termasuk kedala jenis ikan pemakan bentos epibentis.  Beberapa famili ikan yang hidup di daerah pelagis epipelagis dan mempunyai hubungan erat dengan
terumbu karang adalah ikan spesie s Sphyrena dan famili Carangidae. Ikan- ikan karang tersebut rata-rata memiliki warna yang cerah dan
mempunyai ciri khusus yang dapat membantu kita dalam mengidentifikasi spesies ikan tersebut.  Selain itu, warna dan ciri tersebut dapat berfungsi untuk
melindungi diri dari predator yang selalu mencari kesempatan untuk memakannya.
Menurut Adrim 1993 kelompok ikan karang dibagi menjadi tiga kategori, yaitu :
1. Kelompok ikan target, yaitu ikan-ikan karang yang mempunyai manfaat
sebagai ikan konsumsi, seperti kelompok ikan Famili Serranidae, Lutjanidae, Haemulidae dan Lethrinidae.
2. Kelompok ikan indikator, yaitu kelompok ikan karang yang dinyatakan
sebagai indikator kelangsungan hidup terumbu karang.  Hanya 1 famili yang termasuk jenis kelompok ikan indikator, ya itu ikan dari famili
Chaetodontidae. 3.
Kelompok ikan utama  mayor,  yaitu ikan yang berperan dalam rantai makanan, seperti ikan dari famili  Pomacentridae, Scaridae, Acanthuridae,
Caesionidae, Labridae, Siganidae, Mullidae dan Apogonidae.
2.5.1. Hubungan ikan karang dengan keanekaragaman habitat
Secara umum setiap individu memiliki insting untuk mencari tempat tinggal dimana tempat tinggal tersebut berfungsi untuk melindungi mereka dari berbagai
macam bahaya, seperti adanya predator yang selalu mengintai dan siap memangsa kapan saja.  Oleh karena itulah karang batu  Scleratinia sangat diminati oleh ikan
karang sebagai tempat hidup. Choat and Bellwood 1991 membahas interaksi antara ikan karang dengan
terumbu karang menyimpulkan 3 bentuk umum hubungan, yaitu: 1.
Interaksi langsung, yaitu sebagai tempat berlindung dari  predator atau pemangsa terutama bagi ikan- ikan muda.
2. Interaksi dalam mencari makanan, meliputi hubungan antara ikan karang dan
biota yang hidup pada karang termasuk alga. 3.
Interaksi tidak langsung  sebagai akibat daristruktur karang dan kondisi hidrologi dan sedimen.
Karang glomerate jenis  Porites  sp pada umumnya tidak memiliki celah yang dalam.  Di  daerah tersebut banyak terdapat ikan pemakan polip
polypgrazer seperti ikan pakol Balistidae dan ikan kepe-kepe
Chaetodontidae.  Karang bercabang Acropora  sp merupakan tempat berlindung bagi ikan kecil seperti ikan gobi dan ikan betok laut yang berenang
keluar mencari zooplankton sebagai makanannya dan segera kembali lagi ke terumbu.
Gambar 2  Ikan- ikan karang yang berasosiasi dengan Koloni Karang  Bercabang
Nybakken 1988
Interaksi ikan karang lainnya yang terjadi dalam ekosistem terumbu karang Nybakken 1988 adalah:
1. Pemangsaan, dimana ada dua kelompok  ikan yang secara aktif memakan
koloni-koloni karang, yaitu spesies memakan polip-polip karang mereka sendiri, seperti ikan buntal Tetraodontidae, ikan kuli pasir Monacanthidae,
ikan pakol Balistidae  dan ikan kepe-kepe Chetodontidae  dan sekelompok multivora omnivora yang memindahkan polip karang untuk mendapatkan
baik alga di dalam kerangka karang atau sebagai invertebrata yang hidup dalam lubung kerangka Acanthuridae, Scaridae.
2. Grazing, dilakukan oleh ikan-ikan famili  Siganidae,  Pomacentridae,
Acanthuridae  dan  Scaridae  yang merupakan herbivora  grazer  pemakan alga sehingga pertumbuhan alga yang bersaing ruang hidup dengan karang dapat
terkendali. Tipe pemangsaan yang paling banyak di Terumbu karang adalah karnivora,
yakni ±
50  –70  dari spesies ikan.  Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok besar kedua yaitu
± 15 dari spesies yang ada dan yang
paling penting dari kelompok ini adalah famili  Scaridae dan Acanthuridae. Sisanya diklafisikasikan sebagai omnivora atau multivora yaitu ikan- ikan dari
famili Pomacentridae, Chaetodontidae, Pomachantidae, Monacanthidae
Ostaciontidae dan Tetraodontidae.  Ikan-ikan pemakan zooplankton memiliki ukuran tubuh yang kecil, yaitu ikan dari famili  Clupidae dan Atherinidae
Nybakken 1988.
2.5.2. Trophic ekologi ikan karang