Berdasarkan penjelasan tentang proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kompetensi dewan komisaris, frekuensi pertemuan komite audit, ukuran
komite audit, dan kompetensi komite audit di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut :
H1 : Proporsi komisaris independen, ukuran dewan komisaris, kompetensi dewan komisaris, frekuensi pertemuan komite audit, ukuran komite audit, dan
kompetensi komite audit secara simultan berpengaruh posistif signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi.
2.4.2 Pengaruh Proporsi Komisaris Independen Terhadap Konservatisme
Akuntansi
Proporsi komisaris independen memiliki fungsi yang salah satunya adalah untuk menjalankan fungsi monitoring yang bersifat independen terhadap kinerja
manajemen perusahaan. Indrayanti 2010 menyebutkan bahwa semakin banyak proporsi komisaris independen dalam suatu perusahaan akan menunjukan dewan
komisaris yang kuat maka semakin tinggi pula tingkat konservatisme yang diinginkan karena adanya persyaratan informasi keuangan yang lebih berkualitas.
Menurut teori steawardship yang menjelaskan bahwa tidak adanya konflik kepentingan yang terjadi antar pemegang saham dan manajemen yang ada di
perusahaan dan apabila terdapat konflik kepentingan yang terjadi antara pemegang saham dan manajemen maka dapat diselaraskan kembali melalui pencapaian tujuan
organisasi, maka komisaris independen menjadi penting karena komisaris independen
adalah anggota dari dewan komisaris yang bukan merupakan pegawai atau orang yang berurusan langsung dengan organisasi tersebut, dan tidak mewakili pemegang saham.
Hal inilah yang membuat komisaris independen menjadi bagian yang penting, karena komisaris independen diharapkan sebagai komisaris bisa bekerja secara independen
dan tidak berpihak pada perusahaan sehingga komisaris independen akan mampu melakukan tugas untuk mengawasi dewan komisaris dalam perusahaan dan mengawasi
bagaimana organisasi tersebut dijalankan dan melerai apabila terjadi sengketa antara komisaris dalam, atau antara pemegang saham dan dewan komisaris. Komisaris
independen dianggap berguna karena mereka bisa bersikap objektif dan memiliki resiko kecil dalam conflict of interest, dan sikap ketidak berpihakan yang dimiliki oleh
komisaris independen ini sesuai dengan perwujudan dari teori stewardship. Proporsi komisaris independen berdasarkan dengan fungsinya sebagai
pemonitor atau pengawas terhadap kinerja dari manajemen perusahaan, maka semakin banyak proporsi komisaris independen dalam perusahaan maka akan semakin kuat pula
pengawasan yang dilakukan kepada pihak manajemen perusahaan yang juga akan meningkatkan kinerja manajemen yang berimbas pada naiknya kualitas laporan
keuangan dan naiknya tingkat konservatisme perusahaan. Tetapi sebaliknya apabila proporsi komisaris independen lebih sedikit maka monitoring atau pengawasan yang
dilakukan akan lemah sehingga akan menurunkan kinerja dari manajemen yang juga akan berimbas pada kualitas laporan keuangan dan konservatisme akuntansi yang
diterapkan perusahaan menjadi kurang baik.
Berdasarkan penjelasan tentang proporsi komisaris independen di atas, maka dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
H2 : Proporsi komisaris independen secara parsial berpengaruh posistif signifikan terhadap tingkat konservatisme akuntansi.
2.4.3 Pengaruh Ukuran Dewan Komisaris terhadap Konservatisme Akuntansi