ialah longsor yang terbaru terjadi pada tanggal 21 Desember 2015. Longsor tersebut menimbulkan 47 rumah rusak dan jalan raya terputus.Dari hasil
wawancara singkat dengan bapak ketua RT 02 Kp. Muara Dua, longsor tersebut merupakan longsor terbesar yang pernah terjadi di Kecamatan
Pamijahan. Selain curah hujan, kebiasaan warga yang belum bisa ditinggali ialah
membuang sampah di tebing lereng menjadi akibat terjadinya longsor di Kp. Parabakti Pasar desa Ciasmara. Akibatnya, ketika hujan turun dengan deras,
sampah tersebut turun menuruni lereng dan tanah menjadi labil dan terkikis.
2. Peta Tingkat Kerawanan Longsor
Mengacu kepada metodologi penelitian yang telah dijabarkan pada Bab III adalah menggabungkan atau meng-overlay lima peta parameter longsor,
yaitu peta curah hujan, peta kemiringan lereng, peta ketinggian, peta jenis tanah, dan peta penggunaan lahan dengan software ArcGIS 10.1. Penetapan
tingkat kerawanan longsor dilakukan dengan cara memberikan bobot pada setiap parameter penyebab terjadinya longsor.
Porsi pembobotan tiap parameter berbeda, tergantung kebutuhan dan permasalahan yang dihadapi. Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi
Bencana Geologi PVMBG, curah hujan merupakan parameter yang paling tinggi pengaruhnya terhadap longsor, sehingga bobot untuk curah hujan lebih
tinggi dibandingkan dengan parameter lainnya. Dari semua parameter kerawanan longsor, maka didapatkan suatu persamaan untuk menghitung
nilai kerawanan longsor disuatu wilayah sebagai berikut. Skor = 30 x parameter curah hujan + 25 x parameter kemiringan
lereng + 10 x parameter ketinggian + 15 x parameter jenis tanah + 20 x parameter penggunaan lahan
Setelah dilakukan penghitungan total skor parameter kerawanan longsor sesuai dengan nilai bobotnya masing-masing, maka didapatkan hasil tingkat
kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan, yaitu tidak rawan, rawan, dan sangat rawan. Kriteria tingkat kerawanan longsor ini mengacu pada kriteria
yang ditetapkan oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG
Berdasarkan nilai skor kumulatif tingkat kerawanan longsor, dapat dibuat suatu peta tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan dapat dilihat
pada gambar 4.26
Gambar 4.26 Peta Tingkat Kerawanan Longsor di Kecamatan
Pamijahan Kabupaten Bogor
Pada gambar 4.26 menunjukkan lokasi terjadi longsor dengan tingkat kerawanannya. Daerah yang diarsir oleh warna hijau merupakan daerah kurang
rawan longsor dan hanya sebagian kecil daerah yang kurang rawan. Daerah yang diarsir oleh warna kuning merupakan daerah yang rawan longsor. dan wilayah
berwarna merah merupakan daerah yang sangat rawan longsor. Berikut tabel 4.11 titik kejadian longsor tahun 2011-2015 beserta tingkat kerawanannya.