Trophic ekologi ikan karang

baik alga di dalam kerangka karang atau sebagai invertebrata yang hidup dalam lubung kerangka Acanthuridae, Scaridae. 2. Grazing, dilakukan oleh ikan-ikan famili Siganidae, Pomacentridae, Acanthuridae dan Scaridae yang merupakan herbivora grazer pemakan alga sehingga pertumbuhan alga yang bersaing ruang hidup dengan karang dapat terkendali. Tipe pemangsaan yang paling banyak di Terumbu karang adalah karnivora, yakni ± 50 –70 dari spesies ikan. Ikan herbivora dan pemakan karang merupakan kelompok besar kedua yaitu ± 15 dari spesies yang ada dan yang paling penting dari kelompok ini adalah famili Scaridae dan Acanthuridae. Sisanya diklafisikasikan sebagai omnivora atau multivora yaitu ikan- ikan dari famili Pomacentridae, Chaetodontidae, Pomachantidae, Monacanthidae Ostaciontidae dan Tetraodontidae. Ikan-ikan pemakan zooplankton memiliki ukuran tubuh yang kecil, yaitu ikan dari famili Clupidae dan Atherinidae Nybakken 1988.

2.5.2. Trophic ekologi ikan karang

Trophic levels adalah posisi makan memakan di rantai makanan seperti produsen primer, herbivor, karnivor primer dan sebagainya. Tanaman hijau menempati trophic level pertama, herbivor yang kedua, karnivor ketiga bahkan keempat trophic level Sale 1991. Menurut Hallacher 2003 tingkat trophic di laut dibagi menjadi lima yaitu : 1. Trophic tingkat 1 Tingkat pertama di laut terdiri dari tumbuhan laut yang mencakup fitoplankton, rumput laut dan beberapa jenis lamun. Tumbuhan ini adalah produsen primer yang menangkap energi matahari menjadi bentuk yang dapat digunakan makhluk lain di tingkat trophic lainnya. • Rumput laut adalah jenis alga yang tumbuh di dasar perairan dangkal dimana terdapat cukup cahaya untuk berfotosintesa. Termasuk didalamnya adalah alga merah, hijau dan coklat. Warna alga berkaitan dengan pigmen penangkap cahaya yang bervariasi tergantung kedalaman habitatnya. • Fitoplankton sebagian besar terdiri dari tumbuhan bersel satu sehingga tidak terlihat sejelas rumput laut. Sebagian juga merupakan jenis alga, termasuk di dalamnya dinoflagelata yang merupakan bagian vital dari kelangsungan hidup di terumbu karang. Dalam grup ini juga termasuk bakteri fotosintesa. Bersama, mereka melayang dan ha nyut bersama arus sehingga tersedia sebagai sumber pangan primer di seluruh ekosistem laut. • Lamun adalah tanaman berbunga yang hidup di perairan dangkal. Lamun menjadi habitat komunitas-komunitas tertentu yang amat bergantung pada keberadaan mereka. 2. Trophic tingkat 2 Organisme pada tingkat ini memiliki keragaman yang tinggi dan memiliki cara yang sama beragamnya dalam menggunakan sumber makanan dalam tingkat trophic pertama. Termasuk di dalamnya adalah browsers dan grazer, filter feeders dan deposit feeders • Zooplankton adalah plankton hewan yang melayang dan hanyut di laut seperti fitoplankton. Termasuk didalamnya hewan bersel satu, hewan laut dan pesisir dalam fase juvenil dan hewan yang lebih besar seperti ubur- ubur. Sumber pangan zooplankton terdiri dari berbagai macam jenis, sumber pangan utama adalah fitoplankton, namun karena grup ini juga terdiri dari makhluk larva dan juvenil, tak dapat dihindari bahwa zooplankton juga memangsa zooplankton lain yang lebih kecil. • Browsers and grazers mencakup berbagai spesies, termasuk didalamnya moluska seperti siput gastropoda yang memiliki lidah bergigi atau radula yang mengikis alga. Babi laut juga termasuk dalam grup ini, apabila populasi babi laut tinggi maka akan berpengaruh pada jumlah alga ukuran besar seperti kelp . Beberapa ikan secara khusus memakan alga, contohnya ‘farmer fish’ sejenis ‘damselfish’ yang ‘merapihkan’ kumpulan alga sekaligus memakannya. • Filter feeders memakan fitoplankton dan zooplankton. Jenis hewan ini menyaring air laut menggunakan berbagai jenis saringan dalam badan mereka structural traps untuk mendapatkan plankton. Umumnya filter feeder ukuran kecil, seperti bebagai jenis cacing, spon dan bivalva, yang memakan fitoplankton. • Deposit feeders mengkonsentrasikan diri ke substansi yang kaya akan bakteri yang melapisi batu-batuan dan pesisir berlumpur. Kelompok ini terdiri dari berbagai jenis cacing dan kepiting. 3. Trophic tingkat 3 Tingkat ini terdiri dari karnivora, yang secara aktif memburu dan memakan herbivora dari tingkat dua. Berbagai grup hewan termasuk didalamnya, namun disinilah jenis ikan berdiri sendiri. Ikan adalah grup dengan tingkat keragaman tinggi, meskipun beberapa termasuk tingkat dua sebagai grazers, mayoritas jenis ikan termasuk dalam tingkat tiga keatas. Apabila zooplankton telah memakan fitoplankton, berarti beberapa filter feeder menjadi termasuk dalam tingkat trophic berikutnya. Banyak filter feeder ukuran besar mendapatkan nutrisi mereka dari zooplankton. Termasuk di dalamnya hiu paus whale sharks dan beberapa jenis ikan paus yang melakukan aktifitas makan dalam skala yang amat besar. Dengan cara ini, mereka meniadakan hilangnya energi pada saat makanan meningkat ke trophic tingkat- tingkat berikutnya. Jaring makanan adalah hal yang rumit, dan ini hanyalah satu contoh yang menunjukan bahwa mengelompokan hewan yang memiliki siklus yang berbeda dapat menimbulkan masalah. Filter feeders dapat termasuk trophic tingkat dua dan tiga. 4. Trophic tingkat 4 Tingkat ini merupakan tingkat karnivora berikutnya, karnivora dalam tingkat ini memburu dan memakan karnivora dan herbivora tingkat lebih rendah. Hewan yang gtermasuk dalam tingkat ini pada umumnya berburu dengan gerakan cepat dan sering karena mereka harus menangkap banyak mangsa agar dapat memenuhi tingkat energi yang mereka butuhkan. 5. Trophic tingkat 5 Walaupun ikan yang saling memangsa membentuk rantai makanan yang amat panjang, pada ujung piramida makanan terdapat predator sejati. Pada ekosistem terumbu karang biasanya kedudukan kehormatan ini biasanya ditempati oleh seekor hiu.

2.6. Peran Herbivori Dalam Ekosistem Terumbu Karang