Analisis Nilai WTP Masyarakat

4.6.3 Analisis Nilai WTP Masyarakat

Nilai WTP ini dapat diperoleh dengan melalui tahapan-tahapan dalam penentuannya dengan menggunakan metode CVM Hanley dan Spash, 1993: 1. Membuat pasar hipotetik setting up the hypotetical market Pasar hipotetik dibangun karena menurunnya kualitas lingkungan di sekitar Tahura Ir. H. Djuanda terutama mengenai daya resapan air, sedangkan yang diketahui bahwa air merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat penting sehari-harinya. Menurunnya daya resapan air di sekitar Tahura Ir. H. Djuanda, maka masyarakat mau tidak mau memanfaatkan jasa lingkungan sumberdaya air dari Tahura Ir. H. Djuanda. Hal yang perlu dilakukan adalah membuat kuesioner yang nantinya akan diberikan kepada masyarakat. Kuesioner merupakan alat yang digunakan untuk mengetahui preferensi masyarakat terhadap kesediaannya membayar jasa lingkungan sumberdaya air. Kuesioner juga menanyakan akan kesediaan masyarakat dalam membayar, apakah mereka bersedia atau tidak bersedia dan berapa besarnya biaya yang mampu mereka bayarkan. 2. Memperoleh nilai penawaran bids Nilai penawaran pada penelitian menggunakan metode dichotomous choice model referendum, yaitu menawarkan kepada responden jumlah uang tertentu dan menanyakan apakah responden bersedia membayar atau tidak sejumlah uang tersebut dalam upaya meningkatkan pengelolaan Tahura Ir. H. Djuanda yang menghasilkan jasa sumberdaya air. Metode ini lebih memudahkan responden memahami tujuan penelitian dilakukan. 3. Memperkirakan nilai rata-rata WTP calculating average WTP Nilai rata-rata WTP dihitung berdasarkan nilai penawaran yang diperoleh pada tahap sebelumnya. WTP i dapat diduga dengan melakukan nilai rata-rata dari penjumlahan keseluruhan WTP dibagi dengan jumlah responden. Dugaan rataan WTP dalam rumus adalah sebagai berikut: 1 n i i i EWTP W Pf    dimana: EWTP = Dugaan rataan WTP W i = Nilai WTP ke-i Pf i = Frekuensi relatif n = Jumlah responden i = Responden ke-i yang bersedia melakukan pembayaran jasa lingkungan 4. Memperkirakan kurva WTP estimating bid curve Pendugaan perkiraan kurva WTP dilakukan dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: WTP = f PDDKN, JT, JP, TP, JKA, KA, PM dimana: PDDKN = Tingkat pendidikan responden tahun JT = Jumlah tanggungan responden orang JP = Jenis pekerjaan responden bernil ai 1 jika “ibu rumah tangga”, bernilai 2 jika “wirausaha”, bernilai 3 jika “pegawai swasta”, dan bernilai 4 jika “pegawai negeri sipil” TP = Tingkat pendapatan responden bernilai 1 jika “ = Rp 500.000”, bernilai 2 jika “ Rp 500.001-Rp 1.000.000”, bernil ai 3 jika “ Rp 1.000.001-Rp 1.500.000”, bernilai 4 jika “ Rp 1.500.001-Rp 2.000.000”, dan bernilai 5 jika “ Rp 2.000.001” JKA = Jumlah kebutuhan air dalam rumah tangga responden literhari KA = Kualitas air bernilai 1 jika “sangat kotor”, bernilai 2 jika “kotor”, bernilai 3 jika “biasa”, dan bernilai 4 jika “jernih” PM = Pengetahuan responden mengenai manfaat Tahura Ir. H. Djuanda bernilai 0 jika “tidak” dan bernilai 1 jika “ya” 5. Menjumlahkan data agregating data Menjumlahkan data nilai total dari masyarakat dengan menggunakan rumus: 1 n i i ni TWTP WTP P N          dimana: TWTP = Total WTP WTP i = WTP kelas ke-i P = Jumlah populasi n i = Jumlah sampel pada kelas WTP ke-i N = Jumlah sampel i = Kelas WTP 1, 2, 3, ... , n 6. Mengevaluasi penggunaan CVM evaluating the CVM exercise Evaluasi penggunaan CVM diperlukan karena untuk melihat sejauh mana keberhasilan penggunaan CVM pada penelitian ini. Evaluasi dapat dilihat dari tingkat keandalan reability fungsi WTP. Uji yang dapat dilakukan dengan uji keandalan yang melihat nilai R 2 dari model Ordinary Least Square OLS WTP.

4.6.4 Analisis Fungsi WTP