berpotensi untuk mencapai prestasi sampai ketingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masingmasing.
c Minat siswa
Minat berarti kecenderunagan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat dapat
mempengaruhi kualitas pencapaian hasil belajar siswa. Karena pemusatan perhatian yang intensif terhadap materi
itulah yang memungkinkan siswa tadi untuk belajar lebih giat, dan akhirnya mencapai prestasi yang diinginkan.
23
d Motivasi Siswa
Motivasi adalah syarat mutlak untuk belajar. Motivasi yang diberikan oleh guru sangat membantu siswa untuk lebih semangat
dalam belajar, motivasi tersebut dapat diberikan oleh guru berupa pujian atau memberi reward terhadap hasil belajr siswa atau bias
juga motivasi tersebut diberikan dengan menciptakan suasana belajar yang menyenangkan.
Karena tujuan motivasi adalah untuk menggerakkan atau memacu para siswanya agar timbul keinginan dan kemauannya
untuk meningkatkan prestasi belajarnya sehingga tercapai tujuan pendidikan sesuai dengan yang diharapkan.
24
e Kemampuan-kemampuan kognitif
Ranah kognitif merupakan kemampuan yang selalu dituntut kepada anak didik untuk dikuasai. Karena penguasaan kemampuan
pada tingkatan ini menjadi dasar bagi penguasaan ilmu pengetahuan . Mengingat adalah aktifitas kognitif, dimana orang menyadari
23
Ibid.. h. 136
24
Purwanto, op. cit., h. 60
bahwa pengetahuannya berasal dari masa lampau atau berdasarkan kesan-kesan yang diperoleh dimasa yang lampau.
25
Perkembangan berfikir anak bergerak dari kegiatan berfikir konkret menuju berfikir abtrak. Perubahan berfikir ini bergerak
sesuai dengan meningkatnya usia seorang anak. f
Sikap Siswa Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi atau merespon dengan cara yang relative tetap terhadap objek orang, barang, dan sebagainya, baik
secara posif maupun negative. Untuk mengantisipasi kemungkinan munculnya sikap
negative siswa, guru dituntut untuk terlebih dahulu menunjukkan sikap positif terhadap dirinya sendiri dan terhadap mata pelajaran
yang menjadi haknya.
26
Sedangkan menurut Sumardi Suryabrata bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar yaitu:
a. Faktor yang berasal dari luar diri pelajar, factor ini terbagi menjadi
2golongan yaitu: 1
Faktor non sosial Kelompok faktor-faktor ini boleh dikatakan juga tak terbilang
jumlahnya, seperti: keadaan udara, suhu udara, cuaca, waktu, alat-alat yang dipakai untuk belajar dan lain-lain. Semua faktor tersebut harus
kita atur sedemikian rupa sehingga dapat membantu proses pembelajaran secara maksimal.
2 Faktor sosial
25
Djamarah, op. cit., h. 202
26
Syah, op. cit., h. 135
Yang dimaksud dengan faktor-faktor social disini adalah manusia, baik manusia itu ada hadir maupun kehadirannya itu dapat
disimpulkan, jadi tidak langsung hadir. Kehadiran orang lain pada waktu seseorang belajar kerap kali dapat menggagu belajar itu sendiri.
b. Faktor Fisiologis
Faktor fisiologis ini dapat dibedakan menjadi 2 yaitu: 1
Keadaan tonus jasmani pada umumnya. Keadaan tonus jasmani pada umumnya ini dapat dikatakan
melatar belakangi aktivitas belajar, keadaan jasmani yang segar akan lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang kurang segar, keadaan
jasmani yang leleah lain pengaruhnya dengan keadaan jasmani yang tidak lelah.
a Nutrisi harus cukup karena kekurangan kadaar makanan ini akan
mengakibatkan kurangnya tonus jasmani, yang pengaruhnya dapat berupa kelesuan, lekas ngantuk, lekas lelah dan sebagainya.
b Beberapa penyakit yang kronis akan mengganggu kegiatan
belajar. 2
Keadaan fungsi-fungsi fisiologis tertentu terutama fungsi-fungsi panca indera Orang mengenal dunia sekitarnya dan belajar dengan
menggunakan pancainderanya. Karena itu adalah menjadi kewajiban bagi setiap pendidik
untuk menjaga, agar pancaindera anak didiknya dapat berfugsi denga baik, penyediaan alat-alat pelajaran serta perlengkapan yang
memenuhi syarat, dan penempatan murid-murid secara baik dikelas
.
27
Menurut Wasty Soemanto faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar adalah Faktor stimuli. Stimuli dalam hal ini mencakup
materiil, penegasan, serta suasana lingkungan eksternal yang harus
27
Sumadi Suryabrata, Psikologi Pendidikan, Jakarta:PT. Raja Grafindo Per
sada,2008, Cet. 5.h. 233
diterima atau dipelajari oleh anak didik. Faktor-faktor stimuli belajar antara lain:
a Panjangnya Bahan Pelajaran
Panjangnya bahan pelajaran berhubungan dengan jumlah bahan pelajaran. Semakin panjang bahan pelajaran, semakin
panjang pula waktu yang dibutuhkan. Kesulitan peserta didik tidak hanya semata-mata karena panjangnya waktu untuk belajar,
melainkan lebih berhubungan dengan faktor kelelahan serta kejenuhan peserta didik dalam memahami bahan yang begitu
banyak. b
Kesulitan Bahan Pelajaran Tingkat
kesulitan bahan
pelajaran mempengaruhi
kecepatan peserta didik dalam mempelajari suatu bahan pelajaran. Makin sulit suatu bahan, maka makin lambat anak didik
mempelajarinya. Sebaliknya, semakin mudah bahan pelajaran, makin cepat pula peserta didik mempelajarinya
c Berartinya Bahan Pelajaran
Bahan yang berarti adalah bahan yang dapat dikenali, dan memungkinkan peserta didik untuk belajar. Bahan yang tanpa arti
sukar dikenali dan akibatnya tak ada pengertian peserta didik terhadap bahan itu
d Berat- Ringannya Tugas
Mengenai berat ringannya suatu tugas, hal ini erta hubungannya dengan tingkat kemampuan individu. Tugas-tugas
yang terlalu ringan atau mudah adalah mengurangi tantangan belajar, sedangkan tugas yang terlalu berat atau sukar membuat
individu kapokjerat untuk belajar e
Suasana lingkungan Eksternal
Suasana lingkungan eksternal menyangkut banyak hal, antara lain: cuaca, kondisi tempat, dan sebagainya. Faktor-faktor
ini dapat mempengaruhi sikap dan reaksi individu dalam aktifitas belajarnya, sebab individu yang belajar adalah interaksi dengan
lingkunganya.
28
4. Pengertian Membaca
Membaca adalah suatu cara untuk mendapatkan informasi yang disamapaikan secara verbal dan merupakan hasil ramuan pendapat, gagasan,
teori-teori hasil penelitian para ahli untuk diketahui dan menjadi pengetahuan siswa. Kemudian pengetahuan tersebut dpat diterapkan dalam berfikir,
bertindak, dan dalam pengambilan keputusan. Keterampilan membaca maharah al-
qiro’ahreading skill adalah keterampilan mengenali dan memahami sesuatu yang tertulis lamabang-
lambang tertulis dengan melafalkan atau mencernanya di dalam hati. Menurut Tarigan seperti yang dikutip oleh Asep Hermawan,
“melihat bahwa membaca adalah proses yang dilakukan dan dipergunakan pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis
melalui media kata-katabahasa tulis. ”
29
Menurut M. Matsna dan Raswan, “hakikat membaca sendiri adalah mengubah symbol tulisan Arab yang berbentuk huruf konsonan dan vocal
meski huruf vocal sejatinya tidak dituliskan dalam bahas Arab menjadi dua symbol lain yaitu symbol bunyi dan makna abstrak.
”
30
Membaca membutuhkan konsentrasi, penguasaan kata-kata dan kecepatan membaca, membaca tidak dapat dilakukan dengan aktivitas lain,
28
Soemanto, op. cit., h. 85
29
Asep Hermawan, Metodologi Pembelajaran Bahasa Arab, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011, Cet. 1, h. 143
30
Moh. Matsna HS dan Raswan, Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab, Ciputat: UIN Press, 2015, Cet. 1, h. 202
seperti membaca sambil menulis, mendengar, bercakap-cakap dan lain-lain. Salh\ah satu aktivitas ini akan mrngganggu membaca, mungkin saja seseorang
dapat membaca sambil mendengar akan tetapi sasaran membaca tidak akan tercapai, terutama pemahaman bacaan, kualitas bacaan dan isi bacaan.
31
Ada dua yang menjdi target program tilawahmembaca Al- Qur‟an:
a. Kemampuan membaca dengan lancar
b. Kemampuan membaca dengan benar
32
Kemampuan membaca dengan lancar adalah langkah pertama untuk mencapai bacaan yang mutqin sempurna. Seseorang yang mampu
meningkatkan kuantitas tilawah Al- Qur‟annya secara bertahap dan sering
mendengarkan kaset murottal dengan bacaan yang standar, maka proses tahsinnya akan semakin cepat.
Setelah peningkatan proses tilawah, hal selanjutnya yang harus dilakukan untuk dapat membaca Al-
Qur‟an dengan benar adalah talaqqi. Ia merupakan proses yang penting dan seseorang tidak mungkin mampu
membaca Al- Qur‟an dengan benar kecuali melalui proses ini.
Talaqqi artinya belajar membaca Al- Qur‟an secara langsung
dibimbing oleh guru Al- Qur‟an. Dalam talaqqi seseorang akan mendapat
pengarahan dengan benar setiap kali salah dalam bacaan. Bacaan Al- Qur‟an
bukan ijtihad, melainkan riwayat, sehingga harus melalui prose talaqqi kepada seorang guru dan tidak bisa dipelajari sendiri.
Kemudian, selanjutnya yang harus dilakukan setelah talaqqi adalah mempelajari ilmu tajwid. Ilmu ini mempelajari kaidah-kaidah membaca Al-
Qur‟an yang sesuai dengan Rasulullah.
31
Martinis Yamin, Kiat Membelajarkan Siswa, Jakarta:GP Press, 2010, Cet. 3, h. 107
32
Ahmad Muzzammil MF, Panduan Tahsin Tilawah , Ciputat: Ma‟had Al Qur‟an Nurul Hikmah,
2014, Cet. 8, h. 3
Allah SWT telah memerintahkan kepada kita untuk membaca Al Qur‟an dengan tartil, artinya lambat, benar dan khusyu‟.
33
Artinya: “ Atau lebih dari seperdua itu. dan bacalah Al Quran itu dengan perlahan-lahan.
” Qs.Al Muzzammil: 4 Dalam hal ini yang harus dipelajari murid dalam tilawah Al-
Qur‟an adalah:
a. Makhroj huruf
Huruf hijaiyah berjumlah 28 huruf. Cara pengucapan huruf-huruf tersebut beragam, tergantung dari mana huruf tersebut keluar. Adapun
tempat keluarnya ada lima tempat, yakni: 1
Bibir : 4 huruf, yaitu
ﻂ ﻂوﻂ
ﻂﻂ 2
Tenggorokan : 6 huruf, yaitu
ۿٲ ﻂ
څ ﻂ
ڠ ﻂ
ۼ ﻂ
ځ
3 Lidah
: 18 huruf, terbagi pada 4 tempat, yaitu: a
Sisitepi lidah : 1 huruf, yaitu
b Pangkal lidah
: 2 huruf, yaitu
ﻂ
c Tengah lidah
: 3 huruf, yaitu ﻂﻂﻂﻂ ﻂﻂﻂﻂﻂﻂﻂﻂ
ﻂ ﻂﻂ
ﻂﻂ ﻂﻂ
ﻂ d
Ujung lidah : 12 huruf, yaitu
ﻂ ﻂ ﻂ ﻂ ﻂ ﻂ ﻂ ٺﻂ
4 Rongga mulut dan
:huruf mad, 3 huruf, yaitu
ﻂوﻂا
5 Rongga hidung
: bacaan dengung pada nun, tanwin dan mim b.
Menggabungkan huruf menjadi kata. c.
Menggabungkan kata menjadi kalimat. d.
Menggabungkan kalimat-kalimat menjadi sebuah cerita.
33
Muzzammil MF, op. cit., h. 4
e. Mengenal tanda-tanda baca harakat: fathah ﻂَ, kasrah ﻂَ, dhommah
ﻂَ, sukun , tasydid ﻂَ, fathah tain ﻂَ , kasroh tain ﻂَ, dhomah tain ﻂَ
34
Jadi, pelajaran membaca ini menuntut siswa untuk harus banyak berlatih dengan teratur dan seksama., tujuannya adalah menangkap bahasa
yang tertulis dengan menggunakan akal pikiran. Oleh karena itu, dalam membaca diperlukan pengamatan, pemahaman, dan pemikiran dari si
pembaca. Untuk itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam membaca, yaitu:
a. Teknik membaca, misalnya intonasi, pemisahan kelompok kata dan
tanda-tanda baca lainnya. b.
Mengerti akan maksud kata, ungkapan, kata majemuk, peribahasa, dan lain-lain.
c. Mengerti akan struktur kalimat dan kelompok kata.
35
Dalam pengajaran qira‟ah membaca, ada beberapa faktor yang harus saling mendukung antara satu dengan yang lainnya agar keberhasilan
yang diharapkan dapat dicapai, di antaranya: a.
Tujuan b.
Anak didik c.
Guru d.
Metode e.
Materi f.
Situasi di mana proses itu berlangsung Adapun karakteristik bacaan yang baik adalah:
34
Muzzammil MF, op. cit., h. 11
35
Mahmud Yunus, Metodik Khusus Bahasa Arab, Jakarta: Hidakarya Agung, 1983, h. 45
a. Fasih pengucapannya dengan menyembunyikan huruf menurut
makhrojnya b.
Alunan suara yang bermacam-macam sesuai dengan huruf dan kata serta kalimatnya
c. Tengah-tengah, antara cepat dan lambat dan antara suara tinggi dan suara
rendah d.
Lancar bacaannya, tidak terulang-ulang menyebutkan kata dan tidak memotong kata-kata yang dapat merusak arti
e. Memperhatikan panjang pendeknya, idghom, waqof, iqlab dan
sebagainya.
5. Pengertian Menulis
Keterampilan menulis maharah al-kitabahwriting skill adalah kemampuan dalam mendeskripsikan atau mengungkapkan isi pikiran, mulai
dari aspek yang sederhana seperti menulis kata-kata sampai kepada aspek yang kompleks yaitu mengarang. pelajaran
Menurut Asep Hermawan, keterampilan menulis dalam bahasa Arab secara garis besar dapat dibagi menjadi tiga kategori yang tak
terpisahkan, yaitu: a imlak al- imla’ yaitu, kategori menulis yang
menekankan rupapostur huruf dalam membentuk kata-kata dan kalimat. b kaligrafi al-khath yaitu, menulis yang tidak hanya
menkankan rupa tetapi juga menyentuh aspek-aspek estetika al- jamal. c mengarang al-
insya’ yaitu, kategori menulis yang berorientasi kepada pengekspresian pokok pikiran berupa ide, pesan,
perasaan, dan sebagainya ke dalam bentuk perasaan.
36
Menulis merupakan ilmu alat yang penting di samping membaca. setelah seorang anak bisa membaca, tiba saatnya ia untuk belajar menulis.
Sebagai seorang muslim selayaknya anak-anak kita juga bisa menulis arab di samping bisa menulis latin. Ini akan berguna ketika ia menuntut ilmu agama
nantinya.
36
Hermawan, op. cit., h. 163