4.6.1 Analisis Pola Pemanfaatan Sumberdaya Air
Analisis pola pemanfaatan sumberdaya air dalam kawasan Tahura Ir. H. Djuanda terutama yang dimanfaatkan oleh BPAB-DC, PDAM Tirtawening Kota
Bandung, dan PLTA Dago Bengkok dapat diidentifikasi secara deskriptif. Menjelaskan bagaimana pola pemanfaatan sumberdaya air dari awal mula
pengambilan hingga air itu dimanfaatkan. Analisis deskriptif adalah analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan
menyajikan data-data secara sistemik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian Suliyono, 2011, sedangkan menurut Withney 1960 dalam Nazir 1988,
analisis deskriptif adalah metode pencarian fakta dengan interpretasi yang tepat mengenai masalah-masalah yang ada dalam masyarakat, tata cara yang berlaku
serta situasi-situasi tertentu termasuk tentang hubungan, kegiatan, sikap, pandangan serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu
fenomena.
4.6.2 Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesediaan Membayar
Masyarakat
Analisis kesediaan membayar masyarakat terhadap jasa sumberdaya air yang dimanfaatkannya dari Tahura Ir. H. Djuanda dapat menggunakan analisis
regresi logit. Persamaan logit untuk faktor-faktor yang mempengaruhi kesediaan membayar masyarakat sebagai berikut:
L
i
= β + β
1
PDDKN + β
2
JT + β
3
JP + β
4
TP + β
5
JKA + β
6
KA + β
7
PM + ε
i
dimana: L
i
= Peluang responden bersedia bernilai 0 jika “tidak
bersedia” dan bernilai 1 jika “bersedia” β
= Intersep
β
1
, ... , β
7
= Koefisien dari regresi PDDKN
= Tingkat pendidikan responden tahun JT
= Jumlah tanggungan responden orang JP
= Jenis pekerjaan responden bernilai 1 jika “ibu rumah
tangga ”, bernilai 2 jika “wirausaha”, bernilai 3 jika
“pegawai swasta”, dan bernilai 4 jika “pegawai negeri sipil
” TP
= Tingkat pendapatan responden bernilai 1 jika “ = Rp 500.000”, bernilai 2 jika “ Rp 500.001-Rp 1.000.000”,
bernilai 3 jika “ Rp 1.000.001-Rp 1.500.000”, bernilai 4 jika “ Rp 1.500.001-Rp 2.000.000”, dan bernilai 5 jika “
Rp 2.000.001” JKA
= Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga responden literhari
KA = Kualitas air bernilai 1 jika “sangat kotor”, bernilai 2 jika
“kotor”, bernilai 3 jika “biasa”, dan bernilai 4 jika “jernih”
PM = Pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H.
Djuanda bernilai 0 jika “tidak” dan bernilai 1 jika “ya”
i = Responden ke-i i = 1, 2, ... , n
ε = Galat
β
1
, ..., β
7
Variabel tingkat pendidikan, jumlah tanggungan, jenis pekerjaan, tingkat pendapatan per bulan, jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga, kualitas air, dan
pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda merupakan variabel yang memiliki peluang berpengaruh terhadap kesediaan membayar jasa
lingkungan sumberdaya air dalam upaya pelestarian lingkungan. Variabel-variabel di atas disusun berdasarkan teori-teori yang ada dan penelitian terdahulu.
Hipotesa variabel tingkat pendidikan adalah semakin tinggi tingkat pendidikannya, maka akan semakin besar kesediaan responden untuk bersedia
membayar dalam upaya pelestarian lingkungan terutama atas jasa lingkungan terhadap sumberdaya air. Hipotesa variabel jumlah tanggungan adalah semakin
banyak tanggungan dalam satu keluarga, maka akan semakin besar kesediaan membayar responden.
Hipotesa jenis pekerjaan adalah semakin tinggi tingkat pekerjaan dalam hal ini tentu saja berkaitan dengan tingkat pendapatan per bulan, maka semakin
besar kesediaan responden dalam upaya pelestarian lingkungan terutama atas jasa lingkungan terhadap sumberdaya air. Hipotesa jumlah kebutuhan air dalam rumah
tangga adalah apabila jumlah kebutuhan air per harinya semakin banyak, maka kesediaannya dalam membayar upaya pelestarian lingkungan terutama jasa
lingkungan terhadap sumberdaya air pun akan semakin besar. Hipotesa kualitas air adalah apabila kualitas air semakin baik, maka
kesediaan orang untuk membayar akan semakin besar sesuai dengan kualitas air yang responden terima. Begitu pula dengan pengetahuan responden mengenai
manfaat Tahura Ir. H. Djuanda, responden yang paham mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda akan memberikan kesediaan membayar yang lebih besar
dibandingkan dengan responden yang tidak memahami manfaat Tahura Ir. H. Djuanda.
4.6.3 Analisis Nilai WTP Masyarakat