Variabel kualitas air Prosedur contoh air yang diambil untuk pengukuran laboratorium adalah:

? ?? ? ?? ? ? ? ? ? ? Estimasi kelimpahan ikan karang dihitung dengan : ? ? ? s ? ?? ? ?? ? ? ? ? ? keterangan Dj : Kelimpahan ikan karang ke-j

3.7.3. Variabel kualitas air Prosedur contoh air yang diambil untuk pengukuran laboratorium adalah:

TTS Total Suspended Solid; Ammonia – Nitrogen Total TAN – Metoda Phenate ; Nitrat-Nitrogen NO 3 -N; Nitrit-Nitrogen NO 2 -N; Phospat Orthophosphate yaitu: a. Padatan Tersuspensi TTS, Total Suspended Solid Prosedur penentuan TSS; 1 Siapkan filter Milipore dengan porositas 0,45 µm dan ‘vacuum pump’. Saring 2 x 20 ml akuades, biarkan penyaringan berlanjut sampai 2 – 3 menit untuk mengisap kelebihan air; 2 Keringkan kertas saring filter dalam oven selama 1 jam pada temperature 103 - 105°C, dinginkan dalam dessikator, lalu timbang B mg; 3 Ambil 100 ml air sampel dengan gelas ukur, aduk kemudian saring dengan menggunakan kertas saring filter yang telah dit imbang pada prosedur no.2; 4 Keringkan filter dan residu dalam oven 103 - 105°C selama paling sedikit 1 jam, dinginkan dalam dessikator, timbang A mg Perhitungan: TDS mgL = A – B ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? ? A = Berat mg filter dan Residu B = Berat mg filter b. Ammonia – Nitrogen Total TAN – Metoda Phenate Prosedure Penentuan TAN: 1 Saring 25 – 50 ml air sampel dengan kertas saring Whatman no.42 jangan menggunakan vacuum pump, agar tidak ada ammonia yang hilang; 2 pipet 10,00 ml air sampel yang telah disaring, masukan ke dalam gelas piala; 3 Sambil diaduk sebaiknya dengan ‘magnetic stirer’ tambahkan 1 tetes MnSO 4 , 0,5 ml chlorox oxidizing solution dan 0,6 ml phenate. Phenate ditambahkan dengan segera dengan menggunakan pipet tetes yang sudah dikalibrasi. Diamkan selama ± 15 menit, sampai pembentukan warna stabil warna akan tetap stabil sampai beberapa jam; 4 Buat larutan Blanko dari 10,00 ml akuades. Lakukan prosedur 3; 5 Buat Larutan Standar dari 10,00 ml larutan standar ammonia 0,30 ppm. Lakukan prosedur 3; 6 Dengan larutan blanko pada panjang gelombang 630 nm , set spektrofotometer pada ‘Absorbance’ 0,000 atau ‘transmittance’ 100, kemudian lakukan pengukuran sampel dan larutan standar; 7 Hitung konsenstrasi Ammonia-N total TAN dengan persamaan: [TAN] mgL sebagai N = ppm NH 3 -N = ? ? ? ? ? ? ? ? ? Cgt = konsentrasi larutan standart 0,30 mgL Agt = Nilai absorbance transmittance larutan standar Ag = Nilai absorbance transmittance air sampel Konsentrasi ammonia yang terukur tersebut dinyatakan dalam kadar nitrogen N yang terdapat dalam Ammonia NH 3 . Untuk mengetahui konsentrasi ammonia yang dinyatakan dalam mg NH 3 L = ppm NH 3 , nilai [TAN] diatas dikalikan dengan faktor seperti pada persamaan berikut: Mg NH 3 L = ppm NH 3 -N x ? ? ? ? ? ? ? ? = ppm NH 3 -N x 1,216 BM = Berat Molekul BA = Berat Atom c. Nitrat-Nitrogen NO 3 -N Dalam penentuan nitrat- nitrogen digunakan metode Brucine APHA, 1989. Prosedur penentuannya adalah: 1 Saring sebanyak 25 -50 ml sampal dengan kertas Whatman no.42 atau yang setara; 2 Pipet 5 ml air sampel yang telah disaring, masukan kedalam gelas piala; 3 Tambahkan 0,5 ml Brucine, aduk; 4 Tambahkan 5 ml asam sulfat pekat gunakan ruang asam; 5 Buatkan larutan Blanko dari 5 ml akuades. Lakukan prosedur 3 dan 4; 6 buat larutan standar nitrat-nitrogen dengan konsentrasi seperti pada table berikut: Tabel 4. Konsentrasi larutan Standar Nitrat-nitrogen. Ppm Nitrat-N Yang ingin dibuat ml standar Nitrat –N 5 ppm yang diperlukan untuk diencerkan menjadi 100 ml 0,025 0,05 0,10 0,25 0,50 0,75 1,00 0,50 1,00 2,00 5,00 10,00 15,00 20,00 Sebelum pengenceran sampai 100 ml, tambahkan terlebih dahulu 20-30 ml aquades dan 8 ml NH 4 OH pekat, kemudian baru ditambahkan lagi akuades sampai tanda tera. Selanjutnya, lakukan prosedur 2, 3 dan 4; 7 Dengan larutan blanko dan pada panjang gelombang 410 nm, set spektrofotometer paa 0,000 absorbance, kemudian ukur sampel dan larutan standar; 8 buat persamaan regresi y= A + Bx dari larutan standar untuk mene ntukan kadar nitrat- nitrogen air sampel. Untuk menentukan kadar nitrat dalam mg nitrat per liter = ppm NO 3 - , digunakan persamaan sebagai berikut: Mg NO 3 - L = ppm NO 3 -N x ? ? ? ? ? ? ? ? ? = ppm NO3-N x 4.43 d. Nitrit-Nitrogen NO 2 -N Metode yang digunakan adalah metoda Sulfanilamide APHA, 1989. Prosedur penentuannya adalah: 1 Saring sebanyak 25 – 50 ml air sampel dengan kertas saring whatman no. 42 atau yang setara; 2 Pipet 10.00 air sampel yang telah disaring, masukan kedalam gelas piala; 3 Tambahkan 0,2 ml 4 tetes ‘diazotizing reagent’, aduk. Biarkan 2 – 4 menit jangan lebih; 4 Tambahkan 0,2 ml NED, aduk. Biarkan 10 menit agar terbentuk warna merah pink dengan sempurna; 5 buatkan larutan blanko dari 10 ml akuades. Lakukan prosedur 3 dan 4; 6 Bua t satu seri larutan standar Nitrit-N dengan konsentrasi ppm sebaagai berikut: 0,025; 0,05; 0,01; 0,02; 0,04; 0,06; 0,08 dari larutan standar 1 ppm, dengan pengenceran yang tepat gunakan pipet dan labu takar yang sesuai. Lakukan prosedur 2,3 dan 4; 7 Dengan larutan blanko dan panjang gelombang 543 nm, set spektrofotometer pada ‘absorbance’ = 0,000 kemudian ukur sampel dan larutan standar; 8 Untuk menentukan konsentrasi Nitrit-N, buat grafik atau persamaan regresi y=A+Bx dari larutan standar. Sumbu x sebagai konsentrasi ppm nitrit-nitrogen dan sumbu y sebagai nilai ‘absorbance’ A atau ‘transmittance’ T. Nilai A atau T air sampel yang diplotkan pada grafik atau disubstitusikan dalam persamaan regresi, sehingga diperoleh kadar nitrit-nitrogen di perairan. Konsentrasi ppm NO 2 -N yang terukur pada metoda ini adalah kadar nitrogen yang terdapat pada nitrit dalam satuan mg N per liter atau ppm NO 2 -N. Untuk mengetahui kadar nitrit sebagai mg NO 2 L ppm NO 2 digunakan persamaan sebagai berikut: Mg NO 2- L = ppm NO 2 -N x ? ? ? ? ? ? ? ? = ppm NO 2 -N x 3,28 e. Phospat Orthophosphate Metode yang digunakan adalah metoda Stannous Chloride dengan prosedur sebagai berikut: 1 Persiapkan peralatan gelas dan filter: semua wadah dan peralatan yang digunakan harus benar-benar bersih, dan bebas dari kontaminasi P. bilas peralatan gelas dengan HCl 1 atau 2 N, cuci dengan deterjen bebas P dan air, lalu bilas dengan akuades. Cuci lagi dengan deterjen dan air, bilas dengan akuades. Rendam filter dalam akuades 25liter selama 24 jam dan keringkan sebelum dipakai; 2 Saring 25 – 50 ml air sampel tak lebih dari 2-3 jam setelah pengambilan contoh air dengan milipore 0,45µm atau ‘glass fibre filter’ atau yang setara, gunakan ‘vacuum pump’; 3 Pipet sebanyak 25 ml air sampel tersaring; 4 Tambahkan 1 ml Ammonium molybdate, aduk; 5 Tambahkan 5 tetes SnCl 2 , aduk, diamkan 10 menit; 6 Buatkan larutan blanko dari 25 ml akuades. Lakukan prosedur 3 dan 4; 7 Buatkan larutan standar orthophosphate dengan konsentrasi: 0,01; 0,05; 0,10; 0,25; 0,50; 0,75 dan 1,00 ppm-P dari larutan standar 5 ppm-P seperti pada cara pembuatan seri standar Nitrat. Lakukan prosedur 3 dan 4; 8 Setelah didiamkan 10 menit dan sebelum12 menit, ukur air sampel dan larutan standar dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 690 nm. Gunakan Akuades untuk set alat pada 0,000 Absorbance. Larutan blanko seharusnya menunjukan pada 0,000 absorbance. Bila nilai Absorbanc blanko ini hanya sedikit diatas 0,000, gunakan blanko untuk ‘reset’ alat pada 0,000 A. Catat nilai absorbance atau transmittance yang terbaca; 9 Buat persamaan regresi atau grafik untuk menentukan kadar orthophosphate air sampel. 3.8. Analisis Hubungan 3.8.1 Hubungan antara lingkungan dan penutupan subrat dasar serta ikan