Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN
favorit yakni Tabloid Institut. Tabloid Institut merupakan jenis terbitan yang terbit setiap bulan sekali di minggu kedua.
Tabloid LPM Institut berisikan 14 jenis rubik yakni headline, laporan utama, laporan khusus, kampusiana, survei, berita foto, opini, tustel, wawancara,
resensi, sosok, sastra, seni budaya, dan iklan. Rubik ini dibuat untuk memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa yang terdapat di lingkungan UIN Jakarta. Tabloid
LPM Institut adalah sebagai salah satu tabloid yang popular, karena masih jarang tabloid yang sejenis ini terbit di UIN Jakarta.
Suatu pelayanan dinilai memuaskan bila pelayanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan dan kepuasan pelanggan. Pengukuran kepuasan pelanggan
merupakan elemen penting dalam menyediakan pelayanan yang lebih baik, lebih efisien dan lebih efektif. Apabila pelanggan merasa tidak puas terhadap suatu
pelayanan yang disediakan, maka pelayanan tersebut dapat dipastikan tidak efektif dan tidak efisien. Hal ini terutama sangat penting bagi pelayanan publik.
Pers mahasiswa hendaknya secara kontinyu disenangi dan dibaca oleh orang banyak. Disenangi karena menampilkan banyak aspek kehidupan
masyarakat bawah, termasuk masyarakat mahasiswa, dengan suatu misi pendidikan kultural yang berjangka panjang untuk suatu pembaharuan struktural
yang lebih manusiawi.
6
Maka dari itu dalam penelitian hal tersebut, peneliti menggunakan teori Uses and Gratification. Khalayak dianggap secara aktif menggunakan media
untuk memenuhi kebutuhannya. Seseorang memilih atau menggunakan suatu media komunikasi karena diarahkan oleh motif diri orang tersebut. Motif individu
6
Amir Effendi Siregar, Pers Mahasiswa Indonesia Patah Tumbuh Hilang Berganti, Jakarta: PT. Karya Unipress, 1983, Cet. Ke-1, h. 108.
dalam mengkonsumsi media ada 4 macam menurut Denis McQuail, yakni informasi, identitas pribadi, integrasi dan interaksi sosial, dan hiburan.
Penggunaan media oleh seseorang adalah salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan psikologis dari orang tersebut.
7
Manusia sebagai khalayak akan selalu memperoleh kepuasaan tertentu dalam menggunakan media massa, betapa kecil pun pemuasan yang dapat
dilakukan oleh media tersebut, sehingga manusia menggunakannya karena didorong oleh motif-motif tertentu, dimana ada berbagai kebutuhan yang dapat
dipuaskan oleh media massa. Model ini terdiri dari beberapa komponen, yaitu anteseden, motif, penggunaan media dan efek.
8
Untuk mengukur kepuasan, Philip Palmgreen mengembangkan konsep Gratification Sought GS yakni kepuasaan yang dicari atau diinginkan individu
dalam menggunakan media tertentu. Khalayak memiliki motif tersendiri dalam yang ingin dicapai untuk memenuhi kebutuhannya ketika mengkonsumsi media
massa. Sedangkan Gratification Obtained GO adalah kepuasaan nyata yang diperoleh setelah menggunakan media. Khalayak memperoleh kepuasan nyata
akan terpenuhinya kebutuhan-kebutuhan tertentu setelah khalayak tersebut menggunakan media. Namun penggunaan konsep-konsep ini memunculkan teori
yang merupakan varian dari teori yang merupakan varian dari teori uses gratification, yaitu teori expectancy values nilai pengharapan.
9
Dengan mengukur nilai GS dan GO, dapat diketahui seberapa besar tingkat kepuasan seseorang dalam menggunakan suatu media. Tingkat kepuasan
7
Jumroni dan Suhaimi, Metode-metode Penelitian Komunikasi, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006, Cet ke-1, h. 58.
8
Morissan, Psikologi Komunikasi, Bogor: Ghalia Indonesia, Cet. Ke-1, h. 263.
9
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. Ke-2, h. 206.
tersebut dapat dilihat dari seberapa besar kesenjangan kepuasan discrepancy gratification antara GS dan GO. Semakin besar nilai kesenjangan menunjukkan
semakin tidak puas seseorang dalam menggunakan media tersebut, sebaliknya semakin kecil nilai kesenjangan antara GS dan GO maka semakin puas seseorang
dalam menggunakan media.
10
Sebagai media cetak yang menjadi acuan sumber berita terkait perkembangan kampus oleh mahasiswa, Tabloid LPM Institut dituntut untuk
memberikan berita-berita yang bersifat aktual, faktual, dan mampu memenuhi kebutuhan khalayak akan informasi seputar lingkungan UIN Jakarta. Namun
ketika peneliti mencoba survei kebeberapa mahasiswa mengenai kepuasaan pembaca terhadap Tabloid LPM Institut, tanggapannya pun beragam. Terdapat
mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang puas dan tidak puas terhadap Tabloid LPM Institut. Mahasiswa yang tidak puas terhadap Tabloid
LPM Institut dikarenakan tabloid tersebut terbit dua bulan sekali dan dianggap berita-berita yang disajikan kurang up to date.
Dalam hal ini peneliti memilih Mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
angkatan 2013-2014 sebagai responden, karena dianggap mengetahui dan lebih aktif membaca Tabloid LPM Institut serta diharapkan dapat menjelaskan
kebutuhan dan kepuasan mereka dalam menggunakan media massa terutama Tabloid.
Berdasarkan hal tersebut, peneliti tertarik melakukan penelitian ini karena ingin mengetahui lebih jelas tingkat kepuasaan khalayak terhadap berita-
berita yang disajikan pada Tabloid Institut sebagai pers mahasiswa. Jadi peneliti
10
Rachmat Kriyan tono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, Cet. Ke-2, h. 207-208.
membuat judul skripsi yakni “HUBUNGAN ANTARA MOTIF PEMBACA TABLOID LPM INSTITUT DENGAN KEPUASAN MAHASISWA UIN
SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA ANGKATAN 2013-2014 ”.