Hasil Penelitian yang Relevan

Tahun 2 Melisa P. Todingan, dkk. 2014 Pemetaan Daerah Rawan Longsor di Wilayah Sub DAS Tondano dengan Sistem Informasi Geografis dengan Sistem Informasi Geografis Untuk mengetahui tingkat kerawanan longsor di wilayah sub DAS Tondano. Parameter longsor yang diamati hanya ada 5 parameter, yaitu jenis tanah, kemiringan lereng, ketinggian, penggunaan lahan, dan curah hujan. 3 Jefri Ardian Nugroho 2008 Pemetaan Daerah Rawan Longsor dengan Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis Studi kasus Hutan Lindung Kabupaten Mojokerto Memetakan daerah rawan longsor di kawasan hutang lindung Kabupaten Mojokerto. Penelitiannya dilakukan khusus di hutan lindung, bukan berupa wilayah administrasi seperti Kecamatan atau kabupaten. No. Nama Peneliti Tahun Judul Penelitian Inti Penelitian Perbedaan Persamaan 4 Muhammad Sholahuddin 2014 SIG Untuk Memetakan Daerah Banjir dengan Metode Skoring dan Pembobotan Studi Kasus Kabupaten Jepara Mengetahui persebaran daerah rawan banjir di Kabupaten Jepara. Penelitian ini lebih fokus untuk melihat zonasi daerah rawan banjir. Keempat peneliti ini sama-sama mengguna-kan metode scoring dan overlay peta Keempat penelitian tersebut memiliki perbedaan dengan apa yang peneliti tulis ialah dalam penggunaan software. Peneliti menggunakan software ArcGIS 10.1 yang merupakan pengembangan dari software ArcView. Sehingga penggunaan software Arc.GIS 10.1 lebih sederhana namun modern dan lebih akurat.

C. Kerangka Berpikir

Langkah awal dalam penelitian ini ialah penulis melihat kondisi fisik di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Kondisi fisik tersebut dijadikan parameter tingkat kerawanan longsor mengacu pada Nugroho 2008, yaitu parameter curah hujan, kemiringan lereng, ketinggian, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Tiap parameter dibuat ke dalam peta tematik format poligon dengan memanfaatkan Sistem Informasi Geografis software ArcGIS 10.1. setelah dibuat peta tematik, kelima parameter tersebut dilakukan tumpang susun overlay kemudian tiap parameter tersebut diberikan skor dengan metode Skoring dan setelah itu dilakukan proses pembobotan. Setelah melalui proses overlay, skoring, dan pembobotan menghasilkan zonasi daerah rawan longsor. dari zonasi tersebut, dapat ditemukan tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan berdasarkan kriteria dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi PVMBG, yaitu kategori kurang rawan, rawan, dan sangat rawan di visualisasikan dengan peta tingkat kerawanan longsor di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Gambar 2.7 Kerangka Berpikir Modifikasi Penulis dari Berbagai Sumber Parameter Kondisi Fisik Rawan Longsor: Curah hujan, kemiringan lereng, ketinggian, jenis tanah, dan penggunaan lahan. Data Spasial ArcGIS 10.1 Overlay peta tematik parameter rawan longsor Skoring dan Pembobotan Zonasi Daerah Kerawanan Longsor Tingkat Kerawanan Daerah Longsor di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor Kurang Rawan Rawan Sangat Rawan Kondisi Fisik Wilayah Rawan Longsor 31

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian ini akan dilakukan di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Luas wilayahnya 12.532,36 ha dengan ketinggian 250- 300 mdpl.Letak astronomisnya adalah 106°38’00” sampai 106°42’00” BT dan 6°38’00” sampai 6°44’00” LS. Batas wilayah Kecamatan Pamijahan disebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Cibungbulang, sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Tenjolaya, sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Parung Kuda Kabupaten Sukabumi, dan sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Leuwiliang. Peta lokasi penelitian ditampilkan pada gambar 3.1 Gambar 3.1 Peta Administrasi Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor

2. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan selama empat bulan, dimulai dari bulan Juli 2016 sampai Oktober 2016, mulai dari perencanaan penelitian, observasi, sampai pengelolaan hasil penelitian. Berikut jadwal penyelesaian penelitian pada Tabel 3.1 Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Kegiatan Tahun 2016 Ju li Agus tus S ep te m b er Ok tober Nove m b er 1 Pengumpulan Data dan bahan penelitian √ 2 Observasi Lapangan √ 3 Pengolahan data dengan ArcGIS 10 √ √ 4 Penyusunan Laporan √ √ 5 Sidang Skripsi √

B. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang akan digunakan adalah pendekatan penelitian kuantitatif deskriptif. Metode penelitian kuantitatif deskriptif merupakan penelitian yang datanya berbentuk kata-kata atau gambar, sehingga tidak menekankan pada angka. 1 Kaitannya dalam penelitian ini, penulis dalam melakukan pengolahan data spasial dengan ArcGIS 10.1 dibantu dengan metode Skoring dan pembobotan untuk identifikasi persebaran daerah rawan longsor di Kecamatan Pamijahan,

C. Populasi dan Sampel Data

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala, atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik tertentu. 2 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh desa di Kecamatan Pamijahan Kabupaten Bogor. Kecamatan Pamijahan memiliki 15 desa, yaitu desa Gunung Menyan, Gunung Sari, Gunung Picung, Gunung Bunder I, Gunung Bunder II, Ciasihan, Cibunian, Purwabakti, Ciasmara, Cibitung Kulon, Cibitung Wetan, Pamijahan, Cimayang, Cibening, dan Pasarean.

2. Sampel

Menurut Sugiyono, sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 3 Dalam penelitian ini menggunakan teknik Purposive sampling. Menurut Arikunto, teknik purposive samping adalah teknik mengambil sampel dengan tidak berdasarkan random, daerah atau strata, melainkan berdasarkan atas adanya pertimbangan yang berfokus pada tujuan tertentu. 4 Peneliti mengambil sampel diperoleh dari kejadian-kejadian longsor di Kecamatan Pamijahan tahun 2011-2015 atas dasar pertimbangan agar mempermudah pada saat melakukan observasi ke lapangan. Sampel yang digunakan ialah 1 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2007 h. 13. 2 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 h. 130. 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan RD, Bandung: Alfabeta, 2007, h. 81 4 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktik, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006 h. 135.