Pengertian Longsor Deskripsi Teoretik

Berikut beberapa parameter longsor menurut Jefri Ardian Nugroho. 9 1 Iklim Curah Hujan Curah hujan merupakan faktor yang paling sering menyebabkan terjadinya longsor. Tanah yang merekah pada saat musim kemarau, ketika musim hujan tiba, hujan akan turun dengan intensitas yang tinggi akan masuk ke dasar lereng sehingga tanah lempung berpasir semakin basah dan menyebabkan terjadinya longsor. 2 Kemiringan Lereng Kemiringan lereng adalah perbandingan antara beda tinggi jarak vertikal suatu lahan dengan jarak mendatarnya. 10 Kemiringan lereng menjadi faktor yang paling penting dalam proses terjadinya longsor. Pembagian zona kerawanan longsor sangat terkait denga longsor. Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22 Tahun 2007 menyebutkan longsor dapat terjadi apabila kemiringan lereng mencapai lebih dari 40 o atau curam. 11 Biasanya di daerah perbukitan atau pegunungan Selain itu, daerah rawan gempa juga memicu terjadinya longsor. 3 Ketinggian Ketinggian suatu daerah tidak lepas dari faktor kemiringan lereng. Semakin rendah ketinggian suatu daerah, maka kemiringan lereng semakin landai. Jika suatu daerah semakin tinggi, maka kemiringan lereng semakin curam. 4 Jenis Tanah Tanah merupakan hasil pelapukan dari batuan yang ada di permukaan bumi. Karakteristik tanah yang gembur, tanah lempung dengan ketebalan lebih dari 2,5 meter memiliki potensi terjadinya 9 Jefri Ardian Nugroho, “Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Studi Kasus Hutan Lindung Kabupaten Mojokerto ”, Jurnal Teknik Geomatika ITS Sukolilo Surabaya, 2008, h.7. 10 Yuniarto Dwi S., “Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Tingkat Kerawanan Longsor Di Kabupaten Semarang”, Tesis pada Pascasarjana IPB, Bogor, 2013, h. 20, tidak dipublikasikan. 11 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 22 Tahun 2007. longsor terutama apabila terjadi hujan, karena air hujan mudak masuk ke dalam penampang tanah. 5 Penggunaan Lahan Penggunaan lahan adalah wujud tutupan permukaan bumi baik yang merupakan bentukan alami maupun buatan manusia. 12 Pada umumnya, penggunaan lahan merupakan bentuk intervensi manusia terhadap lahan dalam rangka memenuhi kebutuhan hidupnya baik material maupun spiritual. Penggunaan lahan seperti persawahann maupun perkebunan pada daerah dataran tinggi dan kemiringan lereng yang agak curam hingga curam dapat memicu terjadinya longsor. Sebab, jenis vegetasi tersebut memiliki akar yang kurang kuat untuk menahan air yang masuk ke dalam penampang tanah. Menurut Surono dalam skripsi Ahmad Danil Effendi, menjelaskan bahwa “pohon yang cocok ditanam di lereng curam adalah yang tidak terlalu tinggi, namun memiliki jangkauan akar y ang luas sebagai pengikat tanah” 13

4. Jenis-jenis Longsor

Ada 6 jenis tanah longsor, yakni: longsoran translasi, longsoran rotasi, pergerakan blok, runtuhan batu, rayapan tanah, dan aliran bahan rombakan. Jenis longsoran translasi dan rotasi paling banyak terjadi di Indonesia. Berikut dijelaskan pada gambar. a. Longsoran Translasi Longsoran translasi terjadi ketika tanah bergerak pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. Jenis longsor ini banyak terjadi di Indonesia. 12 Yuniarto Dwi S., “Kesesuaian Penggunaan Lahan Berdasarkan Tingkat Kerawanan Longsor Di Kabupaten Semarang”, Tesis pada Pascasarjana IPB, Bogor, 2013, h. 26, tidak dipublikasikan 13 Surono dalam Ahmad Danil Effendi , “ Identifikasi Kejadian Longsor Dan Penentuan Faktor-Faktor Utama Penyebabnya Di Kecamatan Babakan Madang Kabupaten Bogor”, Skripsi pada IPB, Bogor, 2008 , h. 17, tidak dipublikasikan