IV. METODOLOGI PENELITIAN
4.1. Kerangka Pemikiran
Minyak pala termasuk salah satu dari lima besar penghasil devisa Indonesia dari kelompok minyak atsiri. Sebagian besar industri penyulingan minyak pala
Nutmeg oil di Indonesia umumnya berlokasi di pedesaan berupa industri skala kecil atau rumah tangga yang masih menggunakan teknologi penyulingan yang
sederhana. Tertinggalnya teknologi penyulingan, lemahnya penerapan manajemen perusahaan dan rantai tata niaga yang panjang serta belum adanya kelembagaan
minyak pala dapat mengakibatkan kemampuan industri minyak pala Indonesia sulit bersaing di pasar internasional.
Untuk menciptakan keunggulan bersaing minyak pala di pasar ekspor, diperlukan strategi yang dapat diterapkan oleh pelaku usaha dan stakeholder
terkait dengan agroindustri minyak pala. Strategi tersebut dirancang melalui kajian posisi persaingan pasar Indonesia di pasar internasional serta identifikasi
faktor dan sub faktor penentu dayasaing minyak pala Indonesia. Hasil identifikasi tersebut berupa faktor dan sub faktor yang paling mendorong dalam
meningkatkan dayasaing digunakan sebagai dasar penyusunan strateginya. Posisi persaingan minyak pala Indonesia dikaji melalui studi literatur dan
wawancara dengan pakar serta stakeholder terkait, identifikasi faktor dan sub-sub faktor penentu dayasaing minyak pala berdasarkan Porter Diamond dilakukan
melalui wawancara dengan pakar dan pelaku usaha, penentuan faktor dan sub faktor penentu dayasaing minyak pala dilakukan melalui wawancara dengan pakar
dengan menggunakan analisis Interpretive Structural Modelling ISM. Penggunaan metode ISM dalam penelitian ini karena pada saat identifikasi
menggunakan pendekatan Diamond Porter untuk identifikasi faktor penentu dayasaing dan bukan berdasarkan kekuatan, kelemahan, ancaman dan peluang
minyak pala Indonesia. Tahapan penentuan strategi peningkatan dayasaing digunakan analisis Analytical Hierarchy Process AHP yang bertujuan untuk
mengambil keputusan yang efektif dalam rangka peningkatan dayasaing minyak pala dengan pendekatan sistem Gambar 6.
28 Gambar 6 Kerangka pemikiran penelitian.
4.2. Tahapan Penelitian