Pengukuran Batas Deteksi LOD dan Batas Kuantitasi LOQ Selektivitas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.5 Hasil rata-rata uji presisi Konsentrasi spiking sampel + standar μgmL Rata-rata Luas Puncak mAU Rata-rata Konsentrasi μgmL RSD 80 208 161,376 0,078 200 365,508 284,626 0,113 375 576,227 449,507 0,052 Syarat - - 2

4.4.6 Analisis Kadar Timokuinon pada Sampel Minyak Biji Jinten Hitam

Setelah parameter validasi metode yang ditetapkan telah memenuhi persyaratan maka dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar timokuinon dalam minyak biji jinten hitam. Penetapan kadar timokuinon dalam sampel minyak jinten hitam dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada bobot yang sama. Sampel dipreparasi dengan menimbang sampel minyak biji jinten hitam sebanyak 42,6 mg 100 �� replikasi 3 kali kemudian dilarutkan dalam metanol hingga volume akhir 10 mL. Campurkan dengan vortex selama 2 menit, didiamkan selama 1 menit, diambil lapisan metanol bagian atas Enein, et al., 1995. Setelah itu sampel disaring menggunakan syringe filter berukuran 0,45 μm. Sampel diinjeksikan ke dalam KCKT dengan volume injeksi sebanyak 20 μL dilihat luas puncaknya. Luas puncak yang didapat kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan regresi pada kurva kalibrasi sebagai nilai Y, sehingga didapat konsentrasi sampel dalam satuan ppm. Kemudian dilakukan perhitungan kadar bb. Hasil penetapan kadar dengan 3 kali pengulangan disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Analisis kadar timokuinon dalam minyak biji jinten hitam Replikasi Bobot minyak yang ditimbang mg Luas puncak mAU Konsentrasi μgmL Kadar Timokuinon dalam minyak jinten hitam 1 2 3 42,6 220,038 220,206 219,293 170,799 171.930 170,216 4,002 4,009 3,895 RSD - - - 0,22 Rata-rata - - - 3,968 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Dari hasil pengujian, diperoleh kadar rata-rata timokuinon dalam sampel minyak jinten hitam adalah 3,968 bb dengan nilai RSD 0,22 . Dalam penetapan kadar ini didapatkan hasil RSD yang memenuhi persyaratan, yaitu kurang dari 2 sehingga metode KCKT yang diuji dapat memberikan hasil analisis yang teliti AOAC,1998. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Kondisi optimum untuk analisis timokuinon dalam minyak biji jinten hitam

menggunakan sistem kromatografi terdiri dari kolom Acclaim ® Polar Advantage II C18 dengan kecepatan alir 1,5 mLmenit, detektor UV dengan panjang gelombang 252 nm, volume penyuntikan 20 μL dengan sistem isokratik pada komposisi eluen metanol : air 70:30 2. Validasi metode yang dilakukan memberikan hasil nilai linearitas r = 0,9997 pada rentang 0,5 – 500 μgml. Batas deteksi dan batas kuantitasi 8,67 μgmL dan 28,9 μgmL, diff sekitar -1,864 sampai 1,562, presisi RSD berkisar 0,052 sampai 0,113 dan perolehan kembali 98,135 sampai 101,563 . 3. Analisis timokuinon pada sampel minyak biji jinten hitam memiliki kadar sebesar 3,968 bb.

5.2 Saran

Perlu dilakukan pengembangan metode analisis Timokuinon dalam suatu sediaan atau pengembangan metode analisis dengan instrumen lain, misalnya GCMS Gas Chromatography Mass Spectrometry. 36