptif tidak dilakukan perhitungan dan uji statistik. Sehingga tidak bisa dilakukan inferensia terhadap hasil analisis ini. Namun hasil analisis ini dapat memberikan informasi yang baik jika akan digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

A. Analisis Deskriptif Kualitatif Karakteristik Unit Alas Kaki

Analisis deskriptif digunakan untuk mendeskriptifkan karakteristik unit usaha alas kaki dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi daya saing industri alas kaki di Desa Mekarjaya. Karakteristik yang akan dianalisis diantaranya adalah lama usaha, pendidikan terakhir responden, tenagakerja yang digunakan, upah tenaga kerja, modal yang digunakan, omset perusahaan dan output yang dihasilkan dalam bentuk harga.

B. Analisis Deskriptif Tingkat Daya Saing

Diamond Porter Analisis daya saing akan dianalisis dengan menggunakan metode kualitatif yaitu dengan menganalisis setiap komponen dalam teori berlian porter. Porter’s Diamond Theory. Komponen yang digunakan untuk mengetahui faktor- faktor yang menentukan tingkat daya saing dengan menggunakan model diamond porter yaitu: 1. Faktor kondisi sumberdaya, yaitu keadaan faktor-faktor produksi dalam suatu industri seperti tenagakerja dan infrastruktur. 2. Faktor permintaan, yaitu keadaan permintaan atas produk alas kaki yang dihasilkan oleh unit usaha alas kaki. 3. Faktor industri pendukung dan terkait, yaitu keadaan industri yang mendukung usaha alas kaki seperti industri keuangan, industri hulu dan hilir serta distributor. 4. Faktor strategi perusahaan dan pesaing, yaitu strategi yang dijalankan perusahaan pada umumnya, struktur industri dan keadaan kompetisi dalam industri alas kaki. Selain itu ada komponen lain yang terkait dengan keempat komponen utama tersebut, yaitu faktor kesempatan dan faktor pemerintah. Keempat faktor utama dan dua faktor pendukung tersebut saling berinteraksi dan hasil interaksi 33 sangat menentukan perkembangan dari industri yang dapat menjadi competitif adventage dari industri alas kaki. Interaksi antar faktor tersebut dapat digambarkan pada Gambar 3.2 Gambar 3.2 Bagan Interaksi dari Faktor-faktor yang Memengaruhi Tingkat Daya Saing dalam Model Diamond Porter

3.3.2 Model Regresi Logistik