Desain Eksperimen METODE PENELITIAN STUDI EKSPERIMEN

6.2. Desain Eksperimen

Riset ini menggunakan desain between subject. Pelaksanaan eksperimen menggunakan desain faktorial 2 pembingkaian pesan positifpembingkaian pesan negatif x 2 dengan informasi kelangkaantanpa informasi kelangkaan x 2 NFC tinggiNFC rendah seperti tercantum pada Tabel 6.1. Tabel 6.1. Desain Eksperimen Kelompok Karak- teristik Konsu- men Pembing- kaian Pesan Faktor Aktif Kelangkaan Informasi Kelangkaan Informasi Ketidaklangkaan Sebelum Perlakuan Pengukuran Sebelum Perlakuan Pengukuran Perlakuan NFC Rendah Positif Negatif NFC Tinggi Positif Negatif Sumber: disusun oleh penulis Berdasar Tabel 6.1 tersebut, partisipan eksperimen dibagi secara acak dalam 8 kondisi perlakuan yaitu: a. Kelompok NFC tinggi, pembingkaian positif, dengan informasi kelangkaan. b. Kelompok NFC tinggi, pembingkaian positif, tanpa informasi kelangkaan. c. Kelompok NFC tinggi, pembingkaian negatif, dengan informasi kelangkaan. d. Kelompok NFC tinggi, pembingkaian negatif, tanpa informasi kelangkaan. 92 e. Kelompok NFC rendah, pembingkaian positif, dengan informasi kelangkaan. f. Kelompok NFC rendah, pembingkaian positif, tanpa informasi kelangkaan. g. Kelompok NFC rendah, pembingkaian negatif, dengan informasi kelangkaan. h. Kelompok NFC rendah, pembingkaian negatif, tanpa informasi kelangkaan Pelaksanaan eksperimen dilakukan dalam dua tahap eksperimen seperti disajikan pada Gambar 6.2. Skema pada Gambar 6.2. dapat dijelaskan sebagai berikut. Pada tahap pra uji, dilakukan pengukuran NFC kepada partisipan yang telah menyatakan kesediaannya untuk berpartisipasi. Kemudian dilakukan pengukuran skor NFC untuk membagi partisipan dalam tiga kategori skor NFC yaitu tinggi, sedang dan rendah dan menentukan penugasan acak untuk seluruh peserta. Pada tahap kedua, diberikan stimuli berdasar penugasan acak yang telah ditentukan sebelumnya dan dilakukan pengukuran respon. Selanjutnya dilakukan analisis data dengan menghilangkan respon partisipan yang memiliki skor NFC sedang. Hanya kelompok partisipan dengan skor NFC kategori tinggi dan rendah yang digunakan dalam tahap analisis lebih lanjut. Dengan demikian diharapkan terdapat variasi skor NFC pada setiap sel perlakuan. Berikutnya, diberikan stimuli berupa informasi kelangkaan atau ketidaklangkaan pada setiap kelompok eksperimen, disusul dengan pemberian informasi dalam pembingkaian pesan positif atau pembingkaian pesan negatif. Setelah masing-masing kelompok mendapatkan perlakuan X, baru dilakukan 93 observasi O untuk menilai efek perlakuan yang diberikan. Observasi dilakukan dengan melakukan pengukuran sikap partisipan setelah mendapat perlakuan. 94 Keterangan Gambar 6.2: NFC: need for cognition, NFCh: NFC tinggi, NFCm: NFC sedang, NFCl: NFC rendah, F+: pembingkaian positif, F-: pembingkaian negatif, IL: informasi kelangkaan, No: tanpa pemberian informasi kelangkaan.

6.3. Partisipan