Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian

4 Vegetasi penutup Pohon-pohonan besar pada lereng terjal dapat menahan terjadinya longsor, karena memiliki akar yang kuat dan dapat menembus tanah atau batuan yang terletak pada bidang gelincir. Namun, penebangan pohon-pohon pada lereng, dapat memicu terjadinya longsor karena akar pohon menjadi dangkal dan lereng menjadi labil. b. Ulah Manusia 1 Penambahan beban pada lereng seperti membangun rumah di daerah lereng 2 Pemotongan lereng seperti penambangan, pembangunan jalan. 3 Getaran lalu lintas, mesin, dan getaran runtuhan lereng 4 Tata lahan, seperti penebangan pohon 5

3. Tingkat Kerawanan dan Parameter Longsor

Kerawanan vulnerability adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana yang terdiri dari masyarakat, struktur, pelayanan atau daerah geografis mengalami kerusakan atau gangguan akibat dampak bencana atau kecenderungan sesuatu benda atau mahluk rusak akibat bencana. 6 Kerawanan bencana hazard vulnerability adalah tingkat kemungkinan suatu objek bencana untuk mengalami gangguan akibat bencana alam. Bencana alam disini ialah bencana longsor. Analisis longsor secara umum didasarkan pada lima faktor yang menyebabkan terjadinya yaitu : geologi, morfologi, curah hujan, penggunaan lahan, dan intensitas gempa. Berdasarkan faktor - faktor tersebut disusun tingkatan kerawanan bencana alam longsor dengan mengacu kriteria pada Pusat Vulkanologi dan 5 Direktorat Geologi Tata Lingkungan, Gerakan Tanah di Indonesia, 2014, h. 9. 6 David J. Varnes, h. 10. Mitigasi Bencana Geologi PVMBG. Tingkat kerawanan longsor diklasifikasi menjadi 3 kriteria, 7 yaitu : a. Kurang rawan Daerah kurang rawan longsor biasanya terjadi di ketinggian kurang dari 1000 meter dan kemiringan lereng yang landai. Curah hujan kurang dari 250 mm. b. Rawan Daerah rawan longsor biasanya terjadi di ketinggian lebih dari 1000 meter dengan kemiringan lereng agak curam. Curah hujan lebih dari 250 mm. Jenis tanah biasanya tanah lempung yang sedikit batuan pasir. c. Sangat rawan Daerah sangat rawan longsor pada umumnya terjadi di ketinggian lebih dari 1500 meter bahkan lebih dari 2000 meter dengan kondisi lereng sangat curam hingga terjal. Curah hujan mencapai 300-500 mm. Jenis tanah lempung berpasir akan labil ketika hujan turun dengan intensitas tinggi. Tiga kategori diatas, didapatkan pula dari hasil akhir Skoring. Skoring ialah pemberian skor atau nilai terhadap masing-masing nilai parameter untuk menentukan tingkat kemampuannya. 8 berikut skor kumulatif tingkat kerawanan longsor. Tabel 2.1 Skor Kumulatif Tingkat Kerawanan Longsor No. Skor Kumulatif StatusKlasifikasi Bencana 1 ≤ 2,5 Kurang Rawan 2 ≥ 2,6 - ≤ 3,6 Rawan 3 ≥3,7 Sangat Rawan Sumber: Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi 2005 7 Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Bandung, 2005. 8 M. Sholahudin, “SIG Untuk Memetakan Daerah Banjir dengan Metode Scoring dan Pembobotan Studi Kasus Kabupaten Jepara”, Jurnal Udinus:2013, h. 2 Berikut beberapa parameter longsor menurut Jefri Ardian Nugroho. 9 1 Iklim Curah Hujan Curah hujan merupakan faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya longsor. Tanah yang merekah pada saat musim kemarau, ketika musim hujan tiba, hujan akan turun dengan intensitas yang tinggi akan masuk ke dasar lereng sehingga tanah lempung berpasir semakin basah dan menyebabkan terjadinya longsor. 2 Kemiringan Lereng Kemiringan lereng adalah perbandingan antara beda tinggi jarak vertikal suatu lahan dengan jarak mendatarnya. 10 Kemiringan lereng menjadi faktor yang paling penting dalam proses terjadinya longsor. Pembagian zona kerawanan longsor sangat terkait denga longsor. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22 Tahun 2007 menyebutkan longsor dapat terjadi apabila kemiringan lereng mencapai lebih dari 40 o atau curam. 11 Biasanya di daerah perbukitan atau pegunungan Selain itu, daerah rawan gempa juga memicu terjadinya longsor. 3 Ketinggian Ketinggian suatu daerah tidak lepas dari faktor kemiringan lereng. Semakin rendah ketinggian suatu daerah, maka kemiringan lereng semakin landai. Jika suatu daerah semakin tinggi, maka kemiringan lereng semakin curam. 4 Jenis Tanah Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan yang ada di permukaan bumi. Karakteristik tanah yang gembur, tanah lempung dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter memiliki potensi terjadinya 9 Jefri Ardian Nugroho, “Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Hutan Lindung Kabupaten Mojokerto ”, Jurnal Teknik Geomatika ITS Sukolilo Surabaya, 2008, h.7. 10 Yuniarto Dwi S., “Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Tingkat Kerawanan Longsor Di Kabupaten Semarang”, Tesis pada Pascasarjana IPB, Bogor, 2013, h. 20, tidak dipublikasikan. 11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22 Tahun 2007.