fraction f. Jumlah sample fraction disesuaikan dengan jumlah stratanya. Nilai f dihitung dengan rumus berikut Umar, 2005:
f = Keterangan:
f
= jumlah sampel per bagiandivisi karyawan
N
= jumlah populasi pada setiap bagiandivisi
N
= jumlah populasi karyawan Nilai masing-masing sample fraction tersebut dihitung dalam Tabel 3.
Tabel 3. Nilai Masing-Masing Sample Fraction
No. Bagian
N f
1. Program dan Administrasi Teknik
11 0,02169
2. Keuangan
10 0,01972
3. SDM dan Umum
32 0,0631
4. Pelaksanaan Pemeliharaan
18 0,0355
5. Manajemen Pengumpulan Tol
348 0,6863
6. Manajemen Lalu Lintas
88 0,1735
TOTAL N
507
Jadi, masing-masing sampel yang diambil dari subpopulasi dapat dihitung sebagai berikut dalam Tabel 4 hasilnya telah dibulatkan.
Tabel 4. Sampel yang Diambil dari Subpopulasi
No. Bagian
x hasil Slovin Jumlah
orang 1.
Program dan Administrasi Teknik 0,02169 x 84
2 2.
Keuangan 0,01972 x 84
2 3.
SDM dan Umum 0,0631 x 84
5 4.
Pelaksanaan Pemeliharaan 0,0355 x 84
3 5.
Manajemen Pengumpulan Tol 0,6863 x 84
58 6.
Manajemen Lalu Lintas 0,1735 x 84
14
TOTAL
84
3.6. Metode Pengolahan dan Analisis Data
Metode pengolahan data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian sebagai berikut:
3.6.1 Skala Pengukuran
Penelitian ini menggunakan skala pengukuran Semi Likert. Skala ini .......................................... 2
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial
Umar, 2005. Responden yang mengisi pertanyaan tersebut dalam skala ordinal berbentuk
verbal dalam jumlah kategori 4, dimana pada kuesioner ini tidak menggunakan kategori netral dalam analisis untuk menghindari jawaban ragu-ragu. Data yang
diperoleh selanjutnya diolah untuk menghasilkan informasi mengenai variabel- variabel yang diteliti. Jawaban setiap item instrumen diberi nilai sebagai berikut:
a Sangat Setuju SS
Bobot skor4 b Setuju
S Bobot skor3
c Tidak Setuju TS
Bobot skor2 d Sangat Tidak Setuju
STS Bobot skor1
Untuk operasional variabel yang dipakai oleh penulis dijelaskan pada Tabel 5.
Tabel 5
.
Operasional Variabel
3.6.2 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif digunakan untuk menjelaskan data secara umum dengan menggunakan persentase dan rataan yang disajikan dalam bentuk tabel
dan kemudian diinterpretasikan. Jawaban-jawaban yang telah diberikan bobot, kemudian dijumlahkan
untuk setiap responden, guna dijadikan skor persepsi terhadap variabel-variabel yang akan diteliti. Rentang skala persepsi digunakan untuk menentukan posisi
No. Nama Variabel
Indikator Sumber
1.
Kepemimpinan X
1
1 Telling 2 Selling
3 Participating 4 Delegating
Hasibuan, 2007
2.
Pengembangan Karir X
2
1 Prestasi Kerja yang Memuaskan 2 Pengenalan oleh Pihak Lain
3 Kesetiaan pada Organisasi 4 Pemanfaatan Mentor dan Sponsor
5 Dukungan Para Bawahan 6 Kesempatan untuk Tumbuh
7 Berhenti atas Permintaan dan
Kemauan Sendiri Siagian, 2008
3. Kinerja Y
1 Pencapaian Tugas 2 Mutu Pekerjaan
3 Prakarsa 4 Keterampilan Kerja
5 Kepatuhan Kerja 6 Kepemimpinan
Jasa Marga, 2013
tanggapan responden dengan menggunakan skor. Setiap skor alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 4,
kemudian rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: Rentang Skala =
…..…......................................... 3 Nilai skor rataan dihasilkan dari perkalian antara bobot nilai jawaban
berdasarkan skala dengan jumlah jawaban responden, kemudian dibagi dengan jumlah responden. Berdasarkan nilai skor rataan tersebut, maka posisi keputusan
penilaian memiliki rentang skala yang dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 6. Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner
Skor Rataan Keterangan
Interpretasi Hasil Pelaksanaan
1,00 – 1,75 Sangat Tidak Setuju
Sangat Tidak Baik 1,76 – 2,50
Tidak Setuju Tidak Baik
2,51 – 3,25 Setuju
Baik 3,26 – 4,00
Sangat Setuju Sangat Baik
Sumber : Umar 2005 Penelitian ini menggunakan skala Semi Likert dengan nilai bobot 1 sampai
4, sehingga berdasarkan rumus tersebut rentang rata-rata yang diperoleh sebesar 0,75.
3.6.3 Uji T - Hipotesis