UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Myristicin Dill apiole
Apiole
Senyawa fenil propanoat
1,4 1,8
1,0 46,1
Sumber : Nickavar et al., 2003
Tabel  2.2
Kandungan  minyak  statis  fixed  oils  pada  biji  jinten  hitam  Nigella sativa L.
Asam Lemak Kandungan
Asam Laurat Asam Miristat
Asam Palmitat Asam Stearat
Asam Oleat Asam Linoleat
Asam Linolenat Asam Oktadienoat
Total Asam Lemak
0,6 0,5
12,5 3,4
23,4 55,6
0,4 3,1
99,5
Sumber : Nickavar et al., 2003
2.1.6  Timokuinon TQ
Senyawa yang memiliki Bobot Molekul 164.20 ini memiliki rumus molekul C10H12O2. TQ memiliki titik leleh antara 45
°C-47°C, dan titik didih antara 230°C- 232
°C Willy, et al., 2003.TQ larut dalam eter, kloroform, metanol dan air 0,87 mgml pada suhu 25
° YT, 2015. TQ merupakan senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri biji Nigella sativa L. TQ adalah monoterpen keton yang merupakan
komponen  utama  dalam  penyusunan  minyak  atsiri  pada  Nigella  sativa,  sehingga TQ dapat menjadi indikator kuantitatif untuk mengetahui jumlah dari minyak atsiri
Nigella  sativa  Nickavar,  2003
.
TQ  adalah  komponen  aktif  utama  dari  Nigella sativa  biji  jinten  hitam.  Benih  telah  digunakan  dalam  obat-obatan  tradisional
untuk  mengobati  berbagai  penyakit  dan  sebagian  besar  efek  biologis  terutama dikaitkan dengan TQ. Kandungan TQ pada biji adalah 2200 mg  kg secara bobot
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
segar. Sifat terapeutik dari TQ termasuk anti-oksidan Mansoor, et al., 2002, anti- inflamasi Umar, et al., 2012, anti-diabetes Pari dan Sankaranarayanan, 2009 dan
hepatoprotektif Abdel-Wahab, 2013 , saraf Al-Majed, et al., 2006; Al Hebshi, et al., 2013, anti-kanker Gali-Muhtasib, et al., 2006; Woo, et al., 2012, anti-ulseratif
Arslan, et al., 2005; Magdy, et al., 2012, antimikroba Harzallah, et al., 2011, imunomodulator El-Mahmoudy, et al., 2002.
Gambar 2.3 Struktur kimia komponen bioaktif dari biji jinten hitam, timokuinon
TQ
Sumber : Darakhshan et al., 2015
2.2 Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT
2.2.1   Pengertian Umum
Kromatografi merupakan teknik pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu sampel yang dibawa fase gerak melewati fase diam dapat berbentuk padat
atau  cairan.  Kromatografi  Cair  Kinerja  Tinggi  KCKT  atau  High  Performance Liquid Chromatography HPLC adalah kromatografi cair kolom modern, dimana
teori  dasarnya  bukanlah  baru  tetapi  hasil  pengembangan  dari  kromatografi  cair kolom  klasik.  Kemajuan  dalam  teknologi  kolom,  pompa  tekanan  tinggi  dan
detektor yang peka telah menyebabkan perubahan kromatografi kolom cair menjadi suatu  sistem  pemisahan  yang  cepat  dan  efisien.  Pada  KCKT  diperkenalkan
penggunaan fase diam yang berdiameter kecil dalam kolom yang efisien. Teknologi kolom partikel kecil 3-5 µm ini memerlukan sistem pompa bertekanan tinggi yang
mampu mengalirkan fase gerak dengan tekanan tinggi agar tercapai laju aliran 1- 2mlmenit.  Oleh  karena  sampel  yang  digunakan  sangat  kecil  20  mikrogram
maka  diperlukan  detektor  yang  sangat  peka.  Dengan  teknologi  ini,  pemisahan berlangsung sangat cepat dengan daya pisah sangat tinggi.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
KCKT  merupakan  metode  yang  sering  digunakan  untuk  menganalisis senyawa obat. KCKT dapat digunakan untuk pemeriksaan kemurnian bahan obat,
pengawasan  proses  sintesis  dan  pengawasan  mutu  Quality  Control  Gandjar Rohman, 2007
2.2.2  Jenis Kromatografi Cair Kinerja Tinggi
Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dapat dibagi menjadi beberapa metode,  yakni:  kromatografi  fase  normal  normal  phase  chromatography,
kromatografi  fase  balik  reversed-phase  chromatography,  kromatografi  penukar ion  ion-exchange  chromatography  dan  kromatografi  eksklusi  ukuran  size-
exclusion  chromatography  Kazakevich,  2007.  Kromatografi  fase  balik merupakan  kebalikan  dari  kromatografi  fase  normal.  Kromatografi  fase  balik
menggunakan fase diam  yang bersifat  hidrofobik, dan fase  geraknya  yang relatif lebih  polar  daripada  fase  diam.  Fase  diam  yang  populer  digunakan  adalah
oktadesilsilan ODS atau C18 Hampir 90 senyawa kimia dapat dianalisis dengan kromatografi jenis ini Meyer, 2004; Kazakevich, 2007.
2.2.3   Proses Pemisahan dalam Kolom KCKT
Pemisahan analit  dalam kolom kromatografi berdasarkan pada aliran fase gerak yang membawa campuran analit melalui fase diam dan perbedaan interaksi
analit dengan permukaan fase diam sehingga terjadi perbedaan waktu perpindahan setiap komponen dalam campuran Kazakevich, 2007. Masuknya eluen yang baru
ke  dalam  kolom  akan  menimbulkan  kesetimbangan  baru:  molekul  sampel  dalam fase  gerak  diadsorpsi  sebagian  oleh  permukaan  fase  diam  berdasarkan  pada
koefisien  distribusinya,  sedangkan  molekul  yang  sebelumnya  diadsorpsi  akan muncul  kembali  di  fase  gerak.  Setelah  proses  ini  terjadi  berulang  kali,  kedua
komponen  akan  terpisah.  Komponen  yang  lebih  suka  dengan  fase  gerak  akan berpindah lebih cepat daripada komponen yang cenderung menetap di fase diam,
sehingga komponen akan muncul terlebih dahulu dalam kromatogram, kemudian baru diikuti oleh komponen yang suka dengan fase diam Meyer, 2004.