Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Proporsi Komisaris Independen Interval

itu rata-rata variabel proporsi komisaris independen sebesar 42.81. Nilai rata-rata tersebut lebih besar dari 30 yang berarti bahwa sebagian besar perusahaan sampel memiliki komisaris independen sebagaimana yang ditetapkan oleh Bappepam. Hal ini disebabkan karena adanya ketentuan bahwa dari Bapeppam akan keharusan perusahaan publik untuk memiliki komisris independen. Jumlah komisaris independen terkecil adalah sebesar 25 dan terbanyak sebesar 60. Berikut ini adalah tabel penyebaran proporsi komisaris independen pada perusahaan sampel:

4.4. Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Proporsi Komisaris Independen Interval

Kriteria Frekuensi Persentase 0.25 – 0.33 Sangat Rendah 39 50 0.34 – 0.42 Rendah 6 7.69 0.43 – 0.51 Cukup 20 25.64 0.52 – 0.60 Tinggi 0.61 – 0.67 Sangat tinggi 13 16.67 Total 78 100 Sumber: data diolah, 2016 Dari tabel 4.4 dapat dilihat terdapat 39 atau 50 unit analisis berada pada kategori sangat rendah, 6 atau 7.69 berada pada kategori rendah, 20 atau 25.64 berada pada kategori cukup, 0 atau 0 berada pada kategori tinggi dan sisanya sebanyak 13 atau 16.67 unit analisis memiliki nilai proporsi komisaris independen pada kategori sangat tinggi. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa secara umum proporsi komisaris independen yang pada perusahaan manufaktur berada dalam kategori sangat rendah.

4.1.1.3 Ukuran Dewan Komisaris

Ukuran dewan komisaris adalah jumlah yang tepat dari anggota dewan komisaris dalam menjalankan tugasnya. Ukuran dewan komisaris baiknya harus disesuaikan dengan kompleksitas perusahaan dengan tetap memperhatikan efektifitas dalam pengambilan keputusan. Penelitian ini menggunakan sampel yang diambil dari perusahaan manufaktur yang ada di Indonesia dari tahun 2012-2014 sebanyak 26 perusahaan dalam setahun. Unit analisis yang digunakan pada penelitian ini dalam kurun waktu 2012 – 2014 sebanyak 78 unit analisis Berikut hasil dari statistik deskriptif variabel ukuran dewan komisaris perusahaan yang diolah menggunakan program SPSS 21: Tabel 4.5. Statistik Deskriptif Ukuran Dewan Komisaris Descriptive Statistics N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Board_Size 78 2.00 8.00 4.1538 1.71379 Valid N listwise 78 Sumber: Data sekunder yang diolah, 2016 Hasil penelitian pada variabel jumlah dewan komisaris Board_Size pada periode pengamatan 2012 – 2014 menunjukan bahwa semakin besar nilai rata – rata yang terdapat pada hasil penelitian berarti jumlah dewan yang dimiliki oleh perusahaan semakin besar pula. Nilai yang diperoleh rata-rata sebesar 4.1538. Hal ini berarti bahwa rata-rata jumlah anggota dewan komisaris adalah 4 orang dengan jumlah anggota dewan komisaris menurut peraturan yang paling sedikit sebanyak 3 orang dan terbanyak adalah 11 orang. Berikut ini adalah tabel penyebaran ukuran dewan komisaris yang ada pada perusahaan sampel:

4.6. Hasil Analisis Kelas Interval Variabel Ukuran Dewan Komisaris Interval

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komposisi Dewan Komisaris dan Komite Audit Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 79 86

Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Independensi Dewan Komisaris, Komite Audit Terhadap Harga Sahan dengan Return On Investment (ROI) sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Sektor Industri Barang Konsumsi yang Terdaftar di BEI tahun 2010 - 2013

21 91 114

Pengaruh Good Corporate Governance, Profitabilitas Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Pada Perusahaan Perkebunan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (2007-2010)

1 46 99

Pengaruh dewan komisaris, dewan direksi dan komite audit dalam pelaksaan corporate governance pada perusahaan yang listed di BEJ

2 11 96

Analisis Pengaruh Struktur Governance dan Internal Control terhadap Fee Audit Eksternal (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2011)

2 11 142

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh good corporate governance : GCG terhadap kinerja keuangan perbankan syariah : studi kasus pada BANK umum syariah dan unit usaha syariah di Indonesia periode 2010-2013

0 24 0

Analisis pengaruh islamic corporate governance terhadap corporate social responsibility (Studi kasus pada Bank Syariah di Indonesia)

0 3 26

TINGKAT KONSERVATISME AKUNTANSI KAJIAN DEWAN KOMISARIS, MODAL MANAJERIAL, DAN KOMITE AUDIT DALAM MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE.

0 0 18

PENGARUH DEWAN KOMISARIS DAN KOMITE AUDIT SEBAGAI MEKANISME CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KONSERVATISME AKUNTANSI

0 2 64