Faktor Penentu Dayasaing DAYASAING MINYAK PALA

18 Ucd = PucPd = TCPdQ ........................................................... 3 Dayasaing komparatif adalah biaya unit pada harga bayangan unit cost on shadow prices ucs: Ucs = PucsPws=TCSPwsQ ...................................................... 4 Dimana: Puc = unit biaya fisik = TCQ Pucs = unit biaya fisik pada harga bayangan = TCSQ Pw = harga dunia Pd = harga domestik yang diproteksi Pws = harga dunia bayangan TC = biaya total TCS = biaya total pada harga bayangan Q = jumlah yang diproduksi Perbedaan antara biaya total dan biaya total bayangan adalah jumlah dari semua biaya tambahan pada harga yang dipengaruhi oleh distorsi pasar. Suatu produk dikatakan berdayasaing atau mempunyai keunggulan komparatif jika nilai Uce, Ucd atau Ucs lebih kecil dari 1.

3.3. Faktor Penentu Dayasaing

Menurut Porter 1990, teori perdagangan klasik yang berdasarkan pada keunggulan komparatif tidak menjelaskan secara memuaskan pola perdagangan negara miskin sumberdaya. Berdasarkan hal tersebut Porter menyusun model dayasaing internasional dalam bentuk model “Diamond Porter”. Ada empat katagori atribut yang merupakan faktor penentu keunggulan bersaing industri nasional yaitu faktor sumberdaya factor conditions, permintaan demand conditions, industri pendukung dan terkait related and supporting industries , struktur perusahaan dan persaingan structure of firms and rivalry. Keempat atribut tersebut didukung oleh peranan kesempatan chance dan peranan pemerintah Goverment dalam meningkatkan dayasaing industri nasional dan secara bersama-sama membentuk suatu sistem yang dikenal dengan the national ”diamond” Gambar 3. 19 Gambar 3. “The National Diamond System” Porter,1990 Masing-masing elemen dalam model diamond Porter dijabarkan lebih lanjut sebagai berikut: i Faktor Sumberdaya a. Sumberdaya Manusia jumlah tenaga kerja yang tersedia, kemampuan manajerial dan keterampilan yang dimiliki, biaya tenaga kerja yang berlaku tingkat upah dan etika kerja termasuk moral. b. Sumberdaya Fisik atau Alam biaya, aksesibilitas, mutu dan ukuran lahan, kondisi cuaca dan iklim, luas wilayah geografis, kondisi topografis dan lain- lain. c. Sumberdaya Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK antara lain terdiri dari ketersediaan pengetahuan pasar, pengetahuan teknis dan pengetahuan ilmiah yang menunjang dan diperlukan dalam memproduksi barang dan jasa, asosiasi pengusaha, asosiasi perdagangan. d. Sumberdaya Modal antara lain suku bunga yang tersedia, jenis pembiayaan sumber modal, aksesibilitas terhadap pembiayaan, kondisi lembaga pembiayaan dan perbankan, tingkat tabungan masyarakat, peraturan keuangan, kondisi moneter dan fiskal serta peraturan moneter dan fiskal. Related and Supporting Industries Structure of Firms and Rivalry Factor Conditions Demand Conditions Chance Government 20 e. Sumberdaya infrastruktur antara lain ketersediaan jenis, mutu dan biaya penggunaan infrastruktur yang mempengaruhi persaingan. ii Kondisi permintaan Terdiri dari komposisi permintaan domestik, jumlah permintaan dan pola pertumbuhan dan permintaan domestik internasional. iii Industri Pendukung dan Industri Terkait Terdiri atas industri kemasan, alatmesin pengolahan, jasa trasnportasi dan lain- lain. iv Persaingan, Struktur dan Strategi Perusahaan Tingkat persaingan dalam industri merupakan salah satu faktor pendorong bagi perusahaan yang berkompetisi untuk terus melakukan inovasi. Struktur industri dan struktur perusahaan juga menentukan dayasaing yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang tercakup dalam industri tersebut. Struktur industri yang monopolistik kurang memiliki daya dorong untuk melakukan perbaikan- perbaikan serta inovasi-inovasi baru dibandingkan dengan struktur industri yang bersaing. v Peran kesempatan Merupakan faktor yang berada diluar kendali perusahaan dan atau pemerintah, tetapi dapat meningkatkan dayasaing global industri nasional. Beberapa keuntungan yang dapat mempengaruhi naiknya dayasaing global industri nasional adalah adanya penemuan baru yang murni, biaya perusahaan yang tidak berlanjut misalnya terjadi perubahan harga minyak atau depresiasi mata uang, meningkatnya permintaan produk industri yang bersangkutan lebih tinggi dari peningkatan pasokan, politik yang diambil oleh negara lain serta berbagai faktor kesempatan lainnya. vi Peran pemerintah Sebenarnya tidak berpengaruh langsung terhadap peningkatan dayasaing global, tetapi berpengaruh terhadap faktor-faktor penentu dayasaing global. Pemerintah 21 dapat mempengaruhi aksesibilitas pelaku-pelaku industri terhadap berbagai sumberdaya melalui kebijakan-kebijakannya, seperti sumberdaya alam, tenaga kerja, pembentukan modal, sumberdaya teknologi dan ilmu pengetahuan serta sumberdaya informasi. Pemerintah juga dapat mendorong peningkatan dayasaing melalui penetapan standar upah tenaga kerja minimum dan berbagai kebijakan terkait lainnya. Model Diamond Porter ini dapat digunakan untuk menganalisis pengaruh terhadap model yang lain seperti analisis menggunakan SWOT, PEST atau ISM. Lebih jauh model ini dapat pula dikembangkan untuk analisis dayasaing yang rumit yang digunakan pada saat menyusun strategi, rencana dan keputusan membuat investasi tentang bisnis dan organisasi. Intal 1996 dalam Munandar, 2001 menyusun formulasi strategi dayasaing Philipina untuk komoditas agroindustri didasarkan pada konsep ”dayasaing berlian Porter”. ”Berlian” terdiri dari dua bagian yaitu bagian dalam dan luar. ”Berlian” bagian dalam terdiri atas produktivitas alokasi sumberdaya yang efisien, efikasi rendahnya biaya traksaksi untuk melakukan usaha, inovasi dan nilai akses teknologi dan etos kerja sedangkan berlian bagian luar terdiri atas faktor kondisi misalnya kuantitas, kualitas, pertumbuhan, teknologi tingkat alih teknologi, adaptasi, penyerapan teknologi, kebijakan makroekonomi dan sektoral dan lembagaindustri pendukung industri terkait dan infrastruktur. Intal 1996 juga menyatakan, faktor yang mempengaruhi dayasaing internasional dalam hubungannya dengan interdependensi makroekonomik, yaitu nilai tukar, produktivitas industri dan produktivitas pertanian bahan baku untuk agroindustri sedangkan faktor utama yang mempengaruhi keunggulan komparatif yaitu sumberdaya manusia dan fisik dan tingkat perubahan teknologi. Faktor pemicu dayasaing terdiri atas teknologi, produktivitas, harga dan biaya input, struktur industri serta kuantitas permintaan domestik dan ekspor. Faktor-faktor ini dapat dibedakan atas 1 faktor yang dapat dikendalikan oleh unit usaha seperti strategi produk, teknologi, pelatihan, biaya riset, pengembangan; 2 faktor yang dapat dikendalikan oleh pemerintah seperti lingkungan bisnis pajak, suku bunga, nilai tukar rupiah, kebijakan perdagangan, riset, pengembangan, pendidikan, pelatihan dan regulasi; 3 faktor yang semi terkendali seperti 22 kebijakan harga input dan kuantitas permintaan domestik, dan; 4 faktor yang tidak dapat dikendalikan seperti lingkungan alam Munandar 2001.

3.4. Dayasaing Minyak Pala Indonesia di Pasar Internasional