4.1.3. Uji Regregi Berganda Uji t
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel bebas independen yaitu kepemilikan manajerial, kepemilikan
institusional, leverage dan komite audit terhadap variabel terikat dependen yaitu konservatisme akuntansi.
Hasil analisis regresi linear berganda dengan menggunakan SPSS 21 dapat dilihat pada tabel 4.15 berikut:
Tabel 4.19. Hasil Persamaan Regresi Berganda
Coefficients
a
Model Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error
Beta
1 Constant
-.094 .074
-1.263 .211
Board_Indep -.030
.054 -.063
-.562 .576
Board_Size .003
.004 .081
.698 .487
Board_Comp .005
.002 .354
2.669 .009
Ac_Meet .011
.004 .329
2.490 .015
Ac_Size -.046
.024 -.240
-1.912 .060
Ac_Comp .004
.002 .253
2.299 .024
a. Dependent Variable: CON_ACC
Uji ini Untuk menentukan pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen di gunakan uji t. Dari hasil estimasi regresi pada lampiran
diketahui nilai t hitung seperti tabel di atas. Dilihat dari tabel di atas maka dapat diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
CON_ACC = -0.094 – 0.030 Board_Indep + 0.003 Board_Size + 0.005 Board_Comp + 0.011 Ac_Meet – 0.046 Ac_Size + 0.004 Ac_Comp +
e
1. Constant = -0.094 menunjukkan tanda negatif, hal tersebut dapat diartikan
apabila proporsi komisaris independen Board_Indep,ukuran dewan komisaris Board_Size, kompetensi dewan komisaris Board_Comp, pertemuan komite
audit Ac_Meet, ukuran komite audit Ac_Size, dan kompetensi komite audit Ac_Comp 0 nol, maka konservatisme akuntansi CON_ACC sebesar -
0.094. 2.
Koefisien ß1 = -0,030 menunjukan tanda negatif, hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan atau adanya penambahan 1 anggota komisaris
independen di perusahaan maka akan menurunkan penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0.030 dan faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
3. Koefisien ß2 = 0.003 menunjukan tanda positif, hal tersebut dapat diartikan
bahwa setiap ada kenaikan atau adanya penambahan 1 anggota dewan komisaris di perusahaan maka akan menurunkan penerapan konservatisme
akuntansi sebesar 0.003 dan faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan. 4.
Koefisien ß3 = 0.005 menunjukan tanda positif, hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap ada kenaikan 1 anggota dewan komisaris yang memiliki
kompetensi dibidang akuntansi dan keuangan yang ada pada perusahaan maka akan menaikan penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0.005 dan faktor
lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
5. Koefisien ß4 = 0.011 menunjukan tanda positif, hal tersebut dapat diartikan
bahwa setiap ada kenaikan 1 kali jumlah pertemuan komite audit dalam satu tahun maka akan meningkatkan penerapan konservatisme akuntansi sebesar
0.011 dan faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan. 6.
Koefisien ß5 = -0.046 menunjukan tanda negatif, hal tersebut dapat diartikan bahwa setiap kenaikan atau adanya penambahan 1 anggota komite audit di
perusahaan maka akan menurunkan penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0.046 dan faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
7. Koefisien ß6 = 0.004 menunjukan tanda positif, hal tersebut dapat diartikan
bahwa setiap ada kenaikan 1 anggota komite audit yang memiliki kompetensi dibidang akuntansi dan keuangan yang ada pada perusahaan maka akan
menaikan penerapan konservatisme akuntansi sebesar 0.004 dan faktor lain yang mempengaruhi dianggap konstan.
4.1.4. Uji Hipotesis