Pembayaran jasa lingkungan merupakan skema baru untuk mendukung eksternalitas lingkungan yang positif melalui transfer keuangan dari penerima
manfaat jasa lingkungan tertentu kepada mereka yang menyediakan sumberdaya lingkungan. Prinsip dasar PJL adalah sumberdaya pengguna dan masyarakat yang
berada dalam posisi untuk memberikan jasa lingkungan harus diberi kompensasi untuk biaya penyediaan mereka dan bahwa mereka yang mendapatkan manfaat
dari layanan ini harus membayar kepada si penyedia Mayrand dan Paquin, 2004.
2.5.1 Fungsi Jasa Lingkungan
Menurut Wunder 2005, suatu ekosistem menyediakan suatu jasa lingkungan yang memiliki empat fungsi penting, yaitu:
1. Jasa penyedia provising services Penyediaan sumberdaya alam berupa sumber bahan makanan, obat-obatan
alamiah, sumberdaya genetik, kayu bakar, serat air, mineral, dan lain-lain. 2. Jasa pengaturan regulating services
Jasa lingkungan memiliki fungsi menjaga kualitas udara, pengaturan iklim, pengaturan air, pengontrol erosi, pengaturan untuk mengontrol penyakit,
pengaturan untuk mengurangi risiko yang menghambat perbaikan kualitas lingkungan, dan lain-lain.
3. Jasa kultural cultural service Jasa lingkungan sebagai identitas dan keragaman budaya, nilai-nilai religius
dan spiritual, pengetahuan, inspirasi, nilai estetika, hubungan sosial, rekreasi, dan lain-lain.
4. Jasa pendukung supporting services Jasa lingkungan sebagai produksi utama yang memproduksi oksigen.
Terkait dengan pemanfaatan air, bahwa hutan memberikan suatu jasa lingkungan yang manfaatnya sungguh dirasakan oleh masyarakat. Seperti hutan
bermanfaat sebagai pengatur aliran dan supply melalui penyerapannya, memperbaiki kualitas air dengan mengurangi sedimentasi dan erosi, mencegah
dan mengurangi bencana akibat air yang tidak dapat diserap.
2.5.2 Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan
Pembayaran jasa lingkungan dibagi atas empat tipe, yaitu Wunder, 2005: 1. Penyerapan dan penyimpanan karbon carbon sequestration and storage
Contohnya sebuah perusahaan listrik membayar kepada para petani agar melakukan penanaman pohon dan menjaga keberadaannya.
2. Perlindungan keanekaragaman hayati biodiversity protection Contohnya memberikan sejumlah biaya kepada seseorang untuk memulihkan
suatu daerah yang nantinya akan menciptakan koridor biologi. 3. Perlindungan Daerah Aliran Sungai DAS
Contohnya pengguna air yang berada di hilir harus membayar kepada pengguna di hulu untuk membatasi deforestasi, erosi tanah, dan lain-lain.
4. Keindahan pemandangan landscape beauty Contohnya pemilik suatu tempat wisata membayar kepada masyarakat agar
mereka tidak melakukan perburuan di hutan terhadap satwa liar dimana hutan tersebut nantinya akan dikunjungi oleh para wisatawan, sehingga hutan
tersebut dijadikan objek wisata untuk melihat satwa-satwa liar. Skema PJL berusaha untuk menetapkan nilai dan harga jasa lingkungan
yang sesuai. Skema PJL akan cenderung bekerja dengan baik ketika nilai jasa lingkungan tinggi untuk penerima manfaat dan biaya penyediaan layanan rendah.
Namun bisa juga bekerja ketika nilai jasa dan biaya penyediaannya keduanya tinggi, asalkan pembayaran melebihi biaya penyediaan jasa. Jika nilai layanan dan
biaya penyediaan rendah, maka biaya transaksi yang terkait dengan skema PJL mungkin lebih tinggi dari nilai tambahan dalam hal pemanfaatan lingkungan.
Fleksibilitas skema PJL dapat juga dilihat dari skema pembayarannya yang bisa berdasarkan besaran luas area yang menjadi subyek perubahan
pemanfaatan lahan, atau pada praktek pemanfaatan lahan spesifik dapat diarahkan pada area, praktek, atau atribut spesifik dengan kriteria-kriteria umum. Skema PJL
juga dapat dalam bentuk manfaat non moneter pada pemanfaatan lahan seperti training, infrastruktur atau bantuan untuk diversifikasi pendapatan atau
pengembangan pasar Mayrand dan Paquin, 2004.
Sumber : Pagiola, 2003
Gambar 1. Struktur Mekanisme Pembayaran Jasa Lingkungan 2.6
Metode Estimasi Penilaian Ekonomi Jasa Lingkungan
Menurut Yakin 1997, estimasi penilaian lingkungan melibatkan penilaian moneter uang untuk menggambarkan nilai sosial dari perbaikan
kondisi lingkungan atau biaya sosial dari kerusakan lingkungan. Dalam analisa ekonomi lingkungan, penilaian keuntungan dari perubahan lingkungan itu sangat
Penerima Manfaat
Struktur Governance
Mekanisme Pendanaan
Mekanisme Pembayaran
Environmental Service Penerima
Manfaat Penerima
Manfaat
Penerima Manfaat
Penerima Manfaat
Penerima Manfaat
Penerima Manfaat
Penerima Manfaat
kompleks karena nilai keuntungan bukan hanya nilai moneter berupa uang dari konsumen yang menikmati langsung users jasa perbaikan kualitas lingkungan
tetapi juga nilai yang berasal dari konsumen potensial dan orang lain karena alasan tertentu non users.
Menurut Yakin 1997, terdapat 15 jenis metode penilaian ekonomi terhadap jasa lingkungan yang telah berkembang. Diantaranya adalah the Dose-
Response Method DRM, Hedonic Price Method HPM, Travel Cost Method TCM, the Averting Behaviour Method ABM, dan Contingent Valuation
Method CVM. Namun diantara beberapa metode tersebut, metode CVM yang paling populer karena dapat mengukur dengan baik nilai penggunaan use values
dan nilai dari non pengguna non use values.
2.6.1 The Dose-Response Method DRM