UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.2.4 Keuntungan KCKT
KCKT mempunyai banyak keuntungan , yaitu: a. Kecepatan waktu analisis,
b. Daya pisahnya baik dan selektif, c. Peka, karena detektor dapat mendeteksi konsentrasi yang kecil,
d. Kolom dapat dipakai kembali, Ideal untuk molekul besar dan ion, dan Mudah memperoleh kembali cuplikan Johnson Stevenson, 1991.
2.2.5 Cara Kerja KCKT
Kromatografi merupakan teknik yang mana solut atau zat-zat terlarut terpisah oleh perbedaan kecepatan elusi, dikarenakan solut-solut ini melewati suatu
kolom kromatografi. Pemisahan solut-solut ini diatur oleh distribusi solut dalam fase gerak dan fase diam. Penggunaan kromatografi cair secara sukses terhadap
suatu masalah yang dihadapi membutuhkan penggabungan secara tepat dari berbagai macam kondisi operasional seperti jenis kolom, fase gerak, panjang dan
diameter kolom, kecepatan alir fase gerak, suhu kolom, dan ukuran sampel. Instrumentasi KCKT pada dasarnya terdiri atas delapan komponen pokok, yaitu:
wadah fase gerak, sistem penghantaran fase gerak, alat untuk memasukkan sampel, kolom, detektor, wadah penampung buangan fase gerak, tabung penghubung, dan
suatu komputer atau integrator atau perekam Gandjar Rohman, 2007.
2.2.6 Instrumen KCKT
Instrumen KCKT terdiri atas 6 bagian, yakni wadah fase gerak reservoir, pompa pump, tempat injeksi sampel injector, kolom column, detektor
detector dan perekam recorder.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Gambar 2.4 Instrumen KCKT
Sumber : McMaster, 2007
2.2.6.1 Wadah Fase Gerak pada KCKT
Wadah fase gerak harus bersih dan lembab inert. Wadah pelarut kosong ataupun labu laboratorium dapat digunakan sebagai wadah fase gerak. Wadah ini
biasanya dapat menampung fase gerak antara 1 sampai 2 liter pelarut. Fase gerak sebelum digunakan harus dilakukan degassing penghilangan gas yang ada pada
fase gerak, sebab adanya gas akan berkumpul dengan komponen lain terutama di pompa dan detektor sehingga akan mengacaukan analisis Gandjar Rohman,
2007.
2.2.6.2 Fase Gerak pada KCKT
Fase gerak atau eluen biasanya terdiri atas campuran pelarut yang dapat bercampur yang secara keseluruhan berperan dalam daya elusi dan resolusi. Daya
elusi dan resolusi ini ditentukan oleh polaritas keseluruhan pelarut, polaritas fase diam, dan sifat komponen-komponen sample. Untuk fase normal fase diam lebih
polar daripada fase gerak, kemampuan elusi meningkat dengan meningkatnya polaritas pelarut. Sementara untuk fase terbalik fase diam kurang polar daripada
fase gerak, kemampuan elusi menurun dengan meningkatnya polaritas pelarut Gandjar Rohman, 2007.