ditambah dengan kondisi hujan. Untuk mencapai titik lokasi kejadian longsor, peneliti harus berjalan kaki dari jalan utama, karena lokasinya cukup terpencil
jika dilalui kendaraan beroda empat sangat sulit, dengan sepeda motor pun
harus berhati-hati.
83
BAB V KESIMPULAN, SARAN, DAN IMPLIKASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan dari apa yang telah dibahas pada penelitian ini maka dapat ditarik beberapa kesimpulan, yaitu:
1. Terdapat 17 titik kejadian longsor di Kecamatan Pamijahan dari tahun
2011 hingga tahun 2015. Persebaran titik longsor ini berada di Kp. Gunung Menir RT 0107
desa Ciasihan, Kp. Lebak Sari RT 0109 desa Pasarean, Kp. Taneuh Beureum desa Purwabakti, Kp. Lokapurna RT
0309 desa Gunung Sari, Cibunian RW 05 desa Cibunian, Kp. Cipatat II RT 0206 desa Cibunian, Kp. Kebon Alas RT 0109 desa Ciasamara, Kp.
Kananga RT 0204 desa Gunung Menyan, Kp. Cibeureum RT 0409 desa Ciasmara, Kp. Tegal Leumeung RT 0401 desa Gunung Bunder 1, Kp.
Campedak RT 0402 desa Purwabakti, Kp. Parabakti Pasar Rt 0107 desa Ciasmara, Kp. Lebaksari RT 0101 desa Gunung Sari, Cibunian RW 07
desa Cibunian, Kp. Pasar Kemis RT 0203 desa Gunung Picung, Kp. Kaung Gading RT 0102 desa Cibitung Kulon, dan di Kp. Muara II RT
0201 desa Cibunian. 2.
Tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu kelas kurang rawan, kelas rawan, dan kelas sangat rawan.
Daerah yang termasuk kategori kurang rawan longsor seluas 256,82 ha atau sekitar 2,05. Desa yang termasuk kategori kurang rawan hanya
sebagian kecil saja, yaitu desa Cimayang, Gunung Menyan, Cibunian, Pasarean, Gunung Sari, dan desa Gunung Bunder 2. Untuk kategori rawan
longsor seluas 10.215,28 ha atau 81,51. Desa yang termasuk kategori rawan tersebar di desa Cimayang, Gunung Menyan, Cibening, Pasarean,
Pamijahan, Cibitung Wetan, Cibitung Kulon, Gunung Bunder 1, Gunung Picung, Cibunian, Purwabakti, sebagian wilayah Gunung Sari, dan
sebagian wilayah Gunung Bunder 2. Dan daerah dengan kategori Daerah
sangat rawan longsor memiliki luas 2.060,26 ha atau 16,44 tersebar di wilayah sebagian Purwabakti, sebagian Cibunian, Ciasmara, Ciasihan,
Gunung Sari, dan desa Gunung Bunder 2. Jadi, tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor termasuk ke dalam kategori
rawan longsor dengan luas 10.215,28 ha 81,5.
B. Saran
Beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam memperkecil tingkat kemungkinan terjadinya peningkatan tingkat daerah rawan longsor ialah
sebagai berikut: 1.
Bagi Masyarakat Masyarakat seharusnya lebih menjaga lingkungannya dengan cara
melakukan penanaman vegetasi keras pohon dengan akar kuat sesuai dengan kondisi fisik wilayah. Selain itu, perlu didirikan bangunan
konservasi seperti teras tebing untuk penahan tebing curam yang berada di jalan raya terutama di desa Cibunian, Ciasmara, Ciasihan, dan Gunung
Bunder II.
2. Bagi Pemerintah
Kerjasama antara pemerintah dan masyarakat setempat dalam mitigasi pencegahan longsor perlu terus dibina dan ditingkatkan, terutama di desa
Cibunian, Ciasmara, Ciasihan, dan Gunung Bunder II dengan alasan di desa-desa tersebut sering terjadinya longsor akibat banyaknya perumahan
yang dibangun pada tebing yang curam. Selain itu, rencana pemerintah untuk merelokasi penduduk yang bertempat tinggal pada kawasan rawan
longsor perlu segera direalisasikan untuk mencegah timbulnya korban jiwa pada bencana yang akan datang.
3. Dinas BPBD Kabupaten Bogor dan Dinas PVMBG
BPBD dan PVMBG diharapkan memiliki peta tingkat kerawanan bencana longsor dan melakukan penyuluhan secara rutin kepada masyarakat
tentang bahaya bencana tanah longsor.
4. Peneliti Lain
Diharapkan penelitian selanjutnya dapat menemukan jenis vegetasi yang cocok untuk daerah rawan longsor dan dapat menemukan peta prediksi
daerah yang akan terjadi longsor dengan memanfaatkan software SIG ArcGIS 10.1 yang didukung dengan data yang lebih lengkap.
C. Implikasi
Dengan adanya penelitian ini, baik masyarakat maupun pemerintah lebih waspada dan tanggap terhadap bahaya longsor. peta kerawanan longsor akan
dijadikan sebagai early warning system peringatan dini pada wilayah rawan terjadi longsor.