sedangkan seluruh petani dalam wilayah penelitian disebut penelitian sasaran.
41
Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah nasabah pembiayaan mikro PT Pegadaian Syariah Persero.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian besar dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi. Karena keterbatasan
waktu dan biaya, peneliti tidak meneliti semua individu dalam penelitian, tetapi hanya sebagian saja yang diterapkan dapat menggambarkan seluruh populasi yang
ada. Dalam penelitian ini sampel yang diambil pada Pegadaian Syariah Cabang Ciputat adalah 100 orang pengguna jasa produk pembiayaan Arrum.
42
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling, dimana sampel diambil sesuai dengan tujuan penelitian yaitu dengan kriteria
nasabah yang mengambil pembiayaan mikro. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 100 responden. Sampel yang diambil adalah seluruh nasabah
pembiayaan pada Pegadaian Syariah yang jumlahnya setiap hari bertambah dan tidak dapat ditentukan secara pasti. Jumlah sampel yang diambil ini mengacu pada
pendapat Hair yang menyatakan bahwa jumlah sampel yang diambil sebaiknya tidak terlalu besar atau tidak terlalu kecil, lebih lanjut dikemukakan bahwa jumlah
41
Masri Singarimbun, Sofian Effendi, Metode Penelitian Survai, Jakarta: LP3ES, h. 152.
42
Penetapan sampel yang dilakukan kepada pegadaian syariah berdasarkan survey terdahulu yang pernah dilakukan oleh perusahaan dengan hasil bahwa pegadaian syariah
menyebutkan 95 dari 100 kuesioner yang disebar mampu memberikan informasi dengan tepat dan benar.
sampel minimal sebanyak 100 dan sudah memenuhi syarat dalam melakukan generalisasi.
E. Teknik Analisis Data
Penelitian ini termasuk survei, diambil sampel dari populasi dengan menggunakan instrumen kuesioner sebagai alat pengumpul data utama. Analisis
yang dilakukan adalah analisis deskriptif, terutama untuk mendeskripsikan profil dan karakteristik responden, dan kepuasan nasabah terhadap pelayanan dan
produk pembiayaan mikro. Untuk memperkuat analisis kualitatif pada beberapa bagian dilakukan analisis kuantitatif.
1. Uji Kualitas Data
Suatu instrumen dikatakan valid jika instrumen ini mampu mengukur apa saja yang hendak diukurnya, mampu mengungkapkan apa saja yang ingin
diungkapkan. Sedangkan reliabilitas menunjukkan sejauh mana suatu instrumen dapat memberikan hasil pengukuran yang konsisten, apabila pengukuran
dilakukan berulang-ulang. Pengujian validitas dilakukan selain untuk mengetahui dan mengungkapkan
data dengan tepat, juga harus memberikan gambaran yang cermat mengenai data tersebut. Uji validitas dimaksud untuk melihat konsistensi variabel independen
dengan apa yang akan diukur, selain itu untuk mengetahui seberapa jauh alat pengukur dapat memberikan gambaran terhadap obyek yang diteliti sehingga
menunjukkan dengan sebenarnya obyek yang akan diukur. Dengan demikian