Validasi Metode Analisis Timokuinon 4.4.2 Pembuatan Kurva Kalibrasi dan Uji Linieritas

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.4 Hasil rata-rata uji Akurasi diff dan perolehan kembali Konsentrasi standar μgmL Konsentrasi sampel sebenarnya μgmL Konsentrasi yang diperoleh μgmL Rata-rata perolehan kembali Rata-rata diff 80 81,5 79,875 99,844 -0,155 200 203,126 101,563 1,562 375 368,007 98,135 -1,864 Syarat - 97-103 2

4.4.5 Presisi

Presisi atau keseksamaan adalah ukuran yang menunjukkan derajat kesesuaian antara hasil uji individual, diukur melalui penyebaran hasil individual dari rata-rata jika prosedur diterapkan secara berulang pada sampel-sampel yang diambil dari campuran yang homogen Harmita, 2004. Pada penentuan presisi dapat dilakukan pada 3 kategori yaitu repeatibilitas, presisi antara dan reprodusibilitas. Dari ketiga kategori di atas, yang wajib dilakukan adalah repeatibilitas Indrayanto Yuwono, 2003. Untuk uji presisi repeatibilitas dilakukan dengan pengukuran sampel sebanyak 3 replikasi pada 3 konsentrasi uji. Dari data yang diperoleh kemudian dihitung nilai RSD-nya. Uji presisi pada penelitian ini dilakukan dengan mengukur konsentrasi sampel dan standar pada konsentrasi 80 μgmL, 200 μgmL, dan 375 μgmL masing-masing sebanyak tiga kali. Pada konsentrasi 80 μgmL didapatkan hasil RSD Relative Standard Deviation sebesar 0,078 , pada konsentrasi 200 μgmL didapatkan didapatkan hasil RSD Relative Standard Deviation sebesar 0,113 dan pada konsentrasi 375 μgmL didapatkan didapatkan hasil RSD Relative Standard Deviation sebesar 0,052 . Nilai yang dipersyaratkan untuk RSD adalah tidak lebih dari 2 Harmita, 2006. Pada uji presisi ini, hasil telah memenuhi persyaratan untuk uji presisi. Dapat disimpulkan bahwa uji presisi pada percobaan ini telah memenuhi persyaratan. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tabel 4.5 Hasil rata-rata uji presisi Konsentrasi spiking sampel + standar μgmL Rata-rata Luas Puncak mAU Rata-rata Konsentrasi μgmL RSD 80 208 161,376 0,078 200 365,508 284,626 0,113 375 576,227 449,507 0,052 Syarat - - 2

4.4.6 Analisis Kadar Timokuinon pada Sampel Minyak Biji Jinten Hitam

Setelah parameter validasi metode yang ditetapkan telah memenuhi persyaratan maka dapat diaplikasikan untuk penetapan kadar timokuinon dalam minyak biji jinten hitam. Penetapan kadar timokuinon dalam sampel minyak jinten hitam dilakukan sebanyak 3 kali pengulangan pada bobot yang sama. Sampel dipreparasi dengan menimbang sampel minyak biji jinten hitam sebanyak 42,6 mg 100 �� replikasi 3 kali kemudian dilarutkan dalam metanol hingga volume akhir 10 mL. Campurkan dengan vortex selama 2 menit, didiamkan selama 1 menit, diambil lapisan metanol bagian atas Enein, et al., 1995. Setelah itu sampel disaring menggunakan syringe filter berukuran 0,45 μm. Sampel diinjeksikan ke dalam KCKT dengan volume injeksi sebanyak 20 μL dilihat luas puncaknya. Luas puncak yang didapat kemudian disubstitusikan ke dalam persamaan regresi pada kurva kalibrasi sebagai nilai Y, sehingga didapat konsentrasi sampel dalam satuan ppm. Kemudian dilakukan perhitungan kadar bb. Hasil penetapan kadar dengan 3 kali pengulangan disajikan pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 Analisis kadar timokuinon dalam minyak biji jinten hitam Replikasi Bobot minyak yang ditimbang mg Luas puncak mAU Konsentrasi μgmL Kadar Timokuinon dalam minyak jinten hitam 1 2 3 42,6 220,038 220,206 219,293 170,799 171.930 170,216 4,002 4,009 3,895 RSD - - - 0,22 Rata-rata - - - 3,968