Persepsi Karyawan terhadap Prakarsa Persepsi Karyawan Terhadap Keterampilan Kerja

4.5.2 Persepsi Karyawan terhadap Mutu Pekerjaan

Mutu pekerjaan dapat berupa hasil kerja, baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan karyawan tersebut dari uraian pekerjaannya. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori mutu pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Mutu Pekerjaan Berdasarkan Persepsi Karyawan No Indikator STS TS S SS Rataan Skor Kriteria 1 Saya selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan saya 2 63 19 3,20 Baik 2 Saya selalu mengerjakan tugas dengan sempurna berkualitas 6 58 20 3,16 Baik 3 Saya selalu mengerjakan tugas sesuai dengan ekspetasi yang dituntut oleh pekerjaan saya 4 64 16 3,14 Baik MUTU PEKERJAAN 3,16 Baik Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 24, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori mutu pekerjaan menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,20 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan Karyawan menyatakan selalu tertib dalam menjalankan seluruh pekerjaan. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,14 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mengerjakan tugas sesuai dengan ekspetasi yang dituntut oleh pekerjaan. Hal ini dikarenakan agar pekerjaan yang dihasilkan oleh karyawan, bermanfaat untuk perusahaan. Hasil rataan skor kategori mutu pekerjaan adalah sebesar 3,16. Maka dapat disimpulkan mutu pekerjaan dikategorikan baik telah dihasilkan oleh karyawan.

4.5.3 Persepsi Karyawan terhadap Prakarsa

Prakarsa dinilai kemampuan berpikir yang orisinal dan berdasarkan inisiatif sendiri untuk menganalisis, menilai, menciptakan, memberikan alasan, mendapatkan kesimpulan, dan membuat keputusan penyelesaian masalah yang dihadapinya Hasibuan, 2007. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori prakarsa dapat dilihat pada Tabel 25. Tabel 25. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Prakarsa Berdasarkan Persepsi Karyawan No Indikator STS TS S SS Rataan Skor Kriteria 1 Saya selalu mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan tugas saya 5 65 14 3,10 Baik 2 Saya selalu mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan tugas saya 4 67 13 3,10 Baik 3 Saya selalu mampu mengambil keputusan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas saya 9 62 13 3,04 Baik PRAKARSA 3,08 Baik Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 25, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori prakarsa menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu masing-masing sebesar 3,10 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mampu menganalisis masalah yang berkaitan dengan tugas, serta karyawan selalu mampu mencari alternatif pemecahan masalah yang berkaitan dengan tugas. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu sebesar 3,04 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan selalu mampu mengambil keputusan penyelesaian masalah yang berkaitan dengan tugas. Artinya secara keseluruhan, karyawan mampu menganalisis dan mencari bagaimana cara yang terbaik untuk memecahkan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Sehingga karyawan tidak selalu harus melibatkan pimpinan di dalamnya. Hasil rataan skor kategori prakarsa adalah sebesar 3,08. Maka dapat disimpulkan prakarsa dikategorikan baik telah dihasilkan oleh karyawan.

4.5.4 Persepsi Karyawan Terhadap Keterampilan Kerja

Keterampilan kerja merupakan salah satu faktor yang dinilai dalam kinerja. Ukuran keterampilan kerja mengacu kepada sejauh mana karyawan menguasai tugas, memiliki pengetahauan mengenai tugas yang diberikan, dan kemampuan praktik kerja. Hasil perhitungan rataan skor dan interpretasi hasil dari kategori keterampilan kerja dapat dilihat pada Tabel 26. Tabel 26. Rataan Skor dan Interpretasi Hasil Indikator Keterampilan Kerja Berdasarkan Persepsi Karyawan No Indikator STS TS S SS Rataan Skor Kriteria 1 Saya selalu mengembangkan keterampilan kerja saya secara mandiri untuk mendukung kinerja 3 61 20 3,20 Baik Lanjutan Tabel 26. No Indikator STS TS S SS Rataan Skor Kriteria 2 Saya memiliki kemampuan praktik kerja yang baik pada bidang pekerjaan yang saya tempati 5 63 16 3,13 Baik 3 Saya merasa bahwa keterampilan saya sangat dibutuhkan oleh perusahaan 9 55 20 3,13 Baik KETERAMPILAN KERJA 3,15 Baik Berdasarkan hasil perhitungan pada Tabel 26, pernyataan mengenai kinerja berdasarkan kategori keterampilan kerja menunjukkan hasil rataan skor terbesar, yaitu sebesar 3,20 dengan kategori baik, menyatakan bahwa karyawan selalu ingin mengembangkan keterampilan kerja secara mandiri untuk mendukung kinerja. Sedangkan rataan skor terendah, yaitu masing-masing sebesar 3,13 dengan kriteria baik, menyatakan bahwa karyawan memiliki kemampuan praktik kerja yang baik pada bidang yang ditempati, serta karyawan merasa bahwa keterampilan yang dimiliki sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Hasil rataan skor kategori keterampilan kerja adalah sebesar 3,15. Maka dapat disimpulkan keterampilan kerja dikategorikan baik.

4.5.5 Persepsi Karyawan Terhadap Kepatuhan Kerja