Pengertian Kepuasan Nasabah Kepuasan Statisfaction

Kepuasan atau ketidakpuasan pembeli akan mempengaruhi perilaku berikutnya. Jika konsumen merasa puas, untuk selanjutnya dia akan memperlihatkan peluang membeli yang lebih tinggi. Konsumen yang puas juga akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik tentang produk yang bersangkutan kepada orang lain. Inilah yang diharapkan oleh pihak perusahaan. Kepuasan pengguna jasa terhadap penyedia jasa terjadi akibat adanya hubungan yang terjadi diantara keduanya di masa lalu. Tetapi kepuasan juga dapat diwujudkan dalam bentuk keyakinan pengguna jasa bahwa harapannya akan dipenuhi oleh tindakan yang dilakukan penyedia jasa di masa yang akan datang. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan adalah persepsi para pelanggan terhadap suatu produk atau kinerja suatu perusahan yang akan dibandingkan dengan harapan yang diharapkan pelanggan. Ketika kinerja yang diberikan melebihi harapan pelanggan, maka akan menimbulakan persepsi konsumsi yang positif. Sebaliknya jika harapan jauh dari yang sesungguhnya pelanggan rasakan, maka pelanggan tidak akan merasa puas terhadap pelayanan dan kinerja perusahaan.

2. Pengukuran Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggannasabah yang diberikan perusahaan akan berimbas sangat luas bagi peningkatan keuntungan perusahaan. Pelanggannasabah akan loyal kepada perusahaan, mengulangi lagi membeli produknya dan mempromosikannya kepada orang lain di sekelilingnya. Agar kita tahu bahwa nasabahpelanggan puas atau tidak puas berhubungan baik dengan bankperusahaan , maka perlu adanya alat ukur untuk menentukan kepuasan nasabahpelanggan. Ada empat metode yang banyak digunakan dalam pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu: 15 a. Sistem keluhan dan saran Setiap organisasi yang berorientasi pada pelanggan wajib memberikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi para pelanggannya untuk menyampaikan saran, kritik, pendapat, dan keluhan mereka. b. Ghost Shopping Salah satu metode untuk memperoleh gambaran mengenai kepuasan pelanggan adalah dengan mempekerjakan beberapa orang ghost shopping untuk berperaan sebagai pelanggan potensial jasa perusahaan dan pesaing. Mereka diminta melaporkan berbagai temuan penting berdasarkan pengalamannya mengenai kekuatan dan kelemahan jasa perusahaan dibandingkan para pesaing. c. Lost costumer analysis Perusahaan seyogyanya menghubungi para pelanggan yang berhenti membeli atau yang telah beralih pemasok agar dapat memahami mengapa hal itu terjadi 15 Philip Kotler, Marketing Management Jakarta: PT Indeks , 2000, h. 429. dan supaya dapat mengambil kebijakan perbaikanpenyempurnaan selanjutnya. d. Survei kepuasan pelanggan Umumnya sebagian besar penelitian mengenai kepuasan pelanggan menggunakan metode survei, baik via pos, telepon, e-mail, maupun wawancara langsung. Meskipun belum ada konsensus mengenai cara mengukur kepuasan pelanggan, sejumlah studi menjelaskan bahwa ada tiga aspek penting yang perlu ditelaah dalam kerangka pengukuran kepuasan pelanggan, yaitu: 16 a. Kepuasan general atau keseluruhan overall satisfaction. b. Konfirmasi harapan confirmation of expectations, yakni tingkat kesesuaian antara kinerja dengan ekspektasi. c. Perbandingan dengan situasi ideal comparison to ideal, yaitu kinerja produk dibandingkan dengan produk ideal menurut persepsi konsumen. Ada dua teori mengenai kepuasan yaitu: 17 1. Teori Harapan Kinerja Menyatakan bahwa kepuasan konsumen merupakan suatu fungsi dari harapan konsumen dan hasil yang diharapkan. Jika hasil yang didapat sesuai dengan yang diharapkan maka konsumen akan merasa puas, jika 16 Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana, Total Quality Management Yogyakarta: Andi, 2003, h.160. 17 Philip Kotler, dan Armstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran Jakarta: Erlangga, 2001, h. 231.