Lokasi Penelitian Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data Metode Pengambilan Sampel

29

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Lokasi yang dipilih untuk digunakan sebagai tempat penarikan sampel hanya satu desa yaitu Desa Mekarjaya, Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Pemilihan desa ini dikarenakan Desa Mekarjaya merupakan salah satu dari tiga besar desa yang memiliki industri alas kaki di Kecamatan Ciomas. Kecamatan Ciomas dipilih karena kecamatan selain Kecamatan Ciomas tidak memiliki data industri alas kaki selengkap Kecamatan Ciomas. Untuk periode waktu penelitian sekitar bulan Juli sampai September 2012 dengan melakukan metode wawancara terstruktur dan observasi. Dengan melihat perilaku dan perkembangan perusahaan alas kaki di Desa Mekarjaya yang dipengaruhi oleh faktor musiman.

3.2 Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang utama digunakan dalam penelitian, Metode pengumpulan data primer yang digunakan peneliti ialah metode wawancara kepada responden yang dipandu dengan kuisioner penelitian dan observasi lapang. Data sekunder yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh dari dokumen-dokumen milik lembaga-lembaga publikasi pemerintah, seperti Badan Pusat Statistik BPS, Dinas Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bogor, Kecamatan Ciomas, hasil studi literatur dan referensi lainnya berupa berbagai buku, artikel, hasil penelitian sebelumnya yang berhubungan dengan penelitian. Data yang diambil dilihat pada Tabel 3.1

3.3 Metode Pengambilan Sampel

Menurut Juanda 2010 metode wawancara ini merupakan alat yang baik untuk digunakan karena : 1. Metode terbaik untuk menilai keadaan pribadi 2. Tidak dibatasi umur dan tingkat pendidikan 3. Cocok sebagai kriterium terhadap data hasil observasi, kuesioner dan lain-lain 4. Dapat dilaksanakan sambil observasi. 30 Tabel 3.1 Jenis-Jenis Data yang Diambil dalam Penelitian Jenis data Data Sub-Data Sekunder - Jumlah industri nasional - Produktivitas industri nasional - Perkreditan Usaha Mikro Kecil dan Menengah UMKM secara nasional - Jumlah dan proporis UMKM sepatu menurut desa di Kecamatan Ciomas - Klasifikasi industri alas kaki di Desa Mekarjaya menurut tenagakerja Faktor input - Ketersediaan input dasar - Alat dan mesin produksi - Tenagakerja - Modal Faktor permintaan - Jumlah permintaan - Luas pangsa pasar - Perolehan informasi - Promosi Faktor industri pendukung dan terkait - Keterlibatan instalasi pemerintah - Keterlibatan lembaga penelitian - Keterlibatan lembaga keuangan - Keterlibatan asosiasi dan panguyuban Faktor strategi perusahaan dan pesaing - Kontinuitas ketersediaan produk - Kualitas internal perusahaan - Kualitas eksternal perusahaan - Hubungan antar pengusaha Faktor modal sosial - Permodalan usaha dari keluarga - Dampak terhadap lingkungan - Moral yang dijunjung - Kekeluargaan antar pekerja Persentase tenagakerja terampil Perbandingan antara jumlah tenagakerja yang digunakan dengan jumlah tenagakerja terampil yang diperoleh dari kecamatan ciomas. Kelimpahan informasi Kecepatan dan ketepatan sebuah perusahaan memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam menentukan suatu kebijakan. Teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ialah quota sampling. Teknik ini peneliti mengklasifikasikan populasi berdasarkan kriteria- kriteria tertentu seperti jumlah tenagakerja, jumlah aset dan omset yang digunakan oleh perusahaan alas kaki. Teknik ini dipilih untuk memastikan bahwa beberapa karakteristik populasi terwakili dalam contoh yang akan dipilih. Teknik quota sampling digunakan karena peneliti tidak memiliki sampling frame atau kerangka penarikan contoh yang berisi daftar lengkap anggota polulasi industri alas kaki di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor. Jumlah Sampel yang diambil dalam penelitian adalah sebanyak 35 responden. Penelitian ini dilakukan berdasarkan jumlah minimal 30 responden 31 yang secara empiris jumlah responden yang dapat memberikan ragam untuk sampel stabil sebagai pendugaan ragam populasi Walpole 1997. Penetapan ukuran contoh seperti ini agar mudah menggunakan analisis statistika yang standar karena menurut teori limit pusat, dugaan rata-rata akan mendekati sebaran normal. Penambahan responden dilakukan dengan asumsi bahwa semakun banyak jumlah responden maka data yang diperoleh semakin baik dan menggambarkan ragam populasi, penambahan ini mempertimbangkan kemampuan penulis. Menurut Kantor Kecamatan Ciomas, 2009, klasifikasi unit usaha alas kaki yang berdasarkan tenagakerja BPS, 1997 ada 3 golongan. Unit usaha mikro sebanyak 53 usaha atau 43 persen, unit usaha kecil Sebanyak 58 usaha atau 47 persen, dan unit usaha menengah sebanyak 10 usaha atau 10 persen. Dasar inilah klasifikasi dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini dimana usaha mikro 43 persen atau 15 unit usaha, usaha kecil 48 persen atau 17 unit usaha dan usaha menengah 9 persen atau 3 unit usaha. Klasifikasi reponden tersebut dapat dilihat pada Tabel 3.2 Tabel 3.2 Klasifikasi Responden Penelitian Alas Kaki di Desa Mekarjaya Klasifikasi Responden Unit Usaha Persentase Mikro 15 43 Kecil 17 48 Menengah 3 9 Total 35 100

3.3 Metode Analisis