Daerah Sangat Rawan Longsor

parameter jenis tanah yang paling berpengaruh terhadap tingkat kerawanan longsor ialah tanah alluvial dan litosol. Jenis tanah alluvial memiliki tekstur yang umumnya lempung liat dengan berpasir halus. Jenis tanah ini peka terhadap longsor, sedangkan tanah litosol merupakan jenis tanah yang umumnya ditemui di lereng gunung dan pegunungan dan lapisan tanah yang tidak begitu tebal. Untuk parameter penggunaan lahan yang memicu terjadinya longsor ialah perkebunan, persawahan, dan pemukiman. Pada lokasi kejadian longsor banyak ditemukan perkebunan yang dibudidayakan tanpa adanya tanaman keras yang memiliki akar yang kuat untuk menahan longsor dan biasanya hanya berupa tanaman pangan seperti singkong, padi, dan pisang. Jenis vegetasi seperti itu kurang mantap menghujam tanah sehingga ketika hujan tiba tanah akan labil. Selain itu, masih banyak tebing-tebing jalan raya yang tidak dilindungi dengan teras tebing, sehingga dengan lereng yang curam dan hujan deras tiba membuat beberapa lokasi menjadi daerah dengan tingkat kerawanan longsor yang tinggi.Banyaknya pemukiman yang dibangun di pinggir tebing menjadi penyebab terjadinya longsor.tanah akan menjadi labil ketika beban diatasnya terlalu berat dan ketika hujan turun dengan intensitas tinggi, tanah semakin tidak ada penahan sehingga tanah menuruni lereng. Kejadian longsor dengan kemiringan lereng curam hingga sangat curam dengan bentang lahan berbukit hingga bergunung menjadi daerah yang memiliki tingkat kerawanan longsor tinggi. Ditambah sebelumnya pernah memiliki sejarah kejadian longsor. Untuk rata-rata curah hujan tahunan, daerah dengan tingkat kerawanan kurang rawan, rawan, maupun sangat rawan longsor memiliki rata-rata curah hujan yang rata yaitu 363,16 mmtahun dan pada umumnya beriklim sedang. Dari uraian diatas, diketahui secara umum kondisi fisik Kecamatan Pamijahan yang dijadikan parameter yang paling berpengaruh terhadap longsor di Kecamatan Pamijahan adalah: 1 Parameter jenis tanah yaitu jenis tanah alluvial dan litosol dengan tekstur tanah lempung liat dan berpasir. 2 Parameter penggunaan lahan yaitu jenis perkebunan, persawahan, dan pemukiman.Kondisi daerah rawan longsor terutama tebing pada jalan raya tanpa adanya bangunan konservasi untuk menahan longsor. 3 Parameter kemiringan lereng dan ketinggian yaitu kondisi lereng yang curam hingga sangat curam dengan bentang lahan berbukit hingga bergunung. 4 Parameter curah hujan yaitu kondisi tipe iklim sedang dan curah hujan rat- rata 363,166 mmtahun. Hasil penelitian ini, sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Danil Effendi tentang Identifikasi Kejadian Longsor dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor. Dalam penelitiannya, Kecamatan Babakan Madang termasuk tingkat kerawanan longsor kategori rawan. Banyak pula ditemukan lahan perkebunan yang berada di dataran tinggi yang tidak ditanami pohon akar yang kuat. Sama halnya dengan Kecamatan Pamijahan, Kecamatan Babakan Madang banyak ditemukan pemukiman yang berada ditepi tebing pula. Selain itu, pemotongan jalan pada lereng tebing menjadi pemicu terjadinya longsor di Kecamatan Babakan Madang dan tidak adanya bangunan konservasi untuk menahan tejadinya tanah longsor.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti memiliki berbagai keterbatasan dalam melakukan penelitian. Diantaranya, dalam proses pengumpulan sumber buku untuk bahan pada kajian teori. Buku tentang longsor sangat minim dan sulit ditemukan. Akhirnya, peneliti harus langsung mencari sumber-sumber langsung dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG di Bandung. Selain itu, sumber literature lebih banayk buku yang berbahasa Inggris, sehingga peneliti harus menerjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Dalam proses observasi, peneliti mengalami keterbatasan dalam mencapai titik kejadian longsor yang terjadi di tahun 2011-2015. Kondisi jalan yang rusak dan jalan terjal bebatuan membuat peneliti sulit mencapai lokasi ditambah dengan kondisi hujan. Untuk mencapai titik lokasi kejadian longsor, peneliti harus berjalan kaki dari jalan utama, karena lokasinya cukup terpencil jika dilalui kendaraan beroda empat sangat sulit, dengan sepeda motor pun harus berhati-hati.